5.2 Ikhtisar
Strategi nafkah yang dilakukan oleh masyarakat Desa Gorowong khususnya responden di Kampung Ater dan Kampung Ciawian meliputi Migrasi, Pola
Nafkah Ganda, Tindakan adaptif rumahtangga saat menghadapi krisis dan Alokasi waktu kerja rumahtangga. Pola nafkah ganda dibedakan menjadi pola nafkah
ganda pertanian dengan non-pertanian dan non-pertanian dengan non-pertanian. Pola nafkah ganda pertanian dengan non-pertanian yang diterapkan oleh
responden pada umumnya adalah petani dengan buruh industri batu bata, petani dengan pedagang, petani dengan pemilik industri batu bata. Sedangkan pola
nafkah non-pertanian dengan non-pertanian berupa buruh industri batu bata dengan supir truk, pedagang dengan buruh batu bata, pengusaha bengkel dengan
pemilik industri batu bata dan lain sebagainya. Sumber nafkah yang paling banyak diterapkan oleh masyarakat adalah di sektor industri batu bata.
Tabel 7 Strategi Nafkah Masyarakat di Kampung Ater dan Kampung Ciawian Desa Gorowong, 2011.
Aspek Penelitian Kampung Ater
luas lahan pertanian sedikit
Kampung Ciawian luas lahan pertanian
banyak
Migrasi Rendah
Rendah Pola nafkah ganda
- Pertanian-non pertanian
Rendah Tinggi
- Nonpertanian-nonpertanian
Tinggi Sedang
- Tidak memiliki
Sedang Tinggi
Tindakan Adaptif -
Meminjam kepada keluargatetangga
Tinggi Tinggi
- Menggadaikan barang
berharga Rendah
Sedang -
Menjual aset-aset berharga Rendah
Sangat rendah -
Mengambil tabungan -
Lainnya Rendah
Rendah Sedang
Rendah Alokasi waktu kerja
rumahtangga -
Waktu kerja produktif Tinggi suami
Tinggi suami -
Waktu kerja reproduktif Tinggi Istri
Tinggi Istri
Mayoritas responden memilih meminjam uang kepada orang terdekatnya ketika mengalami krisis ekonomi, hal ini disebabkan oleh faktor kemudahan dan
kecepatan jalan keluar dengan resiko sangat kecil dibanding dengan cara-cara yang lain. Strategi nafkah yang terakhir diulas pada bab ini adalah alokasi waktu
kerja rumahtangga baik kerja produktif dan kerja reproduktif, untuk alokasi waktu kerja produktif mayoritas didominasi oleh suami sebagai kepala keluarga,
sedangkan alokasi waktu kerja reproduktif didominasi oleh istri. Keberadaan industri batu bata di Desa Gorowong merubah pola nafkah
masyarakat lokal, akibat adanya industri batu bata ini semakin banyak masyarakat yang bekerja di sektor industri batu bata dan memiliki pola nafkah ganda di sektor
industri batu bata sebagai sumber nafkah tambahan. Selain itu akibat adanya industri batu bata tidak hanya suami sebagai kepala keluarga saja yang bekerja,
namun juga anggota rumahtangga lainnya ikut berkontribusi seperti istri dan anak. Tidak mengherankan jika dengan adanya industri batu bata perekonomian
masyarakat lokal meningkat, karena hampir seluruh masyarakat dapat terjun di sektor ini baik dengan keahlian khusus maupun tidak memiliki keahlian khusus.
BAB VI STRUKTUR NAFKAH MASYARAKAT LOKAL DESA GOROWONG