Produk Domestik Regional Bruto PDRB

56 transaksi barang dan jasa dari berbagai sektor ekonomi di kota Sibolga yang saling berkaitan dan mempunyai hubungan saling terkait. Pada penelitian ini, penyusunan tabel I-O kota Sibolga updating tahun 2010 dimaksudkan untuk mengetahui peranan sektor ekonomi didalam usahanya terhadap perekonomian wilayah kota Sibolga.

5.2.1 Struktur Perekonomian Kota Sibolga

Salah satu indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu dapat ditunjukkan oleh PDRB. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekomomi disuatu wilayah BPS Sibolga, 2011d. Pertumbuhan riil perekonomian kota Sibolga pada tahun 2010 yang ditunjukkan oleh laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000 mengalami percepatan sebesar 6,04 persen. Laju pertumbuhan ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2009 dengan angka sebesar 5,70 persen atau senilai Rp 697.916,30 juta di tahun 2009 dan 740.037,16 juta di tahun 2010. Laju pertumbuhan ekonomi dari tahun 2006 sampai 2010 dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 Laju pertumbuhan ekonomi kota Sibolga tahun 2006-2010 . Jika dilihat dari pertumbuhan dari masing-masing sektor ekonomi, sebagian sektor ekonomi di kota Sibolga tahun 2010 mengalami pertumbuhan yang lebih rendah dan sebagian lagi mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding tahun 2009. Sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibanding 5,22 5,53 5,85 5,70 6,04 4,8 5,0 5,2 5,4 5,6 5,8 6,0 6,2 2006 2007 2008 2009 2010 Laju Pertumbuhan Ekonomi 57 tahun sebelumnya adalah sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa, sedangkan sektor ekonomi lainnya mengalami pertumbuhan yang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2010, berdasarkan lapangan usaha sektor yang mengalami laju pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya masih didomonasi oleh sektor angkutan laut, sungai, danau dan penyeberangan yang mencapai 12,19 persen. Sektor Peternakan dan Hasil-hasil lainnya merupakan sektor ekonomi dengan pertumbuhan paling rendah yaitu sebesar 0,03 persen. Subsektor perikanan laju pertumbuhannya ditahun 2010 hanya sebesar 5,05 persen saja atau berada pada posisi ke-5. Meskipun laju pertumbuhan berada di posisi ke-5, subsektor perikanan merupakan penyumbang 22,86 persen PDRB kota Sibolga di Tahun 2010 tertinggi. Laju pertumbuhan PDRB tahun 2006 – 2010 berdasarkan harga konstan tahun 2000 dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Laju pertumbuhan PDRB tahun 2006 – 2010 menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan 2000 No Lapangan Usaha Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 1 Angkutan Laut, Sungai, Danau dan Penyeberangan 12,96 12,52 12,39 12,56 18,61 2 Komunikasi 5,45 5,31 6,06 6,96 13,02 3 Angkutan Jalan Raya 11,74 12,37 12,42 15,22 8,54 4 Jasa Penunjang Angkutan 8,51 8,9 9,07 7,62 8,15 5 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 6,26 6,38 6,32 3,94 6,16 6 Industri Bukan Migas 5,64 5,62 5,47 5,22 5,26 7 Jasa-jasa Pemerintah dan Swasta 5,16 4,8 4,93 4,61 5,22 8 Perikanan 3,85 4,68 5,02 5,13 5,05 9 Perdagangan 4,42 4,69 5,57 5,07 5,03 10 Perhotelan 1,7 1,74 1,92 5,7 4,82 11 KonstruksiBangunan 5,19 5,99 5,92 5,97 4,11 12 Restoran 2,14 3,69 3,81 3,47 3,73 13 Listrik, Gas dan Air Bersih 2,33 2,59 2,71 2,81 2,99 14 Pertambangan dan Penggalian 0,37 1,96 1,4 0,98 0,53 15 Peternakan dan Hasil-hasil Lainnya 0,89 0,68 0,77 0,52 0,03 16 Tanaman Bahan Makanan 2,42 0,96 0,51 0,82 Jumlah PDRB 5,22 5,53 5,85 5,70 6,04 Sumber : BPS kota Sibolga 2011d data diolah