Permasalahan Pembangunan Perikanan TINJAUAN PUSTAKA
25 Sibolga tahun 2010 atas dasar harga produsen dengan menggunakan metode RAS.
Untuk melakukan metode ini, data yang diperlukan berupa PDRB provinsi Sumatera Utara tahun 2003 dan 2010, PDRB kota Sibolga tahun 2010, total input
provinsi Sumatera Utara tahun 2003 dan 2010. Data yang terkait juga yang sangat penting dalam melakukan metode RAS adalah data PDRB penggunaan provinsi
Sumatera Utara dan PDRB penggunaan kota Sibolga yang berisikan data ekspor dan impor wilayah. Tahapan metode RAS update tabel I-O kota Sibolga semi
survei dapat dilihat pada Gambar 3. Tabel 2 Sektor-sektor perekonomian Tabel I-O kota Sibolga hasil update tahun
2010 16 sektor
Kode I-O
Sektor Kode
I-O Sektor
1 Peternakan dan Hasil-hasilnya
9 Perhotelan
2 Perikanan Tangkap
10 Restoran
3 Perikanan Budidaya
11 Angkutan Jalan Raya
4 Pertambangan dan Penggalian
12 Angkutan Laut, Sungai, Danau dan
Penyeberangan 5
Industri Bukan Migas 13
Jasa Penunjang Angkutan 6
Listrik, Gas dan Air Bersih 14
Komunikasi 7
KonstruksiBangunan 15
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
8 Perdagangan Besar Eceran
16 Jasa-Jasa Perintah dan Swasta
Agregasi 21 X21 sektor
Tabel I-O Provinsi SUMUT 2003
71 X 71 sektor
Matriks A SUMUT 2003 21X21 sektor
RAS
Tabel I-O SUMUT 2010 21 X 21 sektor
Matriks A SUMUT 2010 21X21 sektor
Survei Lapang Keterkaitan Subsektor
Perikanan
Disesuaikan dengan Sektor Sibolga 15X15
Penyeimbangan Keterkaitan
Matriks A 15X15
Tabel I-O SIBOLGA 2010
15 X 15 sektor Survei Lapang
1. Perikanan Tangkap 2. Perikanan Budidaya
Tabel I-O Kota Sibolga 2010
16X16 sektor
Analisis Tabel I-O Kota Sibolga
Tahun 2010
Gambar 3 Tahapan metode RAS update tabel I-O kota Sibolga semi survei.
26 Dalam model I-O pengaruh interaksi ekonomi dapat diklasifikasikan
kedalam tiga jenis yaitu: 1 pengaruh langsung; 2 pengaruh tidak langsung; dan 3 pengaruh total. Pengaruh langsung atau direct effect merupakan pengaruh
yang secara langsung dirasakan oleh suatu sektor yang outputnya digunakan sebagai input dalam produksi sektor yang bersangkutan. Pengaruh tidak langsung
atau indirect effect menunjukkan pengaruh tidak langsung yang dirasakan oleh suatu sektor yang outputnya tidak digunakan sebagai input dalam sektor yang
bersangkutan. Sedangkan pengaruh total atau total effect adalah pengaruh secara keseluruhan dalam perekonomian dimana sektor yang bersangkutan berada.
Berdasarkan ketiga pengaruh diatas, dengan model I-O kita bisa menelusuri ke mana saja output dari suatu sektor itu didistribusikan dan input apa saja yang
digunakan oleh sektor tersebut secara langsung. Tabel 3 Struktur Tabel Input-Output
Output Input
Permintaan Internal Wilayah Permintaan
Eksternal Wilayah
Total Output
Permintaan Antara Permintaan Akhir
1 2
… j
… n
C G
I E
In p
u t
In tern
al Wi
la y
ah In
p u
t An
tara 1
X
11
… … X
1j
… X
1n
C
1
G
1
I
1
E
1
X
1
2 X
21
… … X
2j
… X
2n
C
2
G
2
I
2
E
2
X
2
: …
… … … … …
… …
… …
… i
… … … X
ij
… … C
i
G
i
I
i
E
i
X
i
: …
… … … …
… …
… …
… …
n X
n1
… …
X
nj
… X
nn
C
n
G
n
I
n
E
n
X
n
Nilai Tam
b ah
W W
1
… …
W
j
… W
n
C
W
G
W
I
W
E
W
W T
T
1
… …
T
j
… T
n
C
T
G
T
I
T
E
T
T S
S
1
… …
S
j
… S
n
C
S
G
S
I
S
E
S
S Input
Eksternal Wilayah
M M
1
… … …
… M
n
C
M
G
M
I
M
- M
Total Input X
1
… …
X
j
… X
n
C G
I E
X
Sumber : Rustiadi et al., 2011 Keterangan :
ij : sektor ekonomi Xij : banyaknya output sektor i yang digunakan sebagai input sektor j
Xi : total output sektor i Xj : total output sektor j; untuk sektor yang sama i=j, total output sama
dengan total input Ci : permintaan konsumsi rumah tangga terhadap output sektor i
Gi : permintaan konsumsi pengeluaran belanja rutin pemerintah terhadap output sektor i
Ii : permintaan pembentukan modal tetap netto investasi dari output sektor i; output sektor i yang menjadi barang modal
27 Ei : ekspor barang dan jasa sektor i, output sektor i yang diekspordijual ke
luar wilayah, permintaan wilayah eksternal terhadap output sektor i Yi : total permintaan akhir terhadap output sektor i Yi=Ci+Gi+Ii+Ei
Wj : pendapatan upah dan gaji rumah tangga dari sektor j, nilai tambah sektor j yang dialokasikan sebagai upah dan gaji anggota rumah tangga
yang bekerja di sektor j Tj : pendapatan pemerintah Pajak Tak Langsung dari sektor j, nilai tambah
sektor j yang menjadi pendapatan asli daerah dari sektor j Sj : surplus usaha sektor j, nilai tambah sektor j yang menjadi surplus usaha
Mj : impor sektor j, komponen input produksi sektor j yang diperolehdibeli dari luar wilayah
Analisis yang dilakukan terhadap Tabel I-O adalah analisis keterkaitan dan angka pengganda sektoral. Hasil perhitungan ini menghasilkan koefisien teknis
matriks A dan invers matriks Leontief matriks B yang selanjutnya diolah kembali sehingga diperoleh data mengenai keterkaitan sektoral dan angka
pengganda multiplier. Koefisien teknologi sebagai parameter yang paling utama dalam analisis I-O
secara matematis diformulasikan sebagai rumus berikut:
di mana : : rasio antara banyaknya output sektor i yang digunakan
sebagai input sektor j atau disebut pula sebagai
koefisien input. Beberapa parameter teknis yang dapat diperoleh melalui analisis I-O adalah:
1. Keterkaitan langsung ke belakang direct backward linkage yang
menunjukkan efek permintaan suatu sektor terhadap perubahan tingkat produksi sektor-sektor yang menyediakan input antara bagi sektor tersebut
secara langsung. ∑
untuk mengukur secara relatif perbandingan dengan sektor lainnya terdapat ukuran normalized
yang merupakan rasio antara kaitan langsung ke belakang sektor j dengan rata-rata backward linkage sektor-sektor lainnya.