Untuk unit yang beresiko sangat tinggi, maka akan dilakukan audit tiga  kali  dalam  satu  tahun.  Sedangkan  untuk  unit  dengan  tingkat  yang
resikonya rendah karena unit kontrolnya sudah berjalan dengan baik, maka audit  akan  diadakan  maksimal  tiga  tahun  sekali.  Sebelum  kegiatan  audit
rutin  dilakukan,  tim  audit  akan  melakukan  mapping  berdasarkan  hasil perhitungan key risk indicator.
Mapping akan  menunjukkan  unit  mana  sajakah  yang  masuk  ke
dalam  kategori  beresiko  rendah  sampai  dengan  berisiko  tinggi.  Untuk pembagian  kategorinya  dibagi  ke  dalam  kategori  low,  low  to  medium,
medium,  medium  to  high, dan  high.  Untuk  kategori  low  sampai  dengan
medium akan masuk ke dalam rencana audit rutin dan akan dilakukan audit
setidaknya  satu  kali  dalam  satu tahun.  Sedangkan  untuk  kategori  medium to  high
dan  high,  akan  dilakukan  audit  dengan  frekuensi  dua  sampai tiga tahun sekali.
5.  Kelebihan dan Kekurangan Program Surprise Audit
Kelebihan  dari  program  surprise  audit  adalah  program  ini  dapat langsung  mendeteksi  fraud  pada  saat  proses  audit  sedang  berlangsung,
dapat  menangkap  basah  pelaku  fraud  sebelum  ia  sempat  menghilangkan bukti-bukti  kecurangannya,  dan  sebagaimana  tujuan  awalnya  surprise
audit dapat meningkatkan kesiapan operasional dan meng-capture kondisi
riil  di  lapangan.  Untuk  kelemahan  dari  program  ini  adalah  lambatnya proses  pengumpulan  dokumen-dokumen  atau  data  yang  dibutuhkan  tim
audit pada hari H pelaksanaan audit.
Selain  itu,  ada  beberapa  data  yang  tidak  ada  atau  tidak  dapat diperoleh  dari  kantor  pusat  yang  hanya  dapat  diakses  dengan
menggunakan  user  dari  unit  bersangkutan.  Sehingga  dapat  menyulitkan auditor dalam proses pengumpulan data atau bukti yang dibutuhkan untuk
melakukan audit. dalam hal ini kegiatan audit bisa berubah menjadi audit biasa tidak menggunakan metode surprise audit.
D.  Pengaruh Penerapan Surprise Audit Pada Bank Syariah Mandiri
Penerapan  metode  surprise  audit  dapat  memberikan  efek  jera  bagi pelaku pelanggaran. Baik pelanggaran yang tergolong tindakan fraud maupun
pelanggaran  biasa.  Pelaksanaan  audit  yang  tidak  dapat  diprediksi  karena dilakukan  secara  tiba-tiba  membuat  pelaku  semakin  waspada  dan  jumlah
pelanggaran  pun  akan  semakin  berkurang.  Dengan  demikian  dengan  adanya metode  surprise  audit  ini  dapat  menekan  angka  temuan  hasil  audit
pelanggaran. Sesuai  dengan  tujuan  dari  diadakannya  surprise  audit,  pelaksanaan
metode  ini  akan  meningkatkan  kesiapan  operasional  perusahaan.  Metode surprise  audit
menuntut  setiap  lini  perusahaan  agar  selalu  melaksanakan fungsinya  sebagaimana  mestinya.  Dengan  adanya  pengawasan  yang  baik
akan  mengurangi  risiko  kecurangan  dan  menutup  celah  bagi  para  pelaku pelanggaran.
Belum  ada  kajian  khusus  mengenai  pengaruh  langsung  penerapan metode surprise audit terhadap jumlah fraud, karena itu belum bisa diketahui
apakah penerapan metode ini dapat meningkatkan pendeteksian  fraud secara
langsung  atau  tidak.  Namun,  agar  dapat  meningkatkan  efektivitas pendeteksian  fraud,  penerapan  surprise  audit  harus  dibarengi  dengan
whistleblowing  system dan  surveillance  system.  Ketiga  komponen  strategi
pendeteksian  tersebut  harus  diterapkan  bersamaan  agar  dapat  menutup kesempatan bagi pelaku untuk melakukan kecurangan.