5.3.6 Lantai Rumah
Lantai rumah menentukan besar kerugian yang dirasakan responden. Lantai rumah yang dimaksud dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu
rumah yang memiliki hanya satu lantai dan rumah yang memiliki lebih dari satu lantai. Responden yang memiliki lantai rumah lebih dari satu lantai, umumnya
memindahkan barang – barang ke lantai tingkat dua. Berdasarkan hasil survei,
rumah yang memiliki lebih dari satu lantai mempunyai proporsi yang besar dibandingkan rumah yang memiliki satu lantai. Hal ini terlihat dari persentase
rumah yang memiliki lebih dari satu lantai sebesar 56 , sedangkan persentase rumah yang hanya memiliki satu lantai sebesar 44 . Proporsi lantai rumah juga
dapat dilihat dalam Tabel 14 berikut. Tabel 14. Proporsi lantai rumah responden Kelurahan Kedoya SelatanTahun 2013
Lantai Rumah Jumlah unit
Persentase
Lantai rumah hanya satu lantai 31
44 Lantai rumah lebih dari satu lantai
39 56
Jumlah 70
100
Sumber: data primer diolah
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Persepsi Responden Terhadap Risiko Bahaya Banjir Sungai
Pesanggrahan
Persepsi masyarakat terhadap risiko bahaya banjir Sungai Pesanggrahan dapat dilakukan dengan melihat hasil penilaian masyarakat. Masyarakat diminta
untuk memberikan persepsi dari skala satu sampai tujuh pada setiap variabel. Peringkat satu menunjukkan penilaian masyarakat rendah, sedangkan peringkat
tujuh menunjukkan penilaian masyarakat tinggi. Variabel yang dinilai masyarakat yaitu mengenai persepsi masyarakat terhadap peluang banjir di masa depan,
persepsi masyarakat mengenai konsekuensi yang akan terjadi di masa depan, persepsi masyarakat dalam melakukan upaya mitigasi banjir, serta persepsi
masyarakat terhadap bantuan pemerintah dalam mengatasi banjir. Secara umum, rata
– rata penilaian responden mengenai peluang banjir di masa depan sebesar 6.01, sedangkan rata
– rata penilaian responden mengenai konsekuensi banjir di masa depan sebesar 5.66. Artinya, responden yakin bahwa
peluang banjir dan konsekuensi sangat mungkin akan terjadi di masa depan. Hal ini menunjukkan masyarakat sadar bahwa mereka tinggal di daerah yang rawan
terkena banjir. Atas dasar tersebut, dibutuhkan suatu tindakan dalam mengatasi banjir. Tindakan ini dapat berupa upaya mitigasi yang dilakukan oleh masyarakat
sendiri maupun melalui bantuan pemerintah. Hasil olahan data menunjukkan masyarakat Kedoya Selatan menilai bahwa
program pemerintah dalam mengatasi banjir lebih penting, dibandingkan upaya mitigasi yang dilakukan sendiri.
Perekonomian merupakan alasan utama yang menyebabkan masyarakat lebih membutuhkan bantuan Pemerintah. Umumnya
masyarakat Kedoya Selatan tidak cukup mampu dalam melakukan upaya mitigasi dengan biaya yang besar. Selain itu, sebagian masyarakat sudah melakukan upaya
mitigasi banjir. Namun air genangan yang terus meningkat menyebabkan upaya mitigasi yang dilakukan masyarakat tidak berhasil. Status kepemilikan juga
menjadi alasan masyarakat tidak mau melakukan upaya mitigasi banjir. Masyarakat yang berstatus kepemilikan sewa, umumnya tidak bisa membuat
upaya mitigasi. Rata – rata penilaian responden terhadap empat variabel persepsi
dapat dilihat dalam Tabel 15 berikut.