Kecurangan Laporan Keuangan Bentuk-bentuk Fraud

Pendeteksian fraud dilakukan dengan mengidentifikasi tanda-tanda atau gejala terjadinya fraud, seperti perubahan pola hidup atau perilaku seseorang, banyaknