Kondisi Lahan di Kampung Ater dan Kampung Ciawian

Ciawian yang tersaji dalam Tabel 16. Responden di Kampung Ciawian yang bekerja sebagai buruh batu bata ada yang menjawab kondisi kebersihan udara buruk dan cukup baik dengan persentase yang sama yaitu 20 persen di masing- masing kategori. Berdasarkan perbandingan abtara Tabel 15 dan Tabel 16 maka dapat dikatakan bahwa kondisi udara di Kampung Ater lebih buruk dibandingkan dengan Kampung Ciawian, hal ini terlihat dari jumlah persentase responden yang menjawab kebersihan udara semakin buruk di Kampung Ater lebih besar yaitu sebesar 70 persen, sementara di Kampung Ciawian sebesar 50 persen. Tabel 16 Jumlah dan Persentase OpiniPendapat Responden terhadap Debu Kebersihan Udara menurut Kategori Pekerjaan di Kampung Ciawian, 2011 Kategori Pekerjaan OpiniPendapat Terhadap Debu ciawian Total Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Baik Sangat Baik Petani 3 10 2 7 5 17 Buruh Batu Bata 6 20 6 20 12 40 Supir 2 7 3 10 5 17 Pengusaha Batu Bata 2 7 2 7 Pedagang 3 10 2 7 5 14 Bengkel 1 3 1 3 Total 15 50 15 50 30 100 Hal ini menunjukkan bahwa mereka pun menyadari kebersihan udara menjadi lebih buruk akibat dari meningkatnya industri, namun seperti yang telah dijelaskan sebelumnya himpitan ekonomilah yang menyebabkan mereka berdamai dengan keadaan seperti saat ini.

7.4 Kondisi Lahan di Kampung Ater dan Kampung Ciawian

Aktivitas industri batu bata juga mempengaruhi kondisi lahan, dimana lahan yang terus menerus digali untuk diambil tanahnya lama kelamaan akan kehilangan unsur haranya yang sangat berguna bagi pertanian. Menurut penuturan ketua kelompok tani di Desa Goworong dan Kepala Desa Gorowong memang tanah di Desa Gorowong bersifat asam sehingga tidak terlalu baik jika digunakan untuk pertanian. Maka tidak mengherankan mayoritas responden di kedua lokasi penelitian menjawab kondisi lahan masih tetap sama walaupun industri mulai marak di wilayah Desa Gorowong Penuturan kedua tokoh masyarakat tersebut diperkuat oleh data pada Tabel 17 di bawah ini. Tabel 17 Jumlah dan Persentase OpiniPendapat Responden terhadap Kondisi Lahan menurut Kategori Pekerjaan di Kampung Ater, 2011 Kategori Pekerjaan OpiniPendapat Terhadap Kondisi lahan ater Total Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Baik Sangat Baik Petani 2 7 1 3 3 10 Buruh Batu Bata 1 3 6 20 5 17 12 40 Supir 4 13 1 3 5 17 Pengusaha Batu Bata 4 13 4 13 Pedagang 6 20 6 20 Bengkel Total 3 10 21 70 6 20 30 100 Tabel 17 menunjukkan mayoritas yang mengganggap kondisi lahan cukup baik di wilayah Kampung Ater adalah buruh batu bata, hal ini disebabkan karena responden menganggap kondisi lahan baik sebelum ada industri maupun sesudah adanya industri tidak berubah secara signifikan. Pekerjaan yang berhubungan langsung dengan lahan yaitu petani sebanyak tiga persen menjawab kondisi lahan cukup baik, dan petani yang menjawab kondisi lahan buruk di Kampung Ater yaitu sebesar tujuh persen. Artinya dari total persentase responden yang bermata-pencaharian sebagai petani yaitu sebesar 10 persen, tujuh persen diantaranya menjawab kondisi lahan menjadi buruk, sehingga dapat dikatakan terjadi perubahan kondisi lahan menjadi lebih buruk akibat adanya industri berdasarkan pendapatopini dari petani selaku responden yang berhubungan langsung dengan lahan. Namun, sebagian besar responden yang bekerja di luar sektor pertanian di Kampung Ater menjawab kondisi lahan cukup baik. Menurut mereka kondisi lahan di Desa Gorowong memang tidak diperuntukkan untuk pertanian. Tabel 18 Jumlah dan Persentase OpiniPendapat Responden terhadap Kondisi Lahan menurut Kategori Pekerjaan di Kampung Ciawian, 2011 Kategori Pekerjaan OpiniPendapat Terhadap Kondisi lahan ciawian Total Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Baik Sangat Baik Petani 3 10 2 7 5 17 Buruh Batu Bata 3 10 9 30 12 40 Supir 3 10 2 7 5 17 Pengusaha Batu Bata 2 7 2 7 Pedagang 5 17 5 13 Bengkel 1 3 1 3 Total 10 33 20 67 30 100 Sama halnya dengan Kampung Ater, di Kampung Ciawian mayoritas responden menjawab kondisi lahan cukup baik, namun jika melihat pada persentase petani selaku sektor pekerjaan yang berhubungan langsung dnegan lahan, dari total 17 persen, 10 persen diantaranya menjawab kondisi lahan buruk akibat adanya industri. Berdasarkan pemaparan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi lingkungan hidup terkait dengan mata pencaharian yang dilakukan oleh responden terutama kondisi lahan. Responden yang bekerja di sektor pertanian mayoritas menjawab kondisi lahan menjadi buruk akibat adanya industri batu bata, sedangkan responden yang bermata-pencaharian di sektor lain menjawab kondisi lahan cukup baik.

7.4 Ikhtisar