kerugian akibat banjir. Selain berupa kerangka operasional, kerangka pemikiran ini juga dibuat dalam diagram alur berpikir yang terdapat dalam Gambar 1 sebagai
berikut.
Gambar 1. Diagram alur kerangka berpikir Keterangan:
Berkaitan langsung dengan kegiatan penelitian Tindak lanjut dari hasil penelitian
Permasalahan banjir sungai di Jakarta yang terus berlanjut akibat luapan
sungai
Estimasi besar nilai kerugian langsung, tidak
langsung dan tangible pada sektor pemukiman
akibat banjir Sungai Pesanggarahan
Interpretasi persepsi masyarakat terhadap
banjir Sungai Pesanggrahan
Identifikasi faktor – faktor
yang mempengaruhi kesediaan masyarakat
direlokasi Peningkatan kerugian sektor pemukiman secara berkala
Estimasi kerugian banjir sektor pemukiman Persepsi masyarakat
Kerugian banjir
Dasar rekomendasi kebijakan Kesediaan masyarakat
direlokasi
IV.
METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja karena
wilayah Kebon Jeruk merupakan wilayah yang rentan terhadap banjir Sungai Pesanggrahan. Proses pengambilan data berlangsung selama bulan April sampai
dengan Mei 2013.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui proses wawancara dengan responden
yang merupakan penduduk setempat di daerah banjir. Data primer meliputi karakteristik sosial ekonomi responden di pemukiman yang menjadi sampel,
persepsi terhadap dampak kerusakan banjir, besarnya jumlah kerusakan fisik yang dialami responden di pemukiman, serta kesediaan mayarakat direlokasi akibat
program normalisasi. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS DKI Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD DKI Jakarta, Dinas
Pekerjaan Umum DKI Jakarta serta berbagai sumber yang relevan seperti buku referensi, laporan kegiatan, jurnal ilmiah, serta internet.
4.3 Metode Pengambilan Contoh
Metode pengambilan contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah multistage random sampling MRS. MRS merupakan penarikan sampling
dimana pemilihan elemen anggota sampel dilakukan secara bertahap by stages Gulo 2005. Responden yang diambil dalam MRS sebanyak 70 responden dari 1
034 populasi Kelurahan Kedoya Selatan yang terkena banjir, dimana responden merupakan masyarakat yang tinggal di daerah Kedoya Selatan dan mengalami
banjir pada 17 sampai 19 Januari 2013. Data yang diambil dengan menggunakan metode ini merupakan data cross
section, yakni data yang diambil pada waktu yang sama. Penerapan metode ini dilakukan dengan cara mengambil sampel secara acak dan bertahap. Pada tahap