Tokoh Alur Plot Kajian Tentang Struktur Cerita Rakyat

pengarang yang menjadikan tema tersebut sebagai tema sentral, tetapi ada juga pengarang yang menjadikannya sebagai subtema atau tema sampingan saja. Menurut Burhan Nurgiantoro 2002: 70 tema adalah dasar cerita atau gagasan dasar umum sebuah karya sastra yang ditentukan pengarang sebelum mengembangkan cerita. Sedangkan menurut Panuti Sudjiman 1990: 78 tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama di dalam karya sastra yang terungkap atau tidak. Tema yang sering ditemukan dalam karya sastra, baik lisan maupun tertulis, bersifat didaktis. Artinya, tema biasanya berisi pertentangan antara kebaikan dan kejahatan. Tema-tema seperti itu dituangkan dalam karya sastra dalam bentuk keadilan melawan ketidakadilan, kesabaran melawan ketamakan dan sebagainya.

b. Tokoh

Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau perlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita Melani Budianta, Ida Sundari Husen, Manneke Budianta, dan Ibnu Wahyudi, 2002 : 86. Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, sedangkan penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Walaupun tokoh cerita hanya merupakan tokoh ciptaan pengarang, ia haruslah merupakan seorang tokoh yang hidup secara wajar, sewajar sebagaimana kehidupan manusia yang terdiri dari darah dan daging, yang mempunyai pikiran dan perasaan. Kehidupan tokoh cerita adalah kehidupan dalam dunia fiksi, maka ia haruslah bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntutan cerita dengan perwatakan yang disandangnya. Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Keadaan ini justru sering dapat berakibat kurang menguntungkan para tokoh cerita itu sendiri dilihat dari segi kewajaran dalam bersikap dan bertindak.

c. Alur Plot

Plot atau alur adalah konstruksi yang dibuat pembaca mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara logis dan kronologis saling berkaitan dan diakibatkan atau dialami oleh para pelaku Luxemburg, 1984: 149. Dalam pengertian yang paling umum, plot atau alur sering diartikan sebagai keseluruhan rangkaian cerita yang terdapat dalam cerita. Plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tak sedikit orang yang menganggapnya sebagai yang terpenting di antara berbagai unsur fiksi yang lain Burhan Nurgiantoro, 2002: 110. Kejelasan plot, kejelasan antarperistiwa yang disahkan secara linear, akan mempermudah pemahaman pembaca terhadap cerita yang dibacanya. Kejelasan plot dapat diartikan sebagai kejelasan cerita. Kesederhanaan plot membuat cerita mudah dipahami. Sebaliknya, plot yang tidak jelas akan menjadikan cerita sulit dipahami. Plot merupakan jalinan cerita dari awal sampai akhir, berkesinambungan, dinamis, serta memiliki hubungan kausalitas sebab akibat. Plot berfungsi untuk membaca kearah pemahaman secara rinci. Plot juga berfungsi untuk menyediakan tahap-tahap tertentu bagi penulis untuk melanjutkan cerita berikutnya. Plot memegang cerita sangat penting dalam cerita. Herman J. Waluyo 2002: 147-148 membagi alurplot sebuah cerita menjadi enam tahapan yaitu: 1 paparan awal cerita exposition, 2 mulai ada problem inciting moment, 3 penanjakan konflik rising action, 4 konflik yang semakin ruwet complication, 5 konflik menurun falling action, 6 penyelesaian denouement. Dalam karya sastra terdapat beberapa macam alur yang dapat dilihat setelah kita menikmatinya. Sudiro Satoto 1993: 53-54 mengemukakan bahwa ada beberapa jenis alur, yaitu: 1 alur menanjak Rising plot, 2 alur menuruun Falling plot, 3 alur maju progressive plot, 4 alur mundur regressive plot, 5 alur lurus Straigt plot , 6 alur patah Break plot, 7 alur sirkule circular plot, 8 alur linear Linear plot, 9 alur episodic Episodik plot

d. Latar Setting