Syariah Mandiri Cabang Bogor pada tahun 2012 menyebabkan berkurangnya integritas BSM di mata sebagian orang, khususnya calon nasabah yang masih
awam mengenai berbagai resiko yang dihadapi lembaga perbankan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam dunia perbankan, resiko kerugian selalu ada di setiap lini bisnis. Resiko fraud adalah salah satunya. Fraud dapat menyebabkan kerugian yang
tidak sedikit. Untuk mengendalikan resiko ini, Bank Syariah Mandiri menerapkan strategi anti fraud agar tidak ada kasus bogor kasus bogor
selanjutnya di masa yang akan datang. Salah satu poin penting dalam strategi anti fraud adalah tahap pendeteksian fraud, yakni tahap menemukan adanya
fraud . Selanjutnya penulis akan memaparkan mengenai strategi pendeteksian
fraud pada Bank Syariah Mandiri.
B. Strategi Pendeteksian Fraud Bank Syariah Mandiri
Mengacu pada Surat Edaran BI No.1328DPNP Perihal Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum, Bank Syariah Mandiri BSM menerapkan kebijakan
dan mekanisme whistleblowing system, surprise audit dan surveillance system sebagai strategi pendeteksian fraud. Whistleblowing system ditujukan untuk
meningkatkan efektifitas pengendalian fraud melalui pengungkapan laporan indikasi fraud. Seluruh pegawaipejabat BSM wajib melaporkan setiap dugaan
tindakan penyimpangan yang terjadi di lingkungan kerjanya. Untuk penyampaian laporan pelanggaran dapat dilakukan melalui berbagai sarana
whistleblowing system berupa email pengaduan, website, SMS, sarana
Chatting , Surat, telepon, dan sebagainya.
Laporan harus disertai dengan bukti-bukti yang mendukung atau bahkan menunjukkan bahwa pihak yang dilaporkan memang telah melakukan
fraud . Laporan tidak boleh dilakukan hanya karena sekedar alasan like or
dislike masalah pribadi. Berdasarkan laporan tersebut kemudian auditor akan
melakukan pemeriksaan dalam rangka pengecekan atas kebenaran laporan adanya fraud di unit bersangkutan.
Surprise audit difokuskan pada area atau divisi yang rawan terhadap
fraud , sedangkan surveillance system adalah sebuah sistem yang digunakan
untuk mendeteksi adanya ketidakwajaran dalam setiap transaksi, khususnya transaksi harian. Surveillance system adalah sebuah tools yang secara otomatis
akan menunjukkan tanda-tanda jika telah terjadi anomali dalam transaksi. Walaupun anomali tersebut belum tentu menunjukkan adanya fraud, namun hal
ini dapat menjadi red flag atau peringatan dini terhadap fraud, karena setiap fraud
pasti diawali dengan adanya red flag. Sistem ini hanya ada di unit audit dan unit risk based.
C. Penerapan Surprise Audit Pada Bank Syariah Mandiri
Proses dan tahapan audit pada Bank Syariah Mandiri dilakukan sesuai dengan ketentuan pelaksanaan manual instruksi kerja yang ada pada Standar
Operating System SOP internal audit Bank Syariah Mandiri yang merujuk
pada standar internasional ISO 9001:2008. Beberapa aktivitas pemeriksaan dalam pelaksanaan audit harus dilakukan dengan metode surprise audit.
Berikut adalah karakteristik dari surprise audit :