Kadar Air HASIL dan PEMBAHASAN

BAB V HASIL dan PEMBAHASAN

5.1 Kadar Air

Perhitungan kadar air dilakukan pada 60 contoh uji, dimana 20 contoh uji untuk serasah, 20 contoh uji untuk tanah dan 20 contoh uji untuk tanah mineral yang mewakili 4 ha 4 plot dengan ukuran 100 m x 100 m. Perhitungan kadar air ini digunakan untuk mengetahui besarnya kandungan kadar air per komponen serasah, tanah gambut dan tanah mineral. Hasil perhitungan kadar air setiap lokasi petak pengukuran untuk setiap komponen disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Kadar air serasah, tanah gambut dan tanah mineral di empat lokasi pengukuran yang berada dalam areal RKT 2008 PT. DRT No Lokasi petak ukur Kadar Air Serasah Tanah gambut Tanah mineral 1 I 18,42 75,86 9,22 2 52,00 88,33 7,83 3 21,95 27,08 6,53 4 16,18 28,31 9,89 5 13,32 83,15 9,61 Rata-rata 23,37 60,54 8,61 1 II 5,66 19,28 8,62 2 4,21 21,47 7,08 3 4,06 17,89 14,69 4 5,19 25,12 8,50 5 4,80 16,35 9,84 Rata-rata 4,78 20,02 9,74 1 III 5,36 93,20 8,21 2 4,82 98,23 11,02 3 5,94 50,91 7,35 4 5,22 14,28 6,43 5 4,60 33,33 10,11 Rata-rata 5,18 57,99 8,62 1 IV 4,83 32,43 10,22 2 4,50 21,43 9,14 3 5,16 47,06 6,83 4 4,00 27,27 8,15 5 4,38 20,45 6,95 Rata-rata 4,57 29,72 8,26 Berdasarkan data pada Tabel 2 dapat diketahui nilai rata-rata kadar air dari serasah, tanah gambut dan tanah mineral di empat lokasi petak ukur bervariasi. Kadar air tertinggi terdapat pada lokasi petak ukur I untuk komponen tanah gambut dengan nilai 60,54 dan kadar air terkecil terdapat pada lokasi petak ukur IV untuk komponen serasah dengan nilai 4,57 Kadar air serasah pada petak ukur I berkisar 13,32-52,00 dengan rata- rata 23,37, pada petak ukur II berkisar 4,06-5,66 dengan rata-rata 4,78, pada petak ukur III berkisar 4,60-5,94 dengan rata-rata 5,18, dan pada petak ukur IV berkisar 4,00-5,16 dengan rata-rata 4,75. Kadar air serasah yang sangat tinggi pada petak ukur II disebabkan karena pada lokasi tersebut terendam air secara permanen. Kadar air tanah gambut pada petak ukur I berkisar 27,08-88,33 dengan rata-rata 60,54, pada petak ukur II berkisar 16,35-25,12 dengan rata-rata 20,02, pada petak ukur III berkisar 14,28-98,23 dengan rata-rata 57,99, dan pada petak ukur IV berkisar 20,45-47,06 dengan rata-rata 29,72. Kadar air tanah gambut relatif tinggi pada petak ukur I dan IV disebabkan pada petak ukur tersebut basah dan sebagian terendam air secara permanen. Kadar air tanah mineral pada petak ukur I berkisar 6,53-9,89 dengan rata-rata 8,61, pada petak ukur II berkisar 7,08-14,69 dengan rata-rata 9,74, pada petak ukur III berkisar 6,43-11,02 dengan rata-rata 8,62, dan pada petak ukur IV berkisar 6,83-10,22 dengan rata-rata 8,26. Kadar air tanah mineral pada petak ukur I sampai dengan IV relatif sama yakni 8-10. Data rata-rata kadar air serasah, tanah gambut dan tanah mineral untuk empat lokasi petak ukur per komponen disajikan pada Gambar 3 dan rata-rata kadar air dari petak ukur secara keseluruhan disajikan pada Tabel 3. 20 10 20 30 40 50 60 70 1 2 3 4 lokasi petak pengukuran k a d a r a ir serasah tanah gambut tanah mineral Gambar 3 Histogram nilai rata-rata kadar air serasah, tanah gambut dan tanah mineral di empat lokasi petak ukur. Tabel 3 Kadar air rata-rata serasah, gambut dan tanah mineral di areal RKT 2008 PT. DRT No Komponen Nilai rata-rata kadar air 1 Serasah 9,72 Tanah gambut 42,07 3 Tanah mineral 8,81 Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa kadar air rata-rata tanah gambut adalah 42,07, kadar air rata-rata serasah adalah 9,72, dan kadar air rata-rata tanah mineral adalah 8,81. Tanah gambut memiliki kadar air paling tinggi dibandingkan dengan kadar air serasah dan kadar air tanah mineral. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh kondisi fisik letak masing-masing komponen, dimana serasah berada di lapisan paling atas, diikuti dengan tanah gambut dan lapisan paling bawah ialah tanah mineral seperti yang disajikan pada Gambar 9. Gambar 4 a lapisan serasah, b lapisan tanah gambut dan c lapisan tanah mineral Pada lapisan tanah gambut kondisi fisik lingkungannya ialah lapisan yang selalu tergenang air karena areal IUPHHK-HA PT. DRT merupakan hutan rawa gambut yang tidak dipengaruhi oleh pasang surut sehingga setiap tahunnya hutan rawa gambut tersebut selalu tergenang dan selalu jenuh air. Sedangkan pada serasah yang berada di lapisan paling atas tidak selalu tergenang oleh air karena sangat tergantung dengan tinggi muka airnya sehingga terkadang serasah yang ada berwujud dalam kondisi kering sampai lembab. Tanah mineral yang berada di lapisan paling bawah memiliki kandungan kadar air paling kecil disebabkan oleh minimnya air yang dapat diserap oleh tanah tersebut terkait dengan teksturnya yang berupa liat lempung.

5.2 Bulk density kerapatan limbak gcm

Dokumen yang terkait

Kandungan Fosfor dan Distribusinya pada Jenis-Jenis Pohon dalam Rangka Pemilihan Jenis Pohon untuk Penanaman di Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di HPH PT. Diamond Raya Timber, Propinsi Dati I Riau)

0 9 82

Pengukuran Biomassa dan Kandungan Hara Kalsium (Ca) di atas Permukaan Tanah pada Hutan Rawa Gambut (Studi Kastls di HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api, Propinsi Dati I Riau)

0 6 69

Kandungan Fosfor dan Kalsium Serta Penyebarannya pada Tanah dan Tumbuhan Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di Wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Bagan, Kabupaten Rokan Hilir, Riau)

3 64 414

Kandungan Fosfor dan Kalsium pada Tanah dan Biomassa Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di Wilayah HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api, Provinsi Riau)

0 16 28

Strategi Pengendalian Kebakaran Hutan Di Iuphhk – Ha (Studi Kasus Di Iuphhk – Ha Pt.Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah )

1 18 96

Pendugaan Potensi Karbon Bahan Organik Mati Berdasarkan Tingkat Dekomposisi di Berbagai Kondisi Hutan Gambut. (Studi Kasus di Areal IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber, Provinsi Riau)

1 8 215

Struktur Tegakan dan Sebaran Jenis Ramin dan Meranti di Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus PT. Diamond Raya Timber dan PT. Riau Andalan Pulp And Paper, Provinsi Riau)

1 5 125

Limbah Pemanenan Kayu dan Faktor Eksploitasi di IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber, Provinsi Riau

2 8 103

Pendugaan Potensi Massa Karbon Hutan Alam Tropika Rawa Gambut di Areal IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber, Dumai, Provinsi Riau

0 1 28

Pendugaan Potensi Biomassa Hutan di Areal IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber, Dumai, Provinsi Riau

0 4 27