2. Faktor Eksternal
Faktor strategi eksternal yang dimiliki organisasi meliputi peluang dan ancaman. Peluang dan ancaman eksternal merujuk pada peristiwa dan tren
ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintahan, teknologi dan persaingan yang dapat menguntungkan atau
merugikan suatu organisasi secara berarti di masa depan, sebagian besar di luar kendali suatu organisasi David, 2006.
Ada beberapa faktor eksternal dalam perusahaan yang mempengaruhi positioning perusahaan antara lain David, 2006:
a. Ekonomi Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi suatu
usaha beroperasi. Faktor ekonomi mempunyai daya tarik langsung pada daya tarik potensial dari berbagai strategi. Faktor ekonomi yang harus
dipertimbangkan dalam pengembangan usaha adalah pola konsumsi, laju inflasi, ketersediaan kredit, tingkat pajak, tren pertumbuhan ekonomi.
b. Kebijakan Pemerintah dan Politik Kebijakan pemerintah dan politik dapat memberikan ancaman dan
peluang bagi dunia usaha. Kebijakan pemerintah dapat berupa undang- undang baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten yang
menentukan beroperasinya suatu perusahaan. Kebijakan perusahaan merupakan pertimbangan penting bagi pemimpin perusahaan dalam
menentukan strategi pengembangan perusahaan. c. Teknologi
Teknologi ini digunakan untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi. Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman
utama yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan
perkembangan produk baru yang lebih baik, menciptakan rangkaian produksi yang lebih pendek.
d. Pesaing Persaingan di antara perusahaan yang bersaing biasanya paling
berpengaruh di antara kekuatan. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil sejauh strategi itu menyediakan keunggulan
bersaing atas strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Persaingan ini terjadi karena satu atau lebih pesaing melihat peluang untuk
memperbaiki posisi. Intensitas persaingan cenderung meningkat kalau jumlah pesaing bertambah karena perusahaan yang bersaing menjadi
setara dalam ukuran dan kemampuan. e. Ancaman pendatang baru
Ancaman pendatang baru ke dalam suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar dan sumberdaya yang cukup
besar. Besarnya ancaman masuk pendatang baru ini tergantung pada hambatan masuk yang ada dan reaksi dari peserta persaingan yang sudah
ada. Sumber utama hambatan masuk industri di antaranya skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, pemasok, akses
saluran distribusi. f.
Kekuatan tawar-menawar konsumen Konsumen selalu menginginkan kualitas produk yang tinggi, pelayanan
yang baik dan harga yang murah. Konsumen yang kuat sering dapat negosiasi harga jual dengan memaksa harga turun, melakukan tawar-
menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik. g. Kekuatan tawar-menawar pemasok
Hal ini mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri terutama kalau jumlah pemasok sedikit, pemasok tidak menghadapi
produk pengganti lain untuk dijual ke industri. h. Ancaman produk substitusi
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan bersaing pula dengan produk substitusi. Produk substitusi ini akan
menjadi ancaman apabila mutunya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri dan dihasilkan oleh industri yang
menikmati laba tinggi.
G. Matriks SWOT