IV. KEADAAN UMUM
4.1. Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Wilayah Kuasa
Pertambangan Eksplorasi
Nomor B.75SDAHK2003 atas nama PT. Napal Umbar Picung yang terletak
dalam areal seluas 484 hektar untuk bahan galian emas dan mineral pengikutnya, terletak di PekonDesa Sidoharjo Kecamatan Kelumbayan
Barat Kabupaten Tanggamus. Lokasi tersebut dapat dicapai dari Bandar Lampung dengan menggunakan kendaraan roda empat sampai dilokasi.
Gambar 6. Lokasi Penelitian
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
Lokasi batas Kuasa Pertambangan Eksploitasi KPE PT Napal Umbar Picung dilingkupi lereng-lereng perbukitan yang banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai areal perladangan berupa tanaman keras dan palawija. Lokasi tersebut berbatasan langsung dengan
Hutan Lindung Register 25 Pematang Tanggang. Dimana dari luas Wilayah Kuasa Pertambangan tersebut yakni seluas 484 ha.
Desa Sidoharjo merupakan desa yang berbatasan dengan hutan dengan jumlah penduduk mencapai 1921 jiwa terdiri dari 1049 pria dan
872 wanita. Jalan menuju Desa Sidoharjo merupakan jalan darat dengan kondisi jalan beraspal.
4.2. Cadangan Emas Tertambang
Jumlah cadangan tertambang mineable reserved berdasarkan hasil perhitungan dari kegiatan-kegiatan eksplorasi adalah sebesar
715.200 ton bijih atau sebesar 1.537,92 kg emas dan 2.5426 kg Perak, jumlah dari keseluruhan antara cadangan bawah tanah dan cadangan
open pit. Dimana untuk jumlah cadangan bawah tanah adalah sebesar 235.200 ton bijih dan untuk cadangan open pit sebesar 480.000 ton bijih.
Sistem penambangan didasarkan atas keadaan endapan emas primer yang berupa jalur urat kuarsa yang termineralisasi, kondisi daerah yang
berbukit-bukit, berupa penambangan bawah tanah dan penambangan terbuka open pit.
4.3. Teknik Penambangan
Teknik penambangan yang akan diterapkan pada tambang bawah tanah adalah dengan menggunakan method cut and fill. Penambangan
bawah tanah tersebut akan dibangun dengan penggalian pembuatan adittunnel paling atas yakni pada level 290 dengan jarak elevasi pada
setiap level adalah 40 m, terus sampai pada level yang paling bawah. Penambangan dengan metode open pit juga akan diterapkan pada
kegiatan penambangan di lokasi PT Napal Umbar Picung. Stripping ratio
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
adalah 7,5 : 1 dan tanah penutupnya overburden dikelola dengan cara kembali back filling di bekas lubang tambang dengan menggunakan
kombinasi peralatan excavator, bulldozer, wheel loader dan dump truck. Tabel 4. Rencana Produksi Penambangan Emas PT NUP
Tahun Berjalan
Mulai Tahapan
Bijih Ton Volume
Bijih Ton Volume
Keterangan Penambangan
2010 I
54.000 27.000
27.000 50 Dari Open Pit
50 Dari Level I,Ii, Iii Dan Iv
2011 Ii
54.000 27.000
27.000 50 Dari Open Pit
50 Dari Level I,Ii, Iii Dan Iv
2012 Iii
54.000 27.000
27.000 50 Dari Open Pit
50 Dari Level I,Ii, Iii Dan Iv
2013 Iv
54.000 27.000
27.000 50 Dari Open Pit
50 Dari Level I,Ii, Iii Dan Iv
2014 V
54.000 27.000
27.000 50 Dari Open Pit
50 Dari Level I,Ii, Iii Dan Iv
2015 Vi
54.000 27.000
27.000 50 Dari Open Pit
50 Dari Level I,Ii, Iii Dan Iv
2016 Vii
54.000 27.000
27.000 50 Dari Open Pit
50 Dari Level I,Ii, Iii Dan Iv
2017 Viii
54.000 27.000
27.000 50 Dari Open Pit
50 Dari Level I,Ii, Iii Dan Iv
2018 Ix
54.000 19.200
38.400 30 Dari Open Pit
70 Dari Level I,Ii, Iii Dan Iv
2019 X
54.000 54.000
Open Pit 2020
Xi 54.000
54.000 Open Pit
2021 Xii
54.000 54.000
Open Pit 2022
Xiii 63.600
63.600 Open Pit
Areal penambangan terletak di sebelah Selatan mill site berjarak kurang lebih 200 m. pada penambangan terbuka dengan cara back filling
maka tanah pucuk dan tanah penutup yang dikupasdigali pada front
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
penambangan ke 2 akan ditimbun pada front penambangan yang pertama, dan begitu seterusnya. Penambangan dengan metode yang ini
tetap memperhatikan peraturan dan teknik penambangan serta memperhatikan lingkungan sehingga akan terciptanya penambangan
yang berwawasan lingkungan, seperti membuat saluran-saluran air hujan drainase sesuai dengan pola turunnya air atau kontur tanah, selain itu
juga membuat tera siring-tera siring bench-bench pada bagian sisi luar areal penambangan dan dibuat melingkari tempat pengambilan batuan
bijih ore guna untuk mencegah terjadinya tanah longsor di sekitar penambangan. Luas areal untuk penambangan open pit pada tahap ini
adalah seluas kurang lebih 5 hektar dimana kedalaman pengambilan penambangan relatif dangkal, yakni kurang lebih 5 meter dari tanah
penutup dan akan disesuaikan dengan keadaan dan kemajuan penambangan. Pengolahan biji logam dasar Cu, Pb, Zn, Au dan Ag
akan dilakukan dengan menggunakan sistem cyanidasi dan flotasi. Tahap-tahap dalam proses pengolahan ini adalah sebagai berikut :
a. Seleksi bantuan sortir Pekerjaan ini dapat dilakukan di front penambangan atau terhadap hasil
penambangan yang terletak di stockyard. Kegiatan seleksi atau sortir adalah kegiatan memisahkan batuan samping yang tidak mengandung
mineralisasi dengan bantuan yang mengandung mineralisasi, sehingga recovery pengolahan dapat ditingkatkan.
b. Peremukan crushing Batuan yang berukuran lebih dari 6 cm terlebih dahulu diperkecil
dengan menggunakan jaw crusher. Setelah batuan tersebut mencapai ukuran kurang dari 5 cm, langsung dimasukkan ke cone crusher untuk
diremukkan sampai minus 2,5 cm. c. Penyaringan Screening Tahap I
Bijih hasil jaw crusher disaring dengan menggunakan ayakan di mana bijih yang berukuran lebih kecil dari 2,5 cm akan lolos sebagai under
flow, dan yang lebih besar dari 2,5 cm merupakan over flow yang akan
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
diumpankan kembali kealat tumbukan cone crusher. Produk tersebut ditambung di Fine Ore Bin FOB.
d. Penggerusan Grinding Produk dari hasil penyaringan dengan berukuran lebih kecil dari 2,5 cm
yang berada di bak penampungan FOB dimasukan ke dalam alat pengarus tromol ball mill. Alat ini bekerja dengan cara diputar dengan
motor listrik dan kecepatannya 50-60 rpm. kemudian ke dalam ball mill ditambahkan kapur air sampai 23 volume dan griding ball berdiameter
2,5-7,5 cm. kapur CaC0
3
untuk menaikan ph 11-12 dan percepatan pengendapan dan menghasilkan Lumpur pulp dengan kehalusan lebih
kurang 200 mesh. Dimana pada tahap ini belum dilakukan proses cyanidasi dan flotasi, untuk memisahkan logam Au, Ag dan mineral
galena Pb, spalerite Zn dan chalcopirite Cu. e. Cyanidasi
Lumpur hasil tailling yang berukuran minus 200 mesh masuk ke thickner untuk mengurangi kadar air dalam pulp, dimana sebagian air
dibuang secara over flow, dan pulp dengan kandungan material padat + 30-40 dipompa ke agitator dan dicampur larutan cyanid emas dan
perak akan larut selama 72 jam, larutan Au dan Ag akan dipisahkan dengan menggunakan karbon aktif norit sehingga logam Au dan Ag
dalam bentuk ion akan diabsorbsi oleh karbon aktif. Karbon aktif dipisahkan dari larutan dengan disaring. Karbon aktif yang telah
dipisahkan dari pulp, kemudian dimasukkan ke alat aluitation karbon stripping untuk mengeluarkan Au dan Ag dari ikatan karbon. Logam Au
dan Ag dengan jalan elektrolisa akan terpisah dari larutan dan menempel pada katoda yang diberi “steel wall” serutan baja, untuk
selanjutnya dilebur menjadi bullion. Bullion dikirim ke logam mulia untuk dimurnikan Au dan Ag-nya.
f. Flotasi Proses ini untuk mengkonsentrasikan logam dasar Cu, Pb dan Zn
dengan jalan diapungkan. Pulp diisi sianidasi setelah dilakukan preparasi yaitu perubahan kondisi dengan menambah reagen kimia,
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
dimana butiran mineral galena Pb, shalerit Zn dan chalcopirit Cu akan ikut mengapung dengan gelembung udara yang dihasilkan
flotation cell. Konsentrat logam dasar ini selanjutnya akan di ekspor ke negara yang membutuhkan.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN PERTAMBANGAN EMAS