Struktur Permintaan dan Penawaran

73 tertentu, akan menaikkan penggunaan output sektor tersebut terhadap sektor- sektor lain secara langsung dan tidak langsung secara total per unit kenaikan produksi. Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan DIFL sektor-sektor perekonomian ditampilkan pada Gambar 18. Dari Gambar 18 tersebut bila di ranking terlihat bahwa perikanan tangkap memiliki nilai DIFL sebesar 1,4387, sedangkan perikanan budidaya memiliki nilai DIFL sebesar 1,0613 yang berada pada urutan ke-6 dan ke-14. Sedangkan tiga sektor yang berada pada posisi teratas berturut-turut ada pada sektor industri bukan migas 4,2996, perdagangan 2,5374 dan keuangan, real estate dan jasa perusahaan 1,6312. Berdasarkan nilai DIFL subsektor perikanan, maka sektor perikanan tangkap memiliki potensi sebagai komoditas unggulan dengan output yang dihasilkan dapat mengerakkan sektor-sektor ekonomi wilayah di kota Sibolga secara langsung maupun tidak langsung. Dapat diartikan bahwa jika terjadi kenaikan permintaan akhir pada perikanan tangkap sebesar Rp 1 akan meningkatkan pasokan input antara secara menyeluruh dalam perekonomian kota Sibolga sebesar Rp 1,4387. Gambar 18 Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan sektor-sektor perekonomian DIFL. Dari hasil analisis terlihat keterkaitan subsektor perikanan dengan sektor- sektor lainnya secara langsung terhadap peningkatan output sektor-sektor lain masih relatif rendah. Dengan adanya aktivitas subsektor perikanan di kota Sibolga 1,1416 1,4387 1,0613 1,0120 4,2996 1,3998 1,3777 2,5374 1,1011 1,0156 1,3703 1,0969 1,4410 1,3022 1,6312 1,5355 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 Peternakan dan Hasil-hasil Lainnya Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya Pertambangan dan Penggalian Industri Bukan Migas Listrik, Gas dan Air Bersih KonstruksiBangunan Perdagangan Perhotelan Restoran Angkutan Jalan Raya A gkuta Laut, Su gai, Da au da … Jasa Penunjang Angkutan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Pemerintah dan Swasta 74 terlihat bahwa keterkaitan tidak langsung terhadap sektor-sektor lain cukup tinggi. Secara global bahwa dengan adanya aktivitas subsektor perikanan ini, sektor- sektor lain yang tidak berhubungan langsung akan turut meningkat persatuan peningkatan output subsektor perikanan. Besarnya daya penyebaran menunjukkan dampak perubahan permintaan akhir suatu sektor terhadap output seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah. Sektor yang memiliki kemampuan untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor hulu atau hilir baik melalui mekansime transaksi pasar output maupun pasar input sangat dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi wilayah yang berkelanjutan. Untuk mengetahui sektor-sektor yang memiliki kemampuan mendorong pertumbuhan sektor-sektor hulu atau hilir baik melalui mekanisme transaksi pasar output maupun pasar input, dianalisa mengunakan daya penyebaran dan derajat kepekaan. Daya penyebaran adalah jumlah dampak akibat perubahan permintaan akhir suatu sektor terhadap output seluruh sektor ekonomi. Derajat kepekaan sendiri merupakan jumlah dampak terhadap suatu sektor sebagai akibat perubahan seluruh sektor perekonomian. Indeks daya penyebaran IDP menunjukkan kekuatan relatif permintaan akhir suatu sektor dalam mendorong pertumbuhan produksi total seluruh sektor perekonomian. Daya penyebaran ini merupakan ukuran untuk melihat keterkaitan kebelakang sektor-sektor yang ada. Sektor yang memiliki daya penyebaran yang tinggi 1 sebagai indikasi memiliki keterkaitan kebelakang yang tinggi atau memiliki daya tarik yang kuat untuk mendorong sektor-sektor di belakang sektor hulu. Untuk membandingkan dampak yang terjadi pada setiap sektor, maka daya penyebaran maupun derajat kepekaan harus dinormalkan dengan cara membagi dengan rata-rata dampak suatu sektor dengan rata-rata dampak seluruh sektor. Maka dari proses tersebut didapatkan Indeks Daya Penyebaran IDP dan Indeks Derajat Kepekaan IDK. Hasil analisis I-O pada Gambar 19 untuk nilai IDP menunjukkan bahwa perikanan budidaya memiliki nilai IDP 1 yang berarti subsektor ini memiliki daya penyebaran yang tinggi. Bila diilustrasikan, bahwa perikanan budidaya ini 75 memiliki kekuatan relatif secara rata-rata dibandingkan dengan sektor lainnya secara total sebesar 1,0878 satuan pada sektor-sektor hulu secara langsung dan tidak langsung. Perikanan tangkap hanya memiliki daya penyebaran sebesar 0,7116. Sektor yang memiliki daya penyebaran yang tinggi ada pada sektor perhotelan dengan nilai 1,2385. Gambar 19 Nilai IDP sektor-sektor perekonomian. Indeks Daya Kepekaan IDK merupakan ciri yang menunjukkan sumbangan relatif suatu sektor dalam memenuhi permintaan akhir keseluruhan sektor perekonomian. Nilai indeks daya kepekaan lebih besar dari satu menunjukkan bahwa sektor tersebut memiliki kemampuan untuk mendorong pertumbuhan produksi sektor hilirnya yang memakai input dari sektor tersebut. Menurut Rustiadi et al. 2011, jika suatu sektor memiliki karakteristik indeks daya kepekaan 1, maka sektor tersebut merupakan salah satu sektor yang strategis karena secara relatif dapat memenuhi permintaan akhir diatas kemampuan rata-rata dari sektor yang lain. Nilai indeks daya kepekaan sektor-sektor perekonomian di kota Sibolga menurut analisis I-O ditampilkan pada Gambar 20. Disini terlihat bahwa subsektor perikanan masih mememiliki indeks daya penyebaran yang kecil. IDK perikanan tangkap yang bernilai 0,7116 berarti bahwa kekuatan rata-rata untuk mensuplai input terhadap sektor-sektor hilir lain secara keseluruhan sebesar 1,0808 0,7116 1,1086 0,8188 1,0775 1,2383 1,2358 0,8759 1,2385 0,9202 1,0321 1,1017 1,0381 0,8941 0,8269 0,8011 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 Peternakan dan Hasil-hasil Lainnya Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya Pertambangan dan Penggalian Industri Bukan Migas Listrik, Gas dan Air Bersih KonstruksiBangunan Perdagangan Perhotelan Restoran Angkutan Jalan Raya Angkutan Laut, Sungai, Danau dan… Jasa Penunjang Angkutan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Pemerintah dan Swasta