Non Askes Penelitian Terdahulu

d. Pelayanan kehamilan persalinan terdiri dari pelayanan pemeriksaan, penanganan gangguan kehamilan persalinan yang ditanggung. e. Pelayanan khusus terdiri dari pelayanan radiotherapy, penunjang diagnostik canggih dan pelayanan cuci darah, cangkok ginjal, tembak batu ginjal, operasi jantung paru dan pengobatan kanker. f. Bantuan biaya alat kesehatan terdiri dari kacamata, gigi tiruan, alat bantu dengar, kaki tangan tiruan, implant meliputi intra ocularlens IOL, pen, screw. 2. Hak peserta Askes a. Memperoleh Kartu Askes. b. Memperoleh pelayanan kesehatan. c. Memperoleh penjelasan informasi. d. Menyampaikan keluhan 3. Kewajiban peserta Askes a. Membayar premi. b. Memberikan data kepada kantor Askes persero setempat atau Askes Center untuk proses penerbitan Kartu Askes. c. Mengetahui dan mentaati ketentuan dan prosedur pelayanan. d. Menjaga agar kartu Askes tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan orang yang tidak berhak Eka 2010.

2.5. Non Askes

Pasien Non Askes adalah pasien yang bukan merupakan peserta wajib Askes. Yang membedakan antara pasien Askes dan Non Askes adalah penanggung biaya perawatannya, antara lain: dari pemerintah dan biaya sendiri Azwar 1994.

2.6. Penelitian Terdahulu

Velma 2009 melakukan penelitian mengenai “Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayanan di RSU Bhakti Asih Tangerang”. Berdasarkan analisis Chi Square diperoleh hasil bahwa jenis kelamin dan usia dalam karakteristik responden tidak memiliki hubungan dengan atribut kualitas pelayanan jasa. Dari analisis IPA, diperoleh hasil bahwa atribut yang berada pada Kuadran A Prioritas Utama adalah ketepatan dokter mendiagnosa penyakit, keamanan lingkungan rumah sakit, kelengkapan obat-obatan di apotek dan kelengkapan fasilitas peralatan modern. Kuadran B Pertahankan Prestasi yaitu atribut kelengkapan penjelasan dokter, ketanggapan dokter dan perawat terhadap keluhan pasien, kesiapsediaan dokter dan perawat membantu pasien, pengetahuan dan keterampilan medis dokter, pelayanan dokter dan perawat meyakinkan, keramahan dan kesopanan dokter dan perawat dan kesetaraan pelayanan pengobatan. Kuadran C Prioritas Rendah terdapat atribut kecepatan pelayanan dokter dan perawat, pelayanan kasir yang prima, kecepatan pelayanan apotek, pelayanan petugas apotek yang meyakinkan, keramahan dan kesopanan petugas pendaftaran dan apotek, kesamaan pemahaman penyakit pasien antara dokter dan perawat, ketersediaan pusat pengaduan terhadap keluhan pasien serta kenyamanan dan kebersihan lingkungan RS. Atribut pada Kuadran D yaitu ketepatan tagihan biaya, kemudahan memperoleh informasi pelayanan, kesetaraan pelayanan apotek, ketersediaan petunjuk arah untuk tiap ruangan, kerapian dan kebersihan penampilan seluruh karyawan. Hasil analisis CSI menunjukkan bahwa pasien telah merasa puas terhadap kualitas pelayanan RSU Bhakti Asih. Hal ini dapat dilihat dari nilai CSI sebesar 80,43 dimana berada pada kategori ”sangat puas” 0,76-1,00. Rahmatika 2004 melakukan penelitian mengenai “Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit Pusat Pertamina ”. Dari penelitian tersebut, diperoleh hasil dengan menggunakan uji Mann Whitney bahwa dari keseluruhan atribut kualitas pelayanan RSPP menunjukkan adanya perbedaan distribusi populasi nilai yang signifikan antara sampel pada tingkat harapan dengan sampel pada tingkat kinerja di tiap atribut kualitas pelayanan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kedua sampel memang nyata berasal dari populasi yang sama sehingga memiliki nilai sampel yang relatif sama yang berarti nilai sampel menyebar secara normal sehingga kepuasan pelanggan dapat diketahui. Analisis kepuasan pasien rawat jalan dengan menggunakan nilai median menghasilkan 17 atau 77 persen atribut kualitas pelayanan RSPP yang artinya, RSPP telah berhasil memberikan kepuasan kepada pasien rawat jalan pada saat itu.

III. METODE PENELITIAN