baik. Misalnya, Apple yang menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi
yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri. Kuadran 4
: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Tabel 5. Matriks SWOT Faktor Internal
Faktor eksternal
Kekuatan Strengths
Kelemahan Weaknesses
Peluang Opportunities
Strategi S-O: Menggunakan
kekuatan internal perusahaan untuk
meraih keuntungan dari peluang
eksternal Strategi W-O :
Mengembangkan kelemahan internal
perusahaan dengan meraih keuntungan dari peluang
eksternal
Ancaman Threats
Strategi S-T : Menggunakan
kekuatan internal perusahaan untuk
menghindari mengurangi pengaruh
dari ancaman eksternal
Strategi W-T : Mengarahkan taktik
bertahan untuk mengurangi kelemahan
internal perusahaan dan menghindari ancaman
lingkungan
Sumber : Pearce and Robinson, 1997
d. Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM
Quantitative strategic planning matrix QSPM atau Matriks perencanaan strategik kuantitatif adalah alat yang memungkinkan penyusunan strategi untuk
mengevaluasi alternatif secara obyektif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi dan membutuhkan penilaian
intuitif yang baik. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan
eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam satu set alternatif dihitung dengan menentukan pengaruh kumulatif
dari masing-masing faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal. Kelebihan dari QSPM adalah set strategi dapat dievaluasi secara bertahap
atau bersama-sama. Selain itu, bahwa QSPM membutuhkan penyusunan strategi untuk mengintegrasikan faktor internal dan eksternal yang relevan ke dalam
proses keputusan. Kelebihan lain dari QSPM adalah alat ini mengharuskan
perencana strategi untuk memadukan faktor-faktor internal dan eksternal yang terkait ke dalam proses keputusan. QSPM dapat meningkatkan mutu pilihan
strategi dalam perusahaan multinasional karena banyak faktor kunci dan strategi dapat dipertimbangkan sekaligus.
Keterbatasan QSPM adalah proses ini selalu memerlukan penilaian intuitif dan asumsi yang diperhitungkan. Memberi peringkat dan nilai daya tarik
mengharuskan keputusan subyektif. Namun prosesnya harus menggunakan informasi obyektif.
QSPM terdiri atas empat komponen, antara lain 1 bobot, yang diberikan sama dengan yang ada pada matriks External Factor Evaluation EFE dan
Internal Factor Evaluation IFE, 2 nilai daya tarik, 3 total nilai daya tarik dan 4 jumlah total nilai daya tarik. Ada enam langkah yang diperlukan untuk
mengembangkan matriks ini David, 2006, yaitu: Langkah 1 : Mendaftarkan faktor kunci dari kekuatan atau kelemahan internal
dan peluang atau ancaman eksternal perusahaan dalam kolom kiri matriks.
Langkah 2 : Memberikan bobot untuk setiap faktor eksternal dan internal. Bobot sama dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan EFE.
Langkah 3 : Memeriksa tahap kedua pemaduan dan mengidentifikasi strategi alternatif
yang dapat dipertimbangkan perusahaan untuk diimplementasikan.
Langkah 4 : Menetapkan nilai daya tarik AS yang menunjukkan daya tarik relatif setiap strategi dalam alternatif sel tertentu. Nilai daya tarik
tersebut adalah : 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik dan 4 = amat menarik.
Langkah 5 : Menghitung total nilai daya tarik dengan mengalikan antara bobot dengan nilai daya tarik.
Langkah 6 : Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Jumlah ini mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dalam setiap
strategi. Semakin tinggi nilainya, menunjukkan strategi tersebut semakin menarik dan sebaliknya.
Bentuk QSPM secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. QSPM
Faktor kunci Bobot
a Alternatif strategi
Strategi 1 Strategi 2
AS b
TAS axb
AS c
TAS axc
Kekuatan Kelemahan
Peluang Ancaman
Jumlah total nilai daya tarik
Keterangan : AS Attractiveness Score = nilai daya tarik TAS Total AS = total nilai daya tarik
Nilai daya tarik : 1 = tidak menarik; 2 = agak menarik; 3 = cukup menarik; 4 = amat menarik
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Perusahaan
CV Septia Anugerah, didirikan di Bogor, dengan akta notaris Lisa Karwati S.H. Nomor 19, tertanggal 29 November 2005. Akta pendirian tersebut
telah mengalami perubahan yaitu dengan akta perubahan nomor 08 tanggal 21 November 2008 oleh notaris Abdul Aziz S.H. di Jakarta. Perusahaan ini telah
mendapatkan antara lain Surat Ijin Usaha Perdagangan SIUP nomor 54910- 20PKV2006 Tanggal 01 Mei 2006, Tanda Daftar Perusahaan persekutuan
komanditer nomor 10,20,3,51,04216, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP 02.548.479.1-404.000.
CV Septia Anugerah dalam melakukan kegiatan usahanya yang bergerak dalam bidang perdagangan ternak sapi potong sebelum dijual langsung pada
pedagang sapi potong, sapi yang berasal dari Australia ini diperiksa dan dikarantinakan untuk proses penggemukkan. Lokasi karantina hewan sementara
CV Septia Anugerah berlokasi di Daerah Rabak Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor yang memiliki luas lokasi ± 4 ha dan karantina sapi ini pun jauh dari
pemukiman penduduk sekitar ± 200 m hingga tidak mengganggu kenyamanan penduduk setempat serta penanganan limbahnya pun baik dan tidak merusak
lingkungan. Kandang-kandang karantina dibagi menjadi tiga bagian yaitu kandang isolasi, kandang karantina, dan kandang umum khusus untuk sapi yang
telah dibebaskan dari masa karantina. Alat-alat yang biasa digunakan dalam perusahan ini berkisar dari alat-alat
konstruksi, bahan bangunan, fasilitas dan perlengkapan kantor, kebutuhan pokok sehari-hari, peternakan dan perikanan, serta menjalankan usaha dalam bidang
pemberi jasa pada umumnya dan semuanya itu sudah diuji kelayakannya. Sejak berdirinya hingga sekarang perusahaan ini mengalami
perkembangan yang cukup baik, hal ini bisa dilihat dengan semakin banyaknya pesanan sapi dari para pedagang sapi potong dan angka penjualan dari tahun ke
tahun meningkat hingga laba yang diperoleh pun ikut meningkat dan untuk masa mendatang perusahaan merencanakan untuk meningkatkan kualitas sapi agar
nantinya diharapkan perusahaan dapat menerima pesanan dari pelanggan dengan skala yang lebih besar dan meningkatkan laba perusahaan.