PEMBAHASAN UMUM Pengembangan kebijakan asuransi lingkungan dalam menunjang pengelolaan pertambangan emas berkelanjutan di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung

IX. PEMBAHASAN UMUM

Industri pertambangan merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang berlangsung sejak lama yang memberikan nilai ekonomi terhadap pembangunan cukup signifikan. Di balik besarnya nilai ekonomi tersebut, ternyata kegiatan pertambangan apabila tidak dikelola dengan baik dan dikendalikan dampak negatifnya berpotensi menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Digunakannya bahan-bahan kimia yang bersifat toksik untuk memisahkan bijih emas dari batuan pengikatnya akan mencemari badan air, tanah, vegetasi, satwa, bahkan meracuni dan membunuh manusia. Masuknya bahan pencemar ke dalam badan air akan menurunkan kualitas air, sehingga tidak layak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air minum, rumah tangga, dan jika tercemar berat akan merusak kegiatan pertanian. Resiko lingkungan tersebut secara ekonomi akan berpengaruh terhadap rusak atau hilangnya nilai manfaat lingkungan seperti air yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat. Akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut pada akhirnya akan menimbulkan gangguan kesehatan yang menjadi biaya sosial social costs yang harus ditanggung oleh masyarakat. Resiko lingkungan akibat pertambangan emas senantiasa dapat terjadi sewaktu-waktu karena kesalahan, kelalaian, dan kealpaan terjadi dalam proses penambangan dan pengolahannya. Sebagai resiko yang terjadi dengan kondisi waktu tidak pasti uncertainty, pertambangan berpotensi merugikan lingkungan hidup dan gangguan kesehatan masyarakat. Di samping itu, ketika terjadi resiko lingkungan maka beban biaya kerusakan lingkungan dan dampak lainnya ditanggung oleh pelaku usaha pertambangan menurut asas strict liability atau pertanggungan mutlak. Penerapan asuransi lingkungan dalam pengendalian resiko lingkungan akibat pertambangan di Kabupaten Tanggamus dianggap Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com layak untuk diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persentase kerugian harapan terhadap nilai penjualan kotor serta premi murni terhadap nilai produksi masing-masing hanya mencapai 1,91. Adapun persentase premi yang dibayarkan terhadap nilai produksi emas dan perak hanya mencapai 2,72. Apabila nilai laba bersih mencapai 50 dari nilai produksi per tahun, persentase premi yang dibayarkan terhadap estimasi nilai laba bersih mencapai 5. Kecilnya persentase premi yang harus dibayarkan dibandingkan dengan keuntungan ekonomi yang diperoleh menunjukkan bahwa asuransi lingkungan layak diterapkan dalam pengendalian resiko lingkungan akibat pertambangan emas. Bagi pengusaha pertambangan dengan membayarkan sejumlah premi, maka kegiatan usahanya dapat berjalan lebih aman karena jika sewaktu-waktu terjadi resiko lingkungan yang tidak diharapkan, maka ada pihak ketiga perusahaan asuransi yang menjamin biaya kerugian yang terjadi. Apabila resiko lingkungan dapat dikendalikan dan tidak terjadi kerugian, maka premi yang dibayarkan menjadi investasi yang dapat menjadi tambahan pendapatan di akhir kegiatan penambangan. Dari aspek sistem manajemen lingkungan, kegiatan pemantauan yang dilakukan perusahaan asuransi terhadap kegiatan perusahaan tambang yang menjadi tertanggungnya akan meningkatkan komitmen perusahaan untuk secara konsisten menjalankan unit usahanya dengan teknik penambangan yang aman dan ramah lingkungan. Dalam hal ini asuransi menjadi insentif untuk memperbaiki kinerja sistem pengelolaan lingkungan dalam kegiatan pertambangan emas. Asuransi lingkungan dapat sarana untuk mentransfer sebagian tanggung jawab finansial atau biaya atas resiko lingkungan yang timbul, sehingga asuransi lingkungan dapat memberikan keuntungan berupa a adanya kepastian keuangan, b perlindungan yang lebih luas, c menghilangkan pendugaan guesswork yang tidak perlu, d biaya operasional yang terprediksi, e dapat melindungi berbagai pihak yang berkepentingan, f kapasitas yang luas untuk melindungi dari resiko yang mungkin muncul, dan g memantau terhadap perlindungan lingkungan secara tajam Dybdahl, 2004. Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com Penerapan asuransi lingkungan untuk pengendalian resiko lingkungan, khususnya pertambangan emas, harus dikembangkan dan diterapkan. Hal ini disamping secara ekonomi menguntungkan bagi pelaku usaha dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, secara yuridis berdasarkan ketentuan Pasal 42 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup wajib dikembangkan dan diterapkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Dua undang-undang yang mengatur perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta pertambangan mineral dan batubara sudah cukup memberikan landasan hukum di dalam pengembangan asuransi lingkungan untuk mengendalikan resiko lingkungan akibat kegiatan pertambangan emas yang dilakukan, walaupun peraturan teknis tentang penerapannya belum tersedia. Aturan hukum tentang pertambangan mineral dan batubara yang mensyaratkan pentingnya upaya untuk menjaga kelestarian komponen lingkungan hidup memberikan ruang bagi penerapan asuransi lingkungan untuk pengendalian resiko lingkungan di dalam kegiatan pertambangan, khususnya pertambangan emas. Pengembangan asuransi lingkungan tersebut di dalam tahap awal perlu didukung oleh kemauan politik political will yang kuat dari pemerintah, pemerintah daerah, perusahaan asuransi, pelaku usaha pertambangan, akademisi, masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya. Para pihak pemangku kepentingan merasa perlu adanya terobosan kebijakan dalam pengendalian lingkungan karena upaya pengendalian lingkungan yang selama ini bersifat command and control dianggap tidak efektif mengendalikan resiko lingkungan. Instrumen ekonomi lingkungan berupa asuransi lingkungan merupakan terobosan penting dalam pengendalian resiko lingkungan yang berbasis kebijakan insentif dan atau disinsentif. Penyelenggaraan asuransi lingkungan di Provinsi Lampung selain didukung oleh adanya kebijakan dan kehendak politik political will yang kuat, juga perlu didukung oleh aturan teknis penyelenggaraan asuransi lingkungan tersebut. Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com Terkait dengan pengembangan asuransi lingkungan dalam pengendalian resiko lingkungan akibat pertambangan emas di Provinsi Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung perlu memfasilitasi terselenggaranya asuransi lingkungan untuk pengendalian resiko lingkungan akibat pertambangan emas melalui penetapan kebijakan daerah yang bersifat penetapan besiking dan pengaturan regeling berupa peraturan daerah tentang pedoman penerapan asuransi lingkungan. Pengaturan tersebut tampaknya akan didukung oleh para pihak pemangku kepentingan karena disadari bahwa pengendalian resiko lingkungan tidak cukup diatur dengan kebijakan yang bersifat command and control tetapi harus disertai dengan kebijakan yang bersifat insentif, yaitu berupa asuransi lingkungan. Oleh karena itu penyusunan tentang pedoman asuransi lingkungan untuk pengendalian resiko lingkungan perlu disusun oleh pemerintah daerah, perusahaan asuransi, akademisi, pelaku usaha, pemerhati lingkungan, dan para pihak pemangku kepentingan lainnya. Di dalam penerapan asuransi lingkungan diusulkan mekanisme sebagaimana disajikan pada Gambar 19. Pemda Provinsi sebagai ”policy holder” mengeluarkan aturan yang mewajibkan asuransi lingkungan dalam pengelolaan pertambangan emas di Lampung kepada perusahaan pertambangan emas. Perusahaan asuransi dan perusahaan pertambangan emas melakukan perjanjian kesepakatan pertanggungan resiko lingkungan. Pertanggungan resiko lingkungan yang perlu diperhatikan mencakup a pertanggungan kerusakan sumberdaya alam lingkungan;b pertanggungan gangguan kesehatan masyarakat; serta c pertanggungan untuk membangun kembali redevelopment wilayah yang rusak terkena resiko lingkungan. Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com Perusahaan Asuransi PEM DA Lampung At uran tent ang Kew aj iban Asuransi Lingkungan dalam Pengelolaan Pert am bangan Emas Berkelanjut an Perusahaan Pert am bangan Emas Perj anjian Kesepakatan Pert anggungan Resiko Lingkungan Polis Asuransi Lingungan Pert anggungan Kerusakan Sum berdaya Alam Llngkungan Pertanggungan Gangguan Kesehat an M asyarakat Redevelopment Kaw asan yang Terkena Resiko Lingkungan Gambar 19. Usulan Mekanisme Penerapan Asuransi Lingkungan dalam Pengelolaan Pertambangan Emas di Provinsi Lampung. Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN 10.1. Kebijakan Umum