Persepsi Dinas Kelautan dan Perikanan

98 pembangunan industri-industri pengolahan ikan yang hingga saat ini masih belum ada. Dengan adanya industri-industri pengolahan perikanan industi pengalengan ikan, pabrik tepung ikan, dll. dengan sendirinya akan menciptakan keterkaitan sektor-sektor yang baru yang dapat meningkatkan keterkaitan sektor-sektor ekonomi yang telah ada sebelumnya baik langsung maupun tidak langsung terhadap subsektor perikanan. Simulasi upaya pengembangan subsektor perikanan serta peningkatan keterkaitan subsektor perikanan ini dapat dilihat pada Gambar 36. Upaya menciptakan kondisi pengembangan subsektor perikanan perlu kerjasama stakeholder untuk menyamakan persepsi dalam menentukan skala prioritas pembangunan subsektor perikanan ini di kota Sibolga, sehingga tujuan pembangunan wilayah dapat tercapai untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Kenyataan yang ada dari hasil analisis pendapat terhadap stakeholder yang ada, terdapat perbedaan persepsi untuk skala prioritas pengembangan pada subsektor perikanan ini. Adanya perbedaan yang mencolok dari persepsi antar stakeholder menunjukkan masih kurangnya pemahaman akan konsep pembangunan dan sosialisasi perencanaan pembangunan khususnya subsektor perikanan di kota Sibolga. Persepsi yang berbeda-beda ini akan berdampak negatif terhadap pengembangan subsektor perikanan. Pemerintah daerah sebagai fasilitator pembangunan daerah memiliki tugas untuk menciptakan kondisi agar proses pembangunan di daerah dapat berjalan bersinergi antara pelaku-pelaku usaha perikanan dengan pelaku-pelaku usaha di sektor-sektor ekonomi lainnya. Untuk arahan alokasi ruang pemanfaatan ruang, pemerintah daerah harus melibatkan masyarakat untuk turut serta berpartisipasi aktif dalam menyusun rencana tata ruang sehingga tercipta penyamaan persepsi terhadap arahan pembangunan daerah. Seperti yang diamanatkan Undang-Undang Tata Ruang No. 26 Tahun 2008 bahwa dalam proses perencanaan rencana tata ruang wilayah, perlu adanya partisipasi masyarakat yang terlibat dan sifatnya transparan terbuka untuk publik. Dokumen rencana tata ruang yang sifatnya sebagai dokumen publik ini diisaratkan juga dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik No. 14 Tahun 2008. 99 Pemanfaatan ruang untuk pengembangan subsektor perikanan nantinya harus menjadi pertimbangan pemerintah daerah dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah. Alokasi ruang nantinya diharapkan dapat lebih meningkatkan produktivitas subsektor perikanan dan dapat lebih meningkatkan keterkaitan sektor-sektor lain, bahkan dapat menumbuhkan sektor baru di kota Sibolga. Sebagai kota yang memiliki pelabuhan bongkar muat barang dan jasa penyeberangan, penataan kawasan teluk Tapian Nauli mutlak dituangkan dalam rencana penataan ruang wilayah. Penataan kawasan ini selayaknya tidak terlepas dari sisi daya dukung ruang, alokasi pemanfaatan ruang serta penataan jalur pelayaran. Kerjasama antar pemerintah daerah dengan manajemen PT. PELINDO perlu dijalin untuk menghasilkan kesepakatan bersama dalam menata kawasan tersebut. Dengan penataan yang optimal yang didasarkan pada kajian-kajian ilmiah yang ada, dipastikan akan dapat menumbuhkembangkan produktivitas ekonomi wilayah di kota Sibolga menuju kota perikanan untuk pencapaian pembangunan wilayah yang berkelanjutan. Penataan ini seyogyanya tidak hanya diselenggarakan untuk memenuhi tujuan-tujuan sektoral yang bersifat parsial, namun lebih dari itu, pembangunan diselenggarakan untuk memenuhi tujuan- tujuan pengembangan wilayah yang bersifat komprehensif dan holistik dengan mempertimbangkan keserasian antara berbagai sumber daya sebagai unsur utama pembentuk ruang, yang didukung oleh sistem hukum dan sistem kelembagaan yang melingkupinya. Disamping itu konsep perencanaan penataan wilayah ini tidak sebatas hanya menghasilkan output dokumen fisik RTRW kota Sibolga semata, tapi bagaimana RTRW tersebut dapat diekspresikan dalam wujud pelaksanaan RTRW tersebut, dan yang tidak kalah pentingnya adalah adanya upaya-upaya kerjasama seluruh stakeholder yang terkait langsung maupun tidak langsung turut serta mewujudkan dan mengawasinya.