pengobatan; c pengeluaran untuk menghindari sakit akibat pencemaran; dan d ketidaknyamanan akibat sakit Bolt et.al.,
2005. Estimasi nilai gangguan terhadap kesehatan masyarakat akibat pertambangan merupakan total biaya pengobatan apabila
sakit dan hilangnya produktivitas kerja selama sakit. Nilai gangguan terhadap sumber air masyarakat dan gangguan
terhadap kesehatan masyarakat merupakan resiko lingkungan yang terjadi. Total resiko lingkungan dihitung sebagai perkalian dari nilai
resiko lingkungan
dengan lamanya
kegiatan eksploitasi
pertambangan.
3 Perhitungan Premi Asuransi Lingkungan
Darmawi 2004 menyebutkan bahwa nilai premi murni dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
P = K U
dimana K adalah kerugian harapan dan U adalah jumlah unit. Dalam penelitian ini nilai K adalah total resiko lingkungan selama
jangka waktu pertambangan. Jangka waktu pertambangan di lokasi penelitian adalah 13 tiga belas tahun. Jumlah unit disetarakan
dengan jumlah penduduk yang terkena dampak kegiatan pertambangan.
5.3. Hasil dan Pembahasan Resiko Lingkungan Pertambangan Emas 5.3.1. Analisis Kualitas Air Permukaan
Potensi pencemaran di sekitar pertambangan dinilai dengan melakukan uji kualitas air sungai yang digunakan oleh penduduk yang
berdomisili di sekitar pertambangan, yaitu aliran air Sungai Napal. Aliran air sungai ini merupakan aliran sungai yang langsung terkena dampak dari
kegiatan pertambangan emas PT NUP PT. Napal Umbar Picung yang berada di PekonDesa Sidoharjo Kabupaten Tanggamus Provinsi
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
Lampung. Aliran air Sungai Napal dimanfaatkan penduduk untuk kebutuhan air rumah tangga dan pertanian.
Pada Tabel 5 terlihat bahwa semua paramater kualitas air yang dianalisis menunjukkan nilai yang berada di bawah ambang batas. Kondisi
ini terjadi karena saat dilakukan pengambilan sampel air, kegiatan pertambangan emas sedang tidak beroperasi. Di lain pihak sungai
merupakan aliran air yang dinamis, yang melakukan pergantian air setiap saat, sehingga pada saat tidak ada kegiatan parameter kualitas air baik.
Keadaan ini didukung oelh letak Sungai Napal yang berada di hulu sungai dan langsung berbatasan dengan daerah tangkapan air, sehingga airnya
selalu berganti dengan air yang kualitasnya baik. Berdasarkan kondisi tersebut, maka parameter fisika dan kimia dari sampel air yang diuji
berada di bawah ambang batas yang ditentukan atau termasuk kualitas air kategori baik belum tercemar.
Kondisi kualitas air Sungai Napal walaupun masuk kategori baik tidak tercemar, tetapi hasil analisis biotanya menunjukkan nilai
keanekaragaman bentos dan plankton yang cukup rendah Tabel 6 dan Tabel 7. Kondisi ini memperlihatkan bahwa kondisi air Sungai Napal
mulai terganggu dan masuk kategori tercemar sedang Odum, 1971. Nilai keanekaragaman plankton dan bentos bertentangan dengan nilai kualitas
airnya yang masih baik. Hal ini terjadi karena aliran air sungai bersifat dinamis yang selalu berganti setiap saat, sehingga air kurang tepat untuk
menunjukkan tercemar tidaknya ekosistem sungai. Berbeda dengan air, pencemaran ekosistem sungai dapat ditunjukkan dari kondisi biota yang
berada di dalamnya, Bahan-bahan pencemar yang sulit urai akan terakumulasi dalam tubuh biota, sehingga pada akhirnya dapat
mempengaruhi populasi setiap jenis biota tersebut dan selanjutnya menurunkan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Tercemarnya
Sungai Napal ini disebabkan karena dampak kegiatan pertambangan PT NUP yang membuang limbah tambangnya tailing ke dalam aliran Sungai
Napal. Bahan-bahan pencemar yang sudah masuk ke dalam Sungai Napal tersebut mempengaruhi biota air, baik ditinjau dari kualitas biota
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
airnya dan keanekaragaman biota yang hidup dalam ekosistem Sungai Napal tersebut.
Tabel 5. Kualitas Air Sungai Napal
Hasil Analisis No
Parameter Satuan
B ML I
II Metode
A FISIKA
1. Residu terlarut
mgL 1000
75 80
Gravimetri 2.
Residu tersuspensi NTU
50 30
35 Gravimetri
3. Suhu
0C -
26,70 26,70
Elektroda
B KIMIA
4. PH
- 6,5-9,0
7,17 7,24
Elektroda 5.
Seng mgL
0,05 0,008
0,006 Spektrofotometri
6. Sianida
mgL 0,02
0,005 0,005
Spektrofotometri 7.
Florida mgL
1,5 0,010
0,010 Spektrofotometri
8. Kadmim
mgL 0,01
0,002 0,002
Spektrofotometri 9.
Kromium mgL
0,05 0,003
0,002 Spektrofotometri
10 Nitrat – N
mgL 10
2,10 2,30
Spektrofotometri 11
Nitrit – N mgL
0,06 0,010
0,010 Spektrofotometri
12 NH3 – N
mgL 0,5
0,010 0,010
Spektrofotometri 13
Chlor Bebas mgL
0,03 0,01
0,01 Spektrofotometri
14 BOD
mgL 6
3,05 3,26
Volumetri 15
COD mgL
50 9,50
10,40 Volumetri
16 Sulpida
mgL 0,002
0,001 0,001
Spektrofotometri 17
MinyakLemak mgL
1 0,28
0,30 Gravimetri
Keterangan : : Lebih kecil, Baku Mutu Lingkungan BML menggunakan : PP.82 Tahun 2001 Air Golongan II
Pencemaran yang terjadi merupakan dampak dari kegiatan pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang
menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas air sungai yang ada di sekitar pertambangan. Sebagian penduduk yang
tinggal di sekitar Sungai Napal tidak lagi menggunakan air sungai dan menggantinya dengan membuat sumur untuk kebutuhan air minum dan
rumah tangga lainnya. Penurunan kualitas air tersebut menjadi biaya sosial yang harus ditanggung oleh masyarakat. Manfaat ekosistem berupa
jasa lingkungan air yang sebelum pertambangan dibuka masih cukup memenuhi kebutuhan air masyarakat, tetapi dengan terjadinya
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
pencemaran maka sebagian dari manfaat tersebut hilang dan menjadi biaya sosial yang harus ditanggung oleh masyarakat. Selain itu, dengan
penurunan kualitas air beresiko terhadap terjadinya gangguan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu kegiatan pertambangan yang memberikan
resiko lingkungan berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup perlu dikendalikan, sehingga memberikan rasa aman bagi masyarakat
yang berdomisili di sekitar pertambangan dan sepanjang aliran Sungai Napal.
5.3.2. Nilai Resiko Kerusakan Lingkungan
Resiko kerusakan lingkungan akibat pertambangan emas yang menonjol adalah pencemaran aliran air sungai dan gangguan kesehatan
masyarakat yang berada di sekitar pertambangan emas. Walaupun dampak akibat pertambangan emas memiliki bermacam resiko
lingkungan, tetapi dalam penelitian ini estimasi nilai resiko kerusakan lingkungan dibatasi terhadap terganggunya nilai manfaat air akibat
pencemaran dan nilai biaya gangguan kesehatan masyarakat. Nilai gangguan terhadap sumber air masyarakat dan gangguan terhadap
kesehatan masyarakat merupakan resiko lingkungan yang terjadi. Total resiko lingkungan dihitung sebagai perkalian dari nilai resiko lingkungan
dengan lamanya kegiatan eksploitasi pertambangan. Wilayah lokasi pertambangan dan sekitarnya merupakan daerah
tangkapan air Sungai Napal yang digunakan masyarakat PekonDesa Sidoharjo. Daerah tangkapan air tersebut yang umumnya merupakan
ekosistem hutan memberikan manfaat hidrologis berupa aliran sungai untuk digunakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan airnya untuk
