Letak Geografis dan Luas Tanah dan Geologi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

Seluruh areal kerja PT. DRT dikategorikan sebagai hutan hujan tropis dengan tipe ekologi hutan rawa gambut dan hutan mangrove. Spesies dominan di areal kerja ini diantaranya adalah Meranti Rawa Shorea spp., Ramin Gonystylus bancanus, Balam Palaquium spp., Durian Burung Durio carinatus, Pisang-pisang Mezzettia parviflora, Kelat Eugenia spp., dan lain- lain.

4.1 Letak Geografis dan Luas

Secara geografis, areal hutan yang termasuk dalam konsesi IUPHHK-HA PT. DRT terletak dalam koordinat berikut : a Bujur Timur : 100 o 50’ – 101 o 13’ b Lintang Utara : 001 o 45’ – 002 o 18’ Secara administratif, areal hutan konsesi termasuk dalam : a Propinsi : Riau b Kabupaten : Rokan Hilir dan Kota Dumai c Kecamatan : Sinaboi, Bangko, Batu Hamar, dan Rimba Melintang Berdasarkan kesatuan pemangkuan hutan, areal konsesi berada di bawah : a Kantor Pelayanan Kehutanan Riau, di Pekanbaru b Pelayanan Kehutanan Kabupaten Rokan Hilir c Pelayanan Kehutanan dan Perkebunan Kota Dumai Batas-batas wilayah konsesi PT. DRT dan lahan yang berbatasan : a Sebelah Utara : Selat Malaka dan lahan milik masyarakat b Sebelah Selatan : Bekas HPH PT. Silvasaki dan bekas HTI PT. Riau Tanah Putih – direncanakan dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit c Sebelah Timur : Selat Malaka dan bekas PT. Silvasaki d Sebelah Barat : Lahan milik masyarakat dan perkebunan PT. Gunung Mas Raya – kelapa sawit, PT. Sindora Seraya – kelapa sawit dll. Luas areal kerja IUPHHK-HA PT. DRT berdasarkan SK. perpanjangan IUPHHK SK. Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 443Kpts-II1998 tanggal 8 Mei 1998 adalah 90.956 Ha. Surat ijin berlaku untuk periode 20 tahun dan akan habis pada tanggal 7 Mei 2019. PT. DRT berhak untuk memperpanjang surat ijin untuk 20 tahun mendatang.

4.2 Tanah dan Geologi

Fisiografi di areal IUPHHK-HA PT. DRT berdasarkan Buku Satuan Lahan dan Tanah Lembar Dumai, dikelompokkan ke dalam 3 grup yaitu Grup Kubah Gambut, Grup Aluvial, dan Grup Marin. Grup Kubah Gambut mendominasi areal ini, yang berkembang dari endapan organik permukaan muda Ph dan tua Qp. Secara umum ketebalan gambut makin tebal jika makin jauh dari sungai. Ketebalan gambut bisa melebihi 3 m di bagian pinggir dan dapat mencapai maksimum 8 m di bagian tengah-selatan. Terdapat pula sedikit tanah Gley, Aluvial, dan Podsolik. Grup Aluvial berkembang dari endapan Aluvial sungai dan menempati jalur aliran sungai. Grup Aluvial ditandai dengan adanya pasang surut. Secara umum di seluruh kawasan DAS Rokan terdapat sembilan jenis tanah dengan luasan yang bervariasi. Beberapa jenis tanah menurut klasifikasi tanah Soil Taxonomy USDA dan Pusat Penelitian dan Agroklimat secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Tipe tanah di sekitar DAS Rokan Kode Tekstur Tipe Tanah USDA Puslit Tanah Bf.6 Bf.4.5 Bf.4.3 Bf.5.5 Lempung Hidrequents Tropaquents Sulfaquents Tropasaprist Glei humus Glei humus Glei humus Glei humus Bf.4.4 Pasir berlempung Sufaquents Glei Humus Au.1.1.3 Lempung berpasir, batu sedimen Tropaquents Glei Humus 15 Kode Tekstur Tipe Tanah USDA Puslit Tanah Bf.4.6 Lempung Tropaquents Glei Humus D.2.1.2 Bahan organik Tropahemists Organosol D.2.1.3 Bahan organik Tropahemists Organosol Berdasarkan peta satuan lahan dan tanah Peta Penyebaran Tanah PPT dan Agroklimat, Bogor 1990 lembar Dumai dan Bagan Siapiapi 0817 dan 0818 formasi geologi areal hutan IUPHHK-HA PT. DRT terdiri dari sedimen aluvium tersier dan kuarter. Formasi tersier menempati daerah antiklinarium yang ditempati daerah telisa Tmt. Formasi telisa dicirikan oleh batu-batu lumpur kelabu bergamping dengan sedikit sisipan batu gamping dan busa gamping. Kandungan deposit bahan tambang di areal kerja IUPHHK-HA PT. DRT sampai saat ini belum diketahui. Formasi kuarter ditempati formasi endapan permukaan muda Ph dan endapan permukaan tua Qp. Endapan permukaan tua merupakan daerah basah basin dan daerah kering q. Endapan permukaan muda didominasi oleh bahan organik berupa kubah gambut dan hanya sebagian kecil terbentuk dari lempung yang membentuk aluvial sungai.

4.3 Iklim Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson 1951 areal kerja

Dokumen yang terkait

Kandungan Fosfor dan Distribusinya pada Jenis-Jenis Pohon dalam Rangka Pemilihan Jenis Pohon untuk Penanaman di Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di HPH PT. Diamond Raya Timber, Propinsi Dati I Riau)

0 9 82

Pengukuran Biomassa dan Kandungan Hara Kalsium (Ca) di atas Permukaan Tanah pada Hutan Rawa Gambut (Studi Kastls di HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api, Propinsi Dati I Riau)

0 6 69

Kandungan Fosfor dan Kalsium Serta Penyebarannya pada Tanah dan Tumbuhan Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di Wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Bagan, Kabupaten Rokan Hilir, Riau)

3 64 414

Kandungan Fosfor dan Kalsium pada Tanah dan Biomassa Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di Wilayah HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api, Provinsi Riau)

0 16 28

Strategi Pengendalian Kebakaran Hutan Di Iuphhk – Ha (Studi Kasus Di Iuphhk – Ha Pt.Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah )

1 18 96

Pendugaan Potensi Karbon Bahan Organik Mati Berdasarkan Tingkat Dekomposisi di Berbagai Kondisi Hutan Gambut. (Studi Kasus di Areal IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber, Provinsi Riau)

1 8 215

Struktur Tegakan dan Sebaran Jenis Ramin dan Meranti di Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus PT. Diamond Raya Timber dan PT. Riau Andalan Pulp And Paper, Provinsi Riau)

1 5 125

Limbah Pemanenan Kayu dan Faktor Eksploitasi di IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber, Provinsi Riau

2 8 103

Pendugaan Potensi Massa Karbon Hutan Alam Tropika Rawa Gambut di Areal IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber, Dumai, Provinsi Riau

0 1 28

Pendugaan Potensi Biomassa Hutan di Areal IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber, Dumai, Provinsi Riau

0 4 27