Permasalahan Lingkungan Perkotaan Model Dinamika Sistem Penyerapan Emisi CO2 di Kota Bogor

3 METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan di Bogor pada Mei 2014 sampai dengan Juli 2014 dengan objek penelitian Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Sumber: BAPPEDA Kota Bogor 2011 Gambar 1 Peta Rencana Pola Ruang Kota Bogor

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya alat tulis, kalkulator, dan seperangkat komputer dengan software pengolah data Microsoft word 2010 dan Microsoft excel 2010, sedangkan untuk pemodelan digunakan software Stella 9.0.2 dan Vensim PLE. Bahan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kota Bogor, Badan Pusat Statistik BPS Kota Bogor, dan hasil penelitian sebelumnya sebagai pustaka acuan. Data sekunder yang digunakan meliputi: 1 Data statistik penduduk Kota Bogor 2 Data tutupan lahan Kota Bogor 3 Data kendaraan bermotor di Kota Bogor 4 Data konsumsi energi listrik dan gas LPG di Kota Bogor 5 Data jumlah ternak dan unggas di Kota Bogor.

3.3 Metode Pemodelan Sistem

Pemodelan dan simulasi sistem penyerapan emisi CO 2 Kota Bogor dibuat dengan software Stella 9.0.2. Langkah-langkah pemodelan sistem yang dilakukan seperti dalam Purnomo 2012 sebagai berikut:

3.3.1 Identifikasi Isu, Tujuan, dan Batasan

Identifikasi isu dilakukan untuk mengetahui sudut pandang permasalahan yang sebenarnya, sehingga saat membuat pemodelan dapat mengarah pada inti pemecahan masalah yang diangkat. Selanjutnya menentukan tujuan pemodelan dilakukan untuk menyatakan secara langsung hal yang ingin dicapai dari pemodelan tersebut. Setelah isu dan tujuan ditentukan, maka dilakukan penentuan batasan yang digunakan. Hal ini dilakukan agar ruang lingkup model lebih terarah, tidak terlalu luas tetapi juga tidak terlalu sempit.

3.3.2 Konseptualisasi Model

Konseptualisasi model merupakan proses menggambarkan konsep keseluruhan model yang akan disusun. Tahapan yang dilakukan dalam fase konseptualisasi model ialah mengidentifikasi keseluruhan komponen yang terlibat dalam pemodelan dan mengelompokkannya berdasarkan interaksi antar komponen tersebut.

3.3.3 Spesifikasi Model

Fase spesifikasi model adalah proses kuantifikasi model. Dalam fase ini interaksi yang telah disusun secara konseptual dirumuskan dengan persamaan numerik. Persamaan yang menggambarkan interaksi antar komponen tersebut harus dapat divalidasi agar hasil dari pemodelan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.