kebutuhan air minum, rumah tangga, dan pertanian. Dengan adanya pertambangan yang mengakibatkan kualitas air sungainya berada dalam
kondisi tercemar sedang, maka nilai manfaatnya berkurang. Nilai manfaat air tersebut dapat tiba-tiba hilang apabila terjadi kecelakaan, kelalaian,
atau kesalahan dalam operasi pertambangan. Peluang terjadinya pencemaran air permukaan akibat pertambangan yang mencapai 70
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
merupakan resiko lingkungan yang harus dihadapi oleh masyarakat EPA, 1995. Besaran nilai resiko lingkungan tersebut dianalisis dengan
pendekatan biaya pengadaan air. Sungai Napal merupakan sungai yang langsung bermuara ke laut,
dengan jarak dari pertambangan hingga muara laut relatif dekat, yakni hanya kurang lebih berjarak 20km, maka bahan-bahan pencemar tersebut
relatif akan langsung masuk ke dalam ekosistem pesisir. Padahal bahan- bahan kimia yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan seperti logam
berat, sianida, dsb pada umumnya merupakan bahan yang sulit terurai, bahkan cenderung akan terakumulasi dalam tubuh mahluk hidup dan
menimbulkan berbagai kerusakan dalam tubuh mahluk hidup tersebut Klaassen, Amdur and Doull, 1986. Berdasarkan hal tersebut maka biota
air yang terdapat pada ekosistem Sungai Napal dan yang hidup di pesisir laut
tempat bermuaranya
Sungai Napal
diduga akan
dapat membahayakan kehidupan yang ada di dalamnya, namun demikian hal ini
masih perlu dibuktikan secara ilmiah. Penurunan kualitas air tersebut menjadi biaya sosial yang harus
ditanggung oleh masyarakat. Manfaat ekosistem berupa jasa lingkungan air yang sebelum pertambangan dibuka masih cukup memenuhi
kebutuhan air masyarakat, tetapi dengan terjadinya pencemaran maka sebagian dari manfaat tersebut hilang dan menjadi biaya sosial yang juga
harus ditanggung oleh masyarakat.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
Tabel 6. Hasil Analisis Keberadaan Plankton di Sekitar Lokasi Pertambangan Emas PT NUP
No Familla
No Spesies
WA X1
X2 N
NL1 X1
X2 H
PC1 X1
X2 H
PC2 X1
X2 1
Fragillriaceae 1
Synedra sp 1
0.01 -4.61 -0.05 1
0.02 -3.93 -0.08 0.1
-2.3 -0.23
1 0.02 -3.93
2 Fragillaria sp
3 0.05
-3 -0.15
2 Zygnemataceae
3 Spirogyra sp
4 0.04 -3.22 -0.13
5 0.1
-2.32 -0.23 5
0.1 -2.32
4 Mougeotia sp
1 0.01 -4.61 -0.05
4 0.08 -2.55
-0.2 5
0.1 -2.32
3 Spathialidae
5 Homalozoon sp
8 0.08 -2.53
-0.2 7
0.14 -1.99 -0.27 4
0.07 -2.71 -0.18 17
0.33 -1.1
4 Naviculaceae
6 Amphora sp
4 0.07 -2.71 -0.18
5 Tribonemaceae
7 Tribonema sp
4 0.04 -3.22 -0.13
3 0.06 -2.83 -0.17
1 0.02 -3.93
6 Scytonemataceae
8 Plectonema sp
3 0.05
-3 -0.15
7 Melosiraceae
9 melosira sp
1 0.01 -4.61 -0.05
5 0.1
-2.32 -0.23 5
0.08 -2.48 -0.21 8
Kyirodicyaceae 10 pediastrum sp
1 0.01 -4.61 -0.05
1 0.02 -3.93
9 Tabellariaceae
11 tabellaria sp 1
0.02 -3.93 -0.08 3
0.05 -3
-0.15 10
Oocystaceae 12 pachyclodon sp
4 0.04 -3.22 -0.13
13 Closteriopsis 4
0.07 -2.71 -0.1
2 0.04 -3.24
11 Chroorococcaceae 14 Arthrospira sp
1 0.02 -4.09 -0.07
12 Codonellidae
15 Bronchionus sp 1
0.02 -3.93 -0.08 13
Slrrellaceae 16 surirella sp
63 0.63 -0.46 -0.29
13 0.25 -1.37 -0.35
12 0.2
-1.61 -0.32 6
0.12 -2.14 14
Desmidaaceae 17 Desmidium sp
1 0.01 -4.61 -0.05
15 Coscinodiscaceae
18 Cyclotella sp 3
0.03 -3.51 -0.11 4
0.08 -2.55 -0.02 16
Osciihaforiaceae 19 Oscililaria sp
1 0.02 -3.93 -0.08
20 techodesmium sp 1
0.01 -4.61 -0.05 1
0.02 -3.93 17
Trachelidae 21 Diplois sp
1 0.02 -3.93 -0.08
3 0.05
-3 -0.15
18 Egugieneceae
22 trechelomonas sp 1
0.02 -3.93 -0.08 23 Lepcoinelis sp
4 0.08 -2.66 -0.02
19 Cladophoraceae 24 Basicladia sp
1 0.01 -4.61 -0.05
20 Protococeaceae 25 protococcus sp
1 0.01 -4.61 -0.05
21 Epithemiaceae 26 Rhopalodia sp
3 0.05
3 -0.15
27 Epithemia sp 1
0.02 -4.09 -0.07 4
0.08 -2.55
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
56
Tabel 6. Lanjutan
No Familla
No Spesies
WA X1 X2 N NL1 X1 X2
H PC1 X1 X2 H PC2 X1 X2
22 Shacodina 28 Amoeba sp
6 0.06 -2.81 -0.17 0 8 0.13 -2.01 -0.27 7 0.14 -1.99
Palmellaceae 29 Sphaeracystis sp 0
1 0.02 -3.93 Jumlah Faksa
100 51
60 51
Fi 1
1 1
1 Ln pl
-42.1 -89.7
-35.3 H
-55.8 -1.52 -2.3
-2.45 H
1.52 2.3
2.45 Keterangan :
Berdasarkan hasil perhitungan indek diversitas Shannon Wlener 1 menunjukan bahwa perairan tersebut di bawah ini adalah sebagai berikut WA
Way Asahan H=1.62 tercemar sedang NL1
Napal 1 H=2.3tercemar sedang PC1
Picung1 H=2.45 tercemar sedang PC2
Picung 2 H=2.1 tercemar sedang
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
57
Tabel 7. Hasil Analisis Keberadaan Benthos di Sekitar Lokasi Pertambangan Emas PT NUP
No Phylum No Spesies
Wa X1 X2 H Nl1 X1 X2
H Pc1 X1 X2
H Pc2 X1 X2 H
1 Protozoa 1 Homalozoon sp
4 0.093 -2.27 -0.2 1 0.02 -4.06 -0.07 3 0.058 -2.85 -0.16 2 0.06 -2.8 -0.17 2 Rhizophrysis sp
2 0.047 -3.07 -0.1 3 0.05 -2.96 -0.15 2 0.038 -3.26 -0.13 5 0.15 -1.89 -0.286 3 Spirulina sp
0 2 0.02 -3.37 -0.12 1 0.019 -3.95 -0.08 1 0.03 -3.5 -0.106 4 Chernydophys sp
1 0.023 -376 -0.1 1 0.02 -4.06 -0.07 1 0.019 -3.95 -0.08 1 0.03 -3.5 -0.106 5 Chrysococcus sp
1 0.023 -3.76 -0.1 5 0.09 -2.45 -0.21 2 0.038 -3.26 -0.13 1 0.03 -3.5 -0.106 6 Syncrypta sp
1 0.023 -3.76 -0.1 2 0.03 -3.37 -0.12 1 0.019 -3.95 -0.08 1 0.03 -3.5 -0.106 7 Ulotrichia sp
0 1 0.02 -4.06 -0.07 0 2 Annelida
8 Miciodrile sp 1 0.023 -3.76 -0.1 3 0.05 -296 -0.15 2 0.038 -3.26 -0.13 1 0.03 -3.5 -0.106
9 Tubpex sp 3 0.07 -2.66 -0.2 2 0.03 -3.37 -0.12 3 0.058 -2.85 -0.16 1 0.03 -3.5 -0.106
10 Naiscommunis sp 3 0.07 -2.66 -0.2 2 0.01 -3.37 -0.12 3 0.058 -2.85 -0.16 1 0.03 3.5 -0.106 3 Nematoda
11 Rhabdithis sp 24 0.581 -0.54 -0.3 35 0.6 -0.51 -9.3 32 0.015 -0.49 -0.3 16 0.48 -0.72 -0.351
4 Ashcelmirithes 12 Segita sp 2 0.047 -3.07 -0.1 1 0.02 -4.06 -0.07 2 0.038 -3.26 -0.13 3 0.09 -2.4 -0.218
Jumlah taksa 43
58 52
33 Pi
1 1
1 1
Ln pi -29.4
-4.57 -33.9
-32.3 H
-1.5 -1.57
-1.52 -1.766
H -1.5
1.6 1.5
1.77 Keterangan :
Berdasarkan hasil perhitungan indek diversitas Shannon Wlener 1 menunjukan bahwa perairan tersebut di bawah ini adalah sebagai berikut : WA
Way Asahan H=1.5 tercemar sedang NL1
Napal 1 H=1.6tercemar sedang PC1
Picung1 H=1.5 tercemar sedang PC2
Picung 2 H=1.77 tercemar sedang
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
Hasil wawancara dengan masyarakat yang menjadi responden terdapat tiga upaya yang dilakukan untuk memperoleh sumber air apabila
terjadi resiko lingkungan yang menyebabkan air sama sekali tidak dapat dimanfaatkan. Ketiga upaya tersebut adalah membuat sumur, mencari
sumber air baru terdekat, dan membeli air. Persentase kesediaan membayar willingness to pay, WTP untuk membuat sumur baru disajikan
pada Gambar 7.
Gambar 7. Kesediaan Membayar Masyarakat Untuk Membuat Sumur Gambar 7 menunjukkan bahwa semakin tinggi biaya pembuatan
sumur, maka semakin rendah persentase jumlah masyarakat yang bersedia membayar. Biaya pembuatan sumur antara Rp.250.000,- sampai
dengan Rp.750.000,- mencapai hampir 60. Dengan jumlah penduduk yang terkena dampak mencapai 1921 jiwa pada tahun 2008, maka nilai
pengadaan air melalui pembuatan sumur mencapai Rp. 1.104.575.000,- tahun.
Persentase kesediaan membayar masyarakat untuk mencari sumber air baru disajikan pada Gambar 8. Gambar 8 menunjukkan
semakin tinggi biaya untuk mencari sumber air baru, maka semakin kecil persentase jumlah masyarakat yang bersedia membayar. Kesediaan
membayar masyarakat untuk mengambil air dari sumber air baru sebesar Rp7.500,-bulan mencapai 57. Pengambilan air dari sumber air baru
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
terdekat dapat dilakukan dengan menyambungkan pipa air ke sumber air yang dikelola secara bersama. Kesediaan membayar untuk mendapatkan
sumber air baru ini merupakan biaya kompensasi bulanan yang dibayarkan kepada pengelola. Dengan jumlah penduduk yang terkena
dampak mencapai 1921 jiwa pada tahun 2008, maka nilai pengadaan air melalui sumber air baru mencapai Rp. 20.170.500bulan atau
Rp242.046.000,-tahun.
Gambar 8. Kesediaan Membayar Masyarakat Untuk Mencari Sumber Air Baru
Upaya untuk pengadaan air dilakukan dengan cara membeli air. Persentase kesediaan membayar masyarakat untuk membeli air disajikan
pada Gambar 9. Gambar 9 menunjukkan semakin tinggi biaya untuk membeli air, maka semakin kecil persentase jumlah masyarakat yang
bersedia membayar. Kesediaan membayar masyarakat untuk membeli air antara Rp. 2.500,- sampai dengan Rp. 7.500,- mencapai 57. Adapun
rata-rata nilai kesediaan membayarnya adalah Rp.17.500,-bulan. Dengan jumlah penduduk yang terkena dampak mencapai 1921 jiwa pada tahun
2008, maka nilai pengadaan air dengan cara membeli mencapai Rp Rp20.170.500bulan atau Rp242.046.000,-tahun. Nilai ini sama dengan
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
nilai kesediaan membayar untuk mendapatkan air dengan mencari sumber baru.
Gambar 9. Kesediaan Membayar Masyarakat Untuk Membeli Air Nilai pengadaan air yang diestimasi tersebut belum memasukkan
dampak kesehatan akibat pencemaran air, padahal berdasarkan hasil wawancara terhadap masyarakat yang berada di sekitar pertambangan
dan masyarakat yang ada di sepanjang Sungai Napal memperlihatkan bahwa sejak beroperasinya pertambangan, masyarakat telah merasakan
bahwa terjadi pencemaran air yang menyebabkan munculnya berbagai penyakit yang sering muncul di sekitar areal pertambangan emas
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 10. Hasil wawancara menunjukkan bahwa rata-rata biaya yang
dibutuhkan untuk pengobatan apabila terjadi sakit adalah Rp. 30.000,- orangtahun, sehingga estimasi total untuk biaya pengobatan sebesar Rp.
59.310.875,-tahun. Proses penyembuhan memerlukan waktu selama 7 hari. Apabila rata-rata pendapatan per hari penduduk mencapai
Rp.30.000,- dan proses penyembuhan memerlukan waktu selama 7 hari, maka maka kerugian ketika tidak bekerja mencapai Rp. 470.645.000,-
tahun.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
Gambar 10. Penyakit yang timbul di sekitar pertambangan emas Estimasi nilai resiko lingkungan akibat pertambangan emas di Desa
Sidoharjo selama jangka waktu pertambangan disajikan pada Tabel 8. Total resiko lingkungan akibat pertambangan emas selama jangka waktu
kegiatan pertambangan adalah Rp. 12.562.859.750,-. Nilai ini tentunya belum memasukkan nilai kerusakan bentang lahan, biodiversitas, dan jasa
lingkungan lainnya, sehingga apabila dihitung maka nilai resiko lingkungan akan lebih besar.
Tabel 8. Estimasi Nilai Resiko Lingkungan Akibat Pertambangan Emas
No DampakResiko Lingkungan Akibat
Pertambangan Emas Nilai Estimasi tahun
Rp Nilai Estimasi
Resiko Lingkungan Rp
1 Degradasi Sumber Air
Pengadaan sumur 276.143.750
Pencarian sumber air baru 242.046.000
3.146.598.000 Membeli air
242.046.000 3.146.598.000
2 Gangguan Kesehatan
Biaya pengobatan 57.630.000
749.190.000 Kehilangan pendapatan karena sakit
403.410.000 5.244.330.000
Total Resiko Lingkungan 12.562.859.750
Catatan: Nilai Estimasi Resiko Lingkungan dihitung selama jangka waktu kegiatan pertambangan 13 tahun
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
Adanya pencemaran air dan gangguan kesehatan masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan pertambangan emas yang dilakukan belum
menunjukkan kegiatan pertambangan berkelanjutan, yang menghendaki keseimbangan antara dimensi ekonomi, dimensi ekologis, dan dimensi
sosial budaya dalam pertambangan.
5.3.3. Estimasi Premi Asuransi Lingkungan
Estimasi nilai total resiko lingkungan akibat kegiatan pertambangan emas di kawasan PT NUP sebesar Rp 12.562.859.750,- diasumsikan
merupakan nilai kerugian harapan total. Apabila peluang terjadinya kerusakan terhadap sumber air yang sekaligus berdampak terhadap
gangguan kesehatan masyarakat sebesar 70 sesuai hasil riset EPA 1995, maka nilai kerugian harapan yang mungkin terjadi sebesar
Rp8.794.001.825,- selama
13 tahun
jangka waktu
kegiatan pertambangan. Dengan jumlah masyarakat tertanggung yang potensial
terkena dampak 1921 jiwa orang, maka nilai premi murni adalah Rp. 676.461.679 tahun. Apabila biaya manajemen asuransi oleh perusahaan
asuransi mencapai 30 dari nilai premi murni, maka premi yang harus dibayarkan per tahun adalah Rp. 966.373.827,- per tahun. Perhitungan
estimasi nilai produksi dan premi asuransi disajikan pada Tabel 9. Persentase kerugian harapan terhadap nilai penjualan kotor serta
premi murni terhadap nilai produksi masing-masing hanya mencapai 1,91. Adapun persentase premi yang dibayarkan terhadap nilai produksi
emas dan perak hanya mencapai 2,72. Apabila nilai laba bersih mencapai 50 dari nilai produksi per tahun, persentase premi yang
dibayarkan terhadap estimasi nilai laba bersih mencapai 5,44. Kecilnya persentase premi yang harus dibayarkan dibandingkan dengan
keuntungan ekonomi yang diperoleh menunjukkan bahwa asuransi lingkungan layak diterapkan dalam pengendalian resiko lingkungan akibat
pertambangan emas.
Bagi pengusaha
pertambangan dengan
membayarkan sejumlah premi, maka kegiatan usahanya dapat berjalan lebih aman karena jika sewaktu-waktu terjadi resiko lingkungan yang tidak
diharapkan, maka ada pihak ketiga perusahaan asuransi yang menjamin
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
biaya kerugian yang terjadi. Apabila resiko lingkungan dapat dikendalikan dan tidak terjadi kerugian, maka premi yang dibayarkan menjadi investasi
yang dapat menjadi tambahan pendapatan di akhir kegiatan penambangan. Perusahaan asuransi pun dalam mengeluarkan polis
asuransi mengeluarkan syarat-syarat yang harus ditaati oleh perusahaan tertanggung, misalnya adanya syarat untuk menerapkan teknologi
pertambangan yang
aman bagi
lingkungan dan
memonitor pelaksanaannya dalam periode waktu tertentu. Dalam hal ini perusahaan
asuransi dapat membatalkan klaim asuransi apabila perusahaan tertanggungnya melanggar syarat dan ketentuan yang diatur dalam polis
asuransi lingkungan.
Tabel 9. Estimasi Nilai Produksi dan Premi Asurani Lingkungan
No Estimasi Nilai Produksi dan Premi Asuransi
Nilai Satuan
A 1 Total Resiko Lingkungan
12,562,859,750 rupiah
2 Jumlah tertanggung 1,921
orang 3 Peluang terjadinya resiko lingkungan
70 4 Kerugian Harapan
8,794,001,825 5 Nilai Premi Murni
676,461,679
Rptahun 6 Biaya Manajemen Asuransi
30 7 Premi yang harus dibayarkan
966,373,827 rupiahtahun
B Penjualan Emas dan Perak
1 Cadangan emas 1537.92
kg 2 Cadangan Perak
2.5426 kg
3 Estimasi Harga Emas 300,000
rupiahgram 4 Estimasi Harga Perak
30,000 rupiahgram
5 Nilai Produksi Emas dan Perak 461,452,278,000
rupiah 6 Estimasi Nilai Produksi Emas Perak per tahun
35,496,329,077 7 Laba Bersih 50 nilai produksi per tahun
17,748,164,538 C
Perbandingan Kerugian HarapanNilai Produksi Emas-Perak
1.91 Premi MurniNilai Produksi Emas-Perak
1.91 Premi yang DibayarkanNilai Produksi Emas
2.72 Premi yang DibayarkanLaba Bersih
5
Adanya pemantauan dalam pengendalian resiko lingkungan akibat pertambangan melalui instrumen asuransi lingkungan pada akhirnya akan
meningkatkan kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungannya
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
green company. Perkembangan sikap masyarakat di dunia terhadap pentingnya mengintegrasikan aspek lingkungan dalam pengelolaan
pertambangan emas secara tidak langsung memberikan nilai positif terhadap citra kinerja perusahaan. Citra terhadap kinerja yang makin baik
dan positif berpengaruh terhadap keberlanjutan perusahaan. Adanya upaya pengendalian resiko lingkungan secara sosial akan menjamin rasa
aman bagi masyarakat sehingga potensi konflik dapat dihindari. Konsumen pengguna hasil tambang yang kedepan cenderung bersifat
sebagai greener costumers akan lebih memilih hasil tambang yang berasal dari usaha tambang yang dikelola secara berkelanjutan daripada
usaha tambang yang dianggap merusak lingkungan hidup.
5.3.3. Kesimpulan
Kegiatan pertambangan emas memiliki resiko terhadap lingkungan, terutama pencemaran terhadap air permukaan dan gangguan kesehatan
masyarakat. Resiko lingkungan yang merupakan kerugian harapan akibat dampak negatif pertambangan dapat dikendalikan dengan asuransi
lingkungan. Dengan premi asuransi lingkungan yang relatif kecil terhadap nilai produksi yang diperoleh, maka asuransi lingkungan layak untuk
diterapkan dalam kegiatan pertambangan emas. Dengan membayarkan premi yang lebih kecil dari nilai produksi yang diperoleh, perusahaan akan
mendapatkan manfaat yang lebih besar terutama adanya jaminan pertanggungan biaya oleh pihak ketiga asuransi apabila sewaktu-waktu
terjadi resiko lingkungan yang tidak diduga uncertainty. Selain memberikan rasa aman bagi kegiatan usaha, asuransi lingkungan juga
mendorong perusahaan untuk menjalankan usahanya menggunakan sistem manajemen dan teknologi yang aman bagi kelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
VI. ANALISIS KEBIJAKAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ASURANSI LINGKUNGAN