Skenario Tahap I: Mempertahankan Luas Minimum RTH

4:36 PM Fri, Sep 26, 2014 Page 1 2012 2020 2027 2035 2042 Tahun 1: 1: 1: 2: 2: 2: 35000 70000 1: Emisi peternakan BAU 2: Emisi peternakan skenario 1 1 1 1 2 2 2 2 Gambar 13 Perubahan emisi peternakan setelah pengelolaan sampah organik dan kotoran ternak Emisi peternakan setelah pengelolaan sampah organik menurun 98 pada akhir simulasi. Hal ini dikarenakan emisi ternak yang terhitung hanya emisi ternak kecil dan emisi enterik ternak besar. Pada tahun 2042 simulasi, emisi peternakan yang dihasilkan sebelum penerapan skenario sebesar 160 128 ton CO 2 dan menurun hingga 3 551 ton CO 2 setelah penerapan skenario. Emisi rumah tangga mengalami penurunan 41 pada akhir simulasi. Emisi rumah tangga pada tahun 2042 sebelum skenario diterapkan sekitar 1.5 juta ton CO 2 dan menjadi 925 000 ton CO 2 setelah skenario diterapkan. Perbandingan emisi rumah tangga sebelum dan sesudah pengolahan sampah dapat dilihat pada Gambar 14. 4:36 PM Fri, Sep 26, 2014 Page 1 2012 2020 2027 2035 2042 Tahun 1: 1: 1: 2: 2: 2: 400000 1200000 2000000 1: Emisi rumah tangga BAU 2: Emisi rumah tangga skenario 1 1 1 1 2 2 2 2 Gambar 14 Perubahan emisi rumah tangga setelah pengelolaan sampah organik dan kotoran ternak Biogas yang dihasilkan pada tahun 2012 sebesar 5 213 699 m 3 atau setara dengan 1 266 292 m 3 LPG. Produksi biogas ini meningkat setiap tahunnya mengikuti laju peningkatan jumlah ternak besar. Dibutuhkan dukungan pemerintah daerah untuk mempersiapkan sarana prasarana pengolahan sampah organik dan sosialisasi kepada masyarakat apabila skenario ini diterapkan. Meskipun demikian, kajian mengenai dampak negatif penggunaan biogas masih sangat terbatas. Pengelolaan sampah organik dan kotoran ternak menjadi biogas sebelumnya telah dilakukan diantaranya di Gowa, Sleman, Pekalongan, Kulonprogo, dan Bandung sekitar tahun 2007 sampai saat ini masih dilakukan penelitian-penelitian pengembangan lebih lanjut. 4.5.4 Skenario Tahap III: Substitusi LPG dengan Biogas Pada skenario sebelumnya, pengolahan sampah organik menghasilkan biogas dalam jumlah yang cukup besar. Skenario ini merupakan lanjutan dari skenario sebelumnya, yaitu pemanfaatan biogas untuk menggantikan LPG sebagai upaya green energy. Substitusi energi tersebut dapat mengurangi emisi CO 2 sebesar 2.5 ton CO 2 setiap pemakaian 9 m 3 biogas CCF 2010. Berdasarkan skenario ini, emisi LPG mengalami penurunan yang signifikan yaitu sekitar 30 hingga akhirnya menjadi 0 emisi. Meskipun demikian, karena emisi LPG hanya sebagian kecil dari emisi energi, maka tidak terjadi perubahan signifikan pada emisi energi. Hasil skenario ini dapat dilihat pada Gambar 15. Substitusi LPG rumah tangga dengan biogas ini telah diteliti dan mulai diterapkan di Gowa, Sulawesi Selatan. Produksi biogas hingga proses penabungan ke dalam tabung LPG 3 kg dikembangkan di Gowa sejak tahun 2013 dengan binaan BPTP Sulawesi Selatan BPTP Bali 2011. 4:43 PM Fri, Sep 26, 2014 Page 1 2012 2020 2027 2035 2042 Tahun 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 5000 10000 400000 1200000 2000000 1: Emisi LPG BAU 2: Emisi LPG skenario 3: Emisi energi BAU 4: Emisi energi skenario 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Gambar 15 Perubahan emisi LPG dan emisi energi setelah substitusi LPG dengan biogas

4.5.5 Skenario Tahap IV: Substitusi Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

Pada skenario ini dilakukan substitusi bensin dengan bahan bakar gas BBG dan substitusi diesel solar dengan biodiesel untuk mengurangi dampak lingkungan akibat gas buang kendaraan sesuai dengan RPJMD Kota Bogor