Sistem dan Pemodelan Model Dinamika Sistem Penyerapan Emisi CO2 di Kota Bogor

CO 2 Kota Bogor diperkirakan sebesar 600 216 ton pada tahun 2010 dan mencapai 848 175 ton pada tahun 2100 Dahlan 2007. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan terhadap hutan kota semakin bertambah seiring dengan intensitas dan frekuensi aktivitas manusia menghasilkan emisi. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengendalikan kondisi tersebut salah satunya dengan perluasan hutan kota, penanaman jenis penyimpan karbon yang tinggi, atau pembatasan konsumsi energi untuk menetralkan emisi yang dihasilkan.

2.4 Upaya Pengurangan Emisi CO

2 Permasalahan emisi tidak hanya menjadi perhatian Indonesia, tetapi juga menjadi perhatian negara-negara lain. Salah satu upaya mengurangi emisi karbondioksida adalah dengan memanfaatkan Bahan Bakar Nabati BBN pengganti bahan bakar fosil. Pada tahun 1970 Brazil berusaha mengembangkan bahan bakar alkohol dengan bahan baku tetes tebu Soccol et al. 2005. Pada tahun 1990 Perancis membuat produk biodiesel dengan bahan dasar rapeseed Walwijk 2005 dan diikuti Amerika Serikat membuat bahan bakar alkohol dengan bahan dasar jagung pada tahun 2005. Jika dibandingkan dengan bensin, biodiesel atau bioetanol menghasilkan faktor emisi yang lebih besar yaitu 70 800 kgTJ, sedangkan bensin 69 300 kgTJ, dan solar 74 100 kgTJ. Oleh karena itu BBN tersebut lebih tepat digunakan sebagai substitusi solar Sugiyono 2008. Selain BBN, negara lain seperti Chicago dan Berlin menggunakan panel surya sebagai pembangkit listrik, sedangkan Tokyo dan Helsinki memilih memanfaatkan tenaga angin untuk menekan penggunaan batu bara. Sumber emisi lain selain penggunaan bahan bakar fosil adalah sampah. Untuk mereduksi emisi yang dihasilkan oleh sampah, dilakukan upaya memanfaatan kembali reuse. Sampah organik dapat diolah secara kimia untuk menghasilkan biogas, sedangkan sampah anorganik dapat dipilah, didaur ulang, dan dimanfaatkan kembali. Kalor yang dihasilkan biogas dengan bahan baku sampah organik dapat mencapai 10 080 Joule untuk volume 9.075 liter biogas Ikhsan et al. 2012. Maka selain menambah serapan emisi dengan mengoptimalkan tutupan lahan dan fungsi RTH, upaya pengurangan emisi juga dapat dilakukan dengan pembatasan penggunaan bahan bakar fosil dan menggantinya dengan bahan bakar lain yang lebih ramah lingkungan.