Durasi Genangan Kondisi Banjir Sungai

Tabel 15. Rata – rata penilaian persepsi Variabel Persepsi Rata - rata skala Standar Deviasi N Persepsi Masyarakat Terhadap Peluang Terjadinya Banjir di Masa Depan 6.01 1.346 70 Persepsi Masyarakat Terhadap Konsekuensi Banjir di Masa Depan 5.66 1.089 70 Persepsi Masyarakat Dalam Melakukan Upaya Mitigasi Banjir 4.57 1.806 70 Persepsi Masyarakat Terhadap Bantuan Pemerintah 6.60 0.769 70 Hubungan antara persepsi masyarakat terhadap konsekuensi banjir di masa depan dengan persepsi masyarakat dalam melakukan upaya mitigasi banjir juga ditunjukkan dengan melihat hasil korelasi. Hasil korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi masyarakat terhadap konsekuensi yang terjadi di masa depan dengan persepsi masyarakat dalam melakukan upaya mitigasi banjir. Hal ini terlihat dari nilai Sig.2-tailed sebesar 0.017 Lampiran 2 yang berarti kurang dari alpha 5. Berdasarkan pengolahan data, koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar 0.286 Lampiran 2, artinya hubungan antara persepsi masyarakat terhadap konsekuensi yang terjadi masa depan dengan persepsi masyarakat dalam melakukan upaya mitigasi banjir berkorelasi rendah. Tanda yang positif menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang berbanding lurus antara persepsi masyarakat terhadap konsekuensi banjir dengan persepsi masyarakat dalam melakukan upaya mitigasi. Rendahnya hubungan antara persepsi masyarakat terhadap konsekuensi yang terjadi masa depan dengan upaya mitigasi banjir disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor utama adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap dampak banjir. Masyarakat menganggap bahwa banjir sungai yang menggenangi wilayah rumah merupakan peristiwa yang rutin dan biasa terjadi, sehingga banjir dianggap bukanlah sebagai suatu peristiwa yang mempunyai dampak besar bagi masyarakat. Selain itu, sebagian masyarakat Kedoya Selatan belum cukup mampu melakukan upaya mitigasi, disebabkan oleh biaya yang diperlukan cukup besar.

6.2 Estimasi Nilai Kerugian Langsung, Tidak Langsung dan

Tangible Pada Sektor Pemukiman akibat Banjir Sungai Pesanggrahan Guna mengetahui hasil estimasi nilai kerugian langsung dan tangible pada sektor pemukiman, perlu dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan model kerugian banjir aktual. Pengolahan data dilakukan dengan memasukkan peubah bebas kedalam model, yaitu kedalaman genangan X 1 , durasi genangan X 2 , jeda waktu informasi banjir X 3 , lama waktu dalam menyelamatkan barang X 4 , luas rumah X 5 , dan lantai rumah D1. Estimasi model fungsi kerugian banjir sebagai berikut: Y = -2 372.476 + 15.926 X 1 + 24.144 X 2 – 102.462 X 3 + 968.261 X 4 + 29.130 X 5 + 31.230 D1+ ε ............................................................. 6.1 Dimana: Y = kerugian banjir langsung, tidak langsung, dan tangible ribu rupiah a = konstanta a 1 ...a 5 = koefisien regresi X 1 = kedalaman genangan cm X 2 = durasi genangan jam X 3 = jeda waktu informasi banjir jam X 4 =lama waktu menyelamatkan barang jam X 5 = luas rumah m 2 D1 = variabel dummy yaitu lantai rumah Nilai Adjusted R square yang dihasilkan pada model ini sebesar 39.1 , artinya keragaman pada kerugian banjir dapat dijelaskan oleh peubah bebas yang dimasukkan kedalam model sebesar 39.1 sedangkan sisanya yaitu 60.9 dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam model. Hasil regresi dapat dilihat dalam Lampiran 3. Berdasarkan kriteria ekonometrika, dibutuhkan pengujian model seperti uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji normalitas dilakukan dengan melihat Asymp. Sig 2-tailed pada uji Kolmogorov Smirnov. Nilai yang dihasilkan sebesar 0.445 atau berada di atas nilai alpha 5 menunjukkan galat menyebar normal. Uji multikolinearitas dilakukan dengan