secara berkelanjutan. Berdasarkan kelima prinsip tersebut, konservasi SDA memiliki peranan penting dalam mendukung pembangunan ekonomi
masyarakat sekaligus mempertahankan sistem penyangga kehidupan. Pengelolaan sumberdaya alam berkaitan dengan proses produksi
dan konsumsi yang tunduk pada hukum thermodinamika I dan hukum thermodinamika II. Sebagai implikasinya jika kita ingin melaksanakan
pembangunan berkelanjutan, maka pengelolaan sumberdaya alam tersebut
perlu dilakukan
secara bijaksana,
yaitu dengan
mempertimbangkan dan mendasarkan pada karakteristik sumberdaya alam yang bersifat spesifik. Beberapa prinsip dalam pengelolaan SDA
adalah sebagai berikut Owen,1980:
1. Tanggung jawab pribadi; tanggung jawab seorang warga negara
ditandai dengan rasa tanggung jawab dalam menjalankan kewajiban terhadap pemerintah, sesama manusia, dan SDA.
2. Peranan pemerintah; pemerintah government sebagai regulator
dalam pengelolaan sumberdaya alam mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, pemerintah harus mampu
menciptakan suatu sistem yang dapat menjamin pemanfaatan SDA secara tepat.
3. Penggunaan ganda suatu sumberdaya; ketersediaan SDA
umumnya terbatas, untuk meningkatkan manfaat SDA dan menghindari konflik kepentingan, maka sedapat mungkin SDA
dipergunakan secara ganda.
4. Inventarisasi dan proyeksi penggunaan sumberdaya; inventarisasi
yang menyeluruh
dan proyeksi
penggunaan SDA
dapat memperkirakan tingkat kecukupan SDA dan tindakan-tindakan yang
perlu dilakukan untuk menjamin ketersediaannya.
5. Hubungan pertautan antar sumberdaya; antara SDA yang satu
dengan SDA alam yang lain terjalin suatu keterkaitan, perubahan yang terjadi pada suatu SDA akan menyebabkan perubahan terhadap SDA
lainnya.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
Untuk menjamin adanya sumberdaya alam bagi pembangunan yang berkelanjutan, perlu diambil langkah-langkah strategis sebagai berikut
Suparmoko, 1995: 1. Meneliti kondisi serta masalah yang berkaitan dengan sumberdaya
alam termasuk tingkat eksploitasi dan penggunaannya, kemudian memperkirakan
kecenderungan dalam
jangka panjang,
dan menentukan tingkat jaminan tersedianya sumberdaya alam itu bagi
pembangunan dalam jangka panjang dengan cara menciptakan kembali maupun meningkatkan ketersediaannya.
2. Mengubah teori dan praktek pemberian nilai terhadap setiap barang yang ada. Pemberian nilai yang tinggi terhadap hasil produksi akhir,
dan nilai yang rendah terhadap bahan mentah, serta tanpa nilai bagi sumberdaya alam, harus segera diganti dengan cara memberi nilai
yang tepat pada sumberdaya alam. 3. Membuat studi mengenai neraca sumberdaya alam dan aplikasinya
dalam sistem neraca nasional, sehingga akan memperbaiki sistem neraca nasional yang hanya mencatat kenaikan produksi tanpa melihat
berkurangnya atau bertambahnya persediaan sumberdaya alam. 4. Memperjelas hak pemilikan sumberdaya alam property rights of natural
resource untuk menghindari pemborosan penggunaan sumberdaya alam dengan mempertimbangkan kondisi masa kini dan masa datang.
5. Mengadakan studi mengenai perlindungan sumberdaya alam dan lingkungan dengan cara memanfaatkan sumberdaya alam secara
rasional, sebab rusaknya lingkungan dan ekologi adalah akibat dari eksploitasi sumberdaya alam yang tidak bertanggungjawab.
6. Membuat studi mengenai bagaimana melindungi, mengembangkan, menyimpan serta memperbanyak persediaan sumberdaya alam melalui
investasi sosial, seperti pendidikan dan latihan. Untuk mengelola SDA agar secara ekonomi dapat memberikan
manfaat yang berkelanjutan diperlukan pemikiran dan tindakan yang arif, yaitu yang didasarkan pada karakteristik SDA dengan memperhatikan
kaidah ekologi Dalam kaitannya dengan pembangunan di daerah,
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
langkah pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah adalah mengenali potensi SDA-nya dan memproyeksikan penggunaan SDA
tersebut seoptimal mungkin. Untuk ini diperlukan peran pemerintah dan partisipasi seluruh stakeholder yang didasari oleh tanggung jawab pribadi
self responsibility yang tinggi Ramdan et.al, 2003.
2.2. Pertambangan Berkelanjutan