Persepsi Masyarakat Terhadap Banjir

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Operasional

Sampai saat ini, peristiwa banjir sungai di Jakarta merupakan permasalahan yang belum menjadi fokus penelitian. Meluapnya Sungai Pesanggrahan menjadi salah satu contoh sebagai peristiwa banjir sungai di Jakarta yang perlu dilakukan penelitian. Hal ini disebabkan oleh rumitnya permasalahan banjir Sungai Pesanggrahan yang terus berkelanjutan. Selain itu, fenomena ini juga menyebabkan terjadinya peningkatan kerugian ke berbagai sektor, salah satunya adalah sektor pemukiman. Persepsi merupakan langkah pertama dalam mengatasi ancaman banjir Sungai Pesanggrahan. Persepsi mempengaruhi besarnya kerugian yang dirasakan masyarakat. Perbedaan informasi mengenai kemungkinan peristiwa banjir, tindakan mitigasi banjir, serta pengalaman hidup menjadi penyebab terjadinya perbedaan persepsi. Guna mengetahui perbedaan persepsi masyarakat, interpretasi persepsi masyarakat perlu dijadikan sebagai tujuan utama dalam penelitian ini. Tujuan kedua dari penelitian ini adalah mengestimasi kerugian langsung, tidak langsung dan tangible pada sektor pemukiman akibat banjir Sungai Pesanggrahan. Estimasi kerugian penting dilakukan, guna mengetahui seberapa besar dampak negatif banjir dirasakan masyarakat yakni berupa kerugian secara langsung, tidak langsung dan tangible. Besarnya kerugian yang dirasakan masyarakat dapat dijadikan tolak ukur untuk mengetahui seberapa besar dampak banjir Sungai Pesanggrahan. Data mengenai kerugian masyarakat akan diolah dengan menggunakan stage damage function sebagai fungsi kerugian banjir. Saat ini, Pemerintah sedang menjalankan program normalisasi Sungai Pesanggrahan. Program ini dilakukan untuk mengurangi debit air sungai sehingga tidak meluap. Normalisasi sungai menyebabkan masyarakat harus direlokasi. Atas dasar tersebut, identifikasi faktor –faktor yang mempengaruhi kesediaan masyarakat direlokasi merupakan hal menarik untuk diteliti sehingga menjadi tujuan ketiga dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang dilakukan berupa estimasi kerugian banjir sektor pemukiman, dimana estimasi kerugian banjir dapat dijadikan rekomendasi sebagai kebijakan Pemerintah dalam mengatasi masalah banjir serta mengurangi besarnya kerugian akibat banjir. Selain berupa kerangka operasional, kerangka pemikiran ini juga dibuat dalam diagram alur berpikir yang terdapat dalam Gambar 1 sebagai berikut.