Pengembangan Wilayah TINJAUAN PUSTAKA

21 sektor dominan yang berperan aktif dalam perekonomian wilayah. Peran subsektor perikanan sendiri dalam struktur perekonomian kota Sibolga dapat dikaji melalui analisis Tabel Input-Output. Peran tersebut dapat dilihat berdasarkan pembentukan struktur permintaan dan penawaran, konsumsi masyarakat dan pemerintah, investasi, ekspor dan impor, nilai tambah bruto, dan struktur output sektoral, keterkaitan dan kepekaan antar sektor, dampak terhadap multiplier output, pendapatan dan nilai tambah bruto. Analisis keterkaitan ini digunakan untuk melihat hubungan suatu sektor dengan sektor yang lain dalam perekonomian dengan melihat keterkaitan ke belakang dan keterkaitan ke depan. Keterkaitan ke belakang akan melihat hubungan keterkaitan tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh satu unit permintaan akhir pada sektor tertentu terhadap total pembelian input semua sektor dalam perekonomian. Keterkaitan ke depan akan melihat hubungan keterkaitan tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu unit permintaan akhir suatu sektor terhadap total penjualan output semua sektor dalam perekonomian. Sehingga dari hasil analisis ini nantinya didapatkan sektor-sektor pendukung yang langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas sektor-sektor tersebut. Tingkat kepekaan suatu sektor akan dianalisis melalui mekanisme pasar output yang akan dilihat melalui analisis penyebaran. Analisis yang lain yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis multiplier. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan dan penurunan output, seberapa besar peningkatan pendapatan akibat perubahan output dalam perekonomian. Di kota Sibolga pelaku-pelaku pembangunan yang terlibat secara langsung terhadap subsektor perikanan di terdiri atas; 1 instansi teknis, yang terdiri atas Dinas Kelautan dan Perikanan DKP dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda; 2 unsur legislatif, yaitu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD; 3 pihak swasta pengusaha perikanan; 4 masyarakat nelayan; dan 5 Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang diambil pendapatnya mengenai pengembangan subsektor perikanan. Di dalam penentuan responden dilakukan secara sengaja purposive sampling untuk dimintai pendapatnya dalam penentuan prioritas pembangunan perikanan yang terpilih 22 dianggap memiliki pemahaman yang baik terhadap permasalahan pembangunan subsektor perikanan. Untuk pengembangan subsektor perikanan baik berupa budidaya, penangkapan dan pengolahan hasil produk ikan diidentifikasi lokasi-lokasi yang tepat dan sesuai untuk dikembangkan. Proses analisa lokasi-lokasi-lokasi pengembangan subsektor perikanan ini dilakukan deskriptif informasi stakeholder yang berkepentingan. Dengan melakukan identifikasi terhadap kondisi, potensi, peranan, serta keterkaitan subsektor perikanan menghasilkan gambaran subsektor perikanan aktual dan potensial. Dari hasil analisis yang disintesiskan dengan persepsi stakeholders pelaku-pelaku pembangunan dan kebijakan pemerintah serta analisa lokasi-lokasi pengembangan subsektor perikanan, akan menghasilkan arahan pembangunan kota Sibolga untuk perencanaan pembangunan dimasa yang akan datang. Dapat digambarkan kerangka alur berfikir yang digunakan dalam penelitian ini pada Gambar 2. Kegiatan Pembangunan Sektor-Sektor Ekonomi ANALISA INTERPRETASI ARAHAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Keadaan Pembangunan Subsektor Perikanan Kondisi Sumber Daya Perikanan Persepsi Stakeholder Prioritas Pembangunan Subsektor Perikanan Persepsi Stakeholder Lokasi Pengembangan Subsektor Perikanan Keterkaitan Antar Sektor-Sektor Ekonomi Wilayah Dampak Terhadap Pendapatan Masyarakat Gambar 2 Kerangka alur berfikir penelitian.

3.3 Jenis Data dan Alat

Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder dikumpulkan dari Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan kota Sibolga, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Sibolga, Badan Pusat Statistik serta data-data lainnya yang terkait dengan penelitian pada 23 instansi terkait. Data primer dikumpulkan melalui kuisioner dan wawancara terkait dengan pendapat responden mengenai kebijakan pembangunan subsektor perikanan di kota Sibolga serta kegiatan survei untuk analisis input-output. Untuk tujuan, jenis, sumber data, dan cara pengumpulan data serta analisisnya dirangkum pada Tabel 1. Tabel 1 Tujuan, jenis, sumber data dan cara pengumpulan data serta analisis data No. Tujuan Jenis Data Data yang dikumpulkan Sumber Data Analisis Data 1. Mengidentifikasi pengembangan subsektor perikanan di kota Sibolga Sekunder Hasil-hasil survey dan penelitian sebelumnya BPS KKP Bappeda DKPP Deskriptif 2. Menganalisis peran subsektor perikanan dan keterkaitan ke depan dan ke belakang forward and backward linkage dalam perekonomian kota Sibolga Sekunder dan Primer Tabel Input- Output Kota Sibolga Tahun 2010 Semi Survei BPS Input- Output 3. Menggali persepsi stakeholders terhadap pembangunan subsektor perikanan di kota Sibolga Primer Kuesioner Pendapat responden expert AHP 4. Merumuskan arahan pembangunan subsektor perikanan di Kota Sibolga Ramuan dari seluruh analisis sebelumnya Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa komputer dengan software pembantu alat analisa berupa GAMS, Input Output Analysis for Practitioners IOAP, MS-Office dan ArcGIS.

3.4 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan pengolahan data dengan menggunakan tiga metode analisis, yaitu; analisis deskriptif, Input-Output I-O dan Analytical Hierarcy Process AHP. Analisis deskriptif untuk mengetahui kondisi dan potensi perikanan serta peranannya dalam pembangunan; analisis Input-Output I- O untuk mengetahui peranan subsektor perikanan dan keterkaitannya dengan 24 sektor-sektor lain; dan Analytical Hierarcy Process AHP untuk analisis penetapan prioritas pembangunan subsektor perikanan.

3.4.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui kondisi subsektor perikanan, potensi pengembangannya, peranannya dalam perekonomian wilayah serta kajian analisa lokasi-lokasi pengembangan subsektor perikanan. Kondisi aktual subsektor perikanan dianalisis dari data produksi hasil perikanan, sarana dan prasarana pendukung, serta data-data lain yang mencerminkan keragaan data subsektor perikanan di kota Sibolga. Potensi pengembangan subsektor perikanan dianalisis berdasarkan data kondisi perikanan dan peluang yang tersedia serta faktor-faktor lain yang mendukung. Untuk melihat peranan subsektor perikanan dalam perekonomian dianalisis dari struktur produk domestik regional bruto PDRB kota Sibolga. Analisis terhadap struktur PDRB dapat menunjukkan peranan masing-masing sektor perekonomian. Hasil analisis terhadap kondisi perikanan tersebut selanjutnya dihubungkan dengan peluang dan faktor-faktor lain yang berpengaruh, sehingga diperoleh potensi subsektor perikanan secara umum.

3.4.2 Analisis Peranan Subsektor Perikanan

Untuk melihat peranan subsektor perikanan terhadap keterkaitannya dengan sektor-sektor lain di kota Sibolga dilakukan menggunakan analisis Input-Output I-O. Secara teknis analisis I-O ini dapat menjelaskan karakteristik struktur ekonomi wilayah serta keterkaitan sektoral perekonomian wilayah itu sendiri. Dari analis ini juga dapat menentukan sektor unggulan pada perekonomian di kota Sibolga. Metode penyusunan tabel I-O kota Sibolga tahun 2010, menggunakan tehnik semi survei dimana subsektor perikanan akan dipecah menjadi dua sektor lagi yaitu perikanan tangkap dan perikanan bididaya. Tabel I-O kota Sibolga tahun 2010 diagregasi menjadi 16 sektor Tabel 2 yang didapatkan dari penurunan tabel I-O dari tabel I-O provinsi Sumatera Utara tahun 2003 atas dasar harga produsen di update ke tahun 2010 dan diturunkan menjadi tabel I-O kota