Karakteristik Ekonomi GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

1,2. Fenomena pertambahan penduduk yang kurang merata di atas, mengindikasikan adanya daya tarik yang lebih kuat di wilayah pinggiran kota. Tabel 7. Jumlah penduduk jiwa kecamatan peri-urban Kota Makassar dari tahun 2000 - 2010 No Kecamatan 2000 2001 2004 2005 2006 2008 2010 1 Tamalate 130777 131871 143987 144458 148589 152197 170878 2 Rappocini 128637 128962 136128 136725 139491 142958 151091 3 Manggala 77443 79251 92411 92524 96632 99008 117075 4 Biringkanaya 96057 97951 118633 119818 125636 128731 167741 5 Tamalanrea 82641 83873 84247 84890 86987 89143 103192 Total 5 Kecamatan 515.555 521.908 575406 578.415 597.335 621.162 709.977 Total MAKASSAR 1,112,688 1,130,384 1,179,024 1,193,434 1,223,540 1,253,656 1,339,374 Persentase Kota Makassar 46,33 46,17 48,80 48,47 48,82 48,2 53,01 Sumber: BPS Kota Makassar 2012

4.3. Karakteristik Ekonomi

Nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB memberikan gambaran kapasitas suatu wilayah dalam menciptakan nilai tambah untuk periode waktu tertentu. Ada tiga sisi pendekatan dapat dipakai dalam melihat PDRB yaitu, sisi produksi, sisi pengeluaran dan sisi pendapatan. Ketiganya memberikan gambaran komposisi dan nilai tambah dirinci menurut sektor ekonomi, komponen penggunaan, dan sumber pendapatan. Wilayah kabupatenkota memiliki kondisi geografis dengan berbagai potensi sumberdaya yang membuat masyarakatnya dapat bertahan bahkan berkembang. Perbedaan struktur perekonomian tiap wilayah ditentukan oleh potensi sumberdaya fisik, manusia, dan keuangan. Secara garis besar, pertumbuhan PDRB Kota Makassar Tahun 2000-2009 menunjukan pertumbuhan positif. Untuk lebih jelasnya kondisi PDRB Kota Makassar atas dasar harga konstan dapat dilihat pada Gambar 7. Tiga sektor utama yang menopang peningkatan nilai tambah di Kota Makassar yaitu perdaganganrestoranhotel, industri pengolahan, dan angkutan dan komunikasi. Ketiga sektor utama ini cenderung bergerak naik dari tahun 2001 ke tahun 2009. Besarnya distribusi sektor tersier dan sekunder merupakan indikasi Kota Makassar sebagai fungsi pengolahan dan distribusi terhadap area di sekitarnya. Fakta ini juga didukung oleh jumlah hotel pada tahun 2001 sebesar 91 unit menjadi 188 unit pada tahun 2010. Peranan sektor primer seperti pertanian dan pertambanganpenggalian relatif kecil dan cenderung stagnan selama 10 tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi Kota Makassar mencapai dua dijit Gambar 8 pada saat pesta demokrasi berlangsung yaitu 2004 Pemilihan Legislatif dan 2008 Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan. Gambar 7. Grafik pertumbuhan PDRB per sektor berdasarkan harga konstan di Kota Makassar 2001-2009. Gambar 8. Tren pertumbuhan ekonomi atas dasar harga konstan di Kota Makassar 2001-2009 0.000 500.000 1000.000 1500.000 2000.000 2500.000 3000.000 3500.000 4000.000 4500.000 5000.000 Mi ly a r R u p ia h PDRB Per Sektor Atas Dasar Harga Konstan di Makassar 2001-2009 Pertanian PertambanganPenggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bangunan PerdaganganRestoranHotel Angkutan dan Komunikasi Bank dan Lembaga Keuangan Jasa-Jasa 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 7.30 7.14 8.60 10.17 7.16 8.09 8.11 10.52 9.20 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 P e rt u mb u h a n E k o n o mi Tren Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan di Kota Makassar 2001-2009

4.4. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Wilayah