Analisa Persaingan Analisa Persepsi Pasar 1. Persepsi Konsumen

lebih, karakteristik unik dan mempunyai manfaat lebih yang dapat menjadi pemikiran positif di hadapan konsumen. Jika hal ini dapat dilakukan maka image atau gambaran positif yang berkembang di masyarakat akan terbentuk dan mendatangkan beberapa faktor positif untuk mendongkrak penjualan Churchill, 2001. Keempat komponen baur pemasaran yang telah dipaparkan di atas harus dapat dilakukan secara sinkron agar menghasilkan strategi pemasaran yang baik dalam jangka panjang, sehingga keuangan perusahaan dapat berjalan dengan sehat dan kesejahteraan dapat ditingkatkan, baik bagi perusahaan itu sendiri atau bagi karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut Churchill, 2001.

E. Analisa Persepsi Pasar 1. Persepsi Konsumen

Menurut Kotler 2000, persepsi adalah proses bagaimana seseorang memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan-masukan informasi untuk membantu konsumen menginterpretasikan dunia sekitarnya. Setiap individu dapat memiliki persepsi yang berbeda atas obyek yang sama. Persepsi konsumen memegang peranan penting dalam pemasaran, karena persepsi yang diterima konsumen dapat mempengaruhi mutu, harga dan juga citra yang dihasilkan produk tertentu.

2. Analisa Persaingan

Analisis persaingan adalah suatu pendekatan yang digunakan oleh banyak industri untuk membangun strategi. Intensitas persaingan di antara perusahaan-perusahaan sangat bervariasi. Analisa dasar dalam memahami persaingan adalah industri. Sebuah industri yang menghasilkan produk ataupun jasa adalah sekumpulan pesaing yang menghasilkan produk atau jasa yang bersaing satu sama lain Porter, 1990. Pesaing suatu perusahaan meliputi pihak yang berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan pelanggan yang sama, serta menyediakan penawaran yang serupa kepada pelanggan. Menurut Pearce dan Robinson 1997, analisa persaingan umumnya memiliki tujuan untuk mengidentifikasi pesaing yang ada sekarang dan pesaing potensial serta mengidentifikasi pergerakan potensial, dari pesaing untuk membantu perusahaan merencanakan persaingan yang efektif. Kotler dan Keller 2007 berpendapat bahwa analisa strategi bersaing merupakan bagian penting dalam rencana pemasaran, yaitu: a Dalam menilai situasi terkini, perusahaan perlu mengidentifikasi pesaing-pesaing kunci, serta mempelajari kekuatan dan kelemahan pesaing. b Analisis dan intelegensi bersaing membentuk strategi bersaing yang didukung oleh bauran pemasaran. Dalam menganalisa persaingan industri, Kotler 2000 mengemukakan bahwa ada delapan hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah: a Mengidentifikasi pesaing. Hal ini dapat dibedakan berdasarkan empat tingkat substitusi, yaitu: i. Persaingan Merek, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa yang serupa pada pelanggan sama dengan harga sama. ii. Persaingan Industri, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama. iii. Persaingan Bentuk, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan memproduksi produk yang memberikan jasa sama. iv. Persaingan generik, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan harga konsumen yang sama. b Mengidentifikasi strategi pesaing. Pesaing terdekat perusahaan adalah yang mengejar pasar sasaran yang sama dengan strategi sama. c Menentukan tujuan pesaing. Tujuan pesaing beraneka ragam, misalnya profitabilitas, pertumbuhan pangsa pasar, arus kas, keunggulan teknologi dan keunggulan pelayanan. d Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing. Sumberdaya dan kemampuan dari masing-masing pesaing dapat menentukan keberhasilan perusahaan dalam menjalankan strategi. e Mengestimasi pola reaksi pesaing. Pola reaksi pesaing ada yang lambat, cepat, penuh perhitungan dan tidak terduga. f Merancang sistem intelijen persaingan. g Memilih pesaing untuk diserang dan dihindari. h Menyeimbangkan orientasi pelanggan dan pesaing.

F. Faktor Internal dan Eksternal 1. Faktor Internal