Alat pemantau program-program pembangunan manusia
54 kelurahan di kota Sibolga. Data produksi ikan dari kegiatan perikanan budidaya
dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 Produksi budidaya ikan kota Sibolga tahun 2010
Jenis Ikan Budidaya Jumlah
ton Nilai Produksi
Rp Ikan Budidaya Air Tawar
Mas 0,055
990.000 Nila
1,510 19.365.000
Mujahir 0,185
3.085.000 Lele
4,528 65.495.000
GaringMerah 0,035
875.000 Ikan Budidaya Laut
Kerapu 1,730
68.740.000 Kakap
0,070 2.800.000
Baronang 1,500
29.400.000 Kuwe
1,650 37.750.000
Kepiting 0,075
1.125.000 Jumlah
11,338 229.625.000
Sumber : DKPP 2011 Untuk komuditas budidaya ikan laut yang dipelihara adalah jenis ikan
kerapu, kuwe, kakap, kepiting dan baronang. Dari hasil wawancara langsung kepada masyarakat, alasan untuk memelihara kelima komoditas ikan ini
dikarenakan nilai jual ikan yang relatif lebih tinggi dengan harapan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Sedangkan sumber bibit yang digunakan diperoleh
dari hasil tangkapan ikan yang berasal dari bagan tancap milik warga, sehingga biaya dari sisi pengadaan bibit menjadi lebih rendah.
Berdasarkan informasi yang didapatkan langsung dari pembudidaya ikan laut, bahwa hasil panen ikan yang dipelihara oleh masyarakat di kecamatan
Sibolga Ilir ini akan langsung dijual kepada pengusaha eksportir yang ada di wilayah daerah tetangga yaitu kabupaten Tapanuli Tengah melalui perusahaan PT.
99 yang juga bergerak dibidang budidaya ikan laut. Rata-rata nilai penjualan ikan, menurut masyarakat pembudidaya, untuk keseluruhan total produksi ikan di
kecamaran Sibolga Ilir ini mencapai Rp 100.000.000.- per tahunnya dari empat rumah tangga.
Memelihara ikan laut di perairan laut di kota Sibolga menurut masyarakat pembudidaya yang diwawancarai tersebut masih sangat baik dilakukan. Dari hasil
55 pengalaman Bapak Makmur Rajagukguk pembudidaya selama enam tahun
memulai usaha, kondisi air laut di perairan kota Sibolga sangat cocok untuk dilakukan kegiatan budidaya, dengan alasan terlindungnya lokasi budidaya dari
ombak besar dan angin yang kencang dikarenakan posisi laut Sibolga yang berada di teluk.
Rendahnya produktivitas budidaya ikan air laut khususnya Keramba Jaring Apung KJA dikarenakan jumlah kepemilikannya yang masih kecil. Hal ini
dikarenakan rendahnya Sumber Daya Manusia SDM masyarakat yang mengetahui tatacara budidaya ikan air laut yang baik. Disamping itu modal usaha
yang terbatas untuk melakukan usaha budidaya oleh masyarakat kota Sibolga yang sangat terbatas juga menjadi faktor yang mengakibatkan kurang
berkembangnya jumlah rumah tangga perikanan budidaya air laut ini. Disamping itu rendahnya produktivitas budidaya KJA ini juga dikarenakan pemanfaatan
ruang perairan laut baru termanfaatkan oleh empat orang masyarakat pembudidaya dengan alokasi pemanfaatan baru sekitar 0,0159 ha sedangkan
potensi ruang ada sekitar 1.626,99 ha. Sedangkan kegiatan budidaya air tawar yang dilakukan di kota Sibolga,
sebahagian besar berlokasi dibagian utara Sibolga, seperti kecamatan Sibolga Utara dan Sibolga Selatan. Di lokasi-lokasi ini masih sangat mendukung
dilakukannya budidaya ikan air tawar, karena sumber air yang masih cukup banyak tersedia. Disamping dukungan potensi alam, permintaan yang masih
cukup tinggi akan komoditi ikan air tawar ini ditunjukkan dari masih tergantungnya pemenuhan akan ikan air tawar dari daerah-daerah luar seperti
kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan. Rata-rata ikan air tawar berupa ikan mas, ikan lele, ikan nila dan ikan mujahir masuk ke pasar-
pasar kota Sibolga sebesar + 500 kg tiap minggunya artinya dalam setahunnya ikan air tawar yang harus masuk ke kota Sibolga untuk memenuhi permintaan
pasar sebanyak 26.071 kg setiap tahunnya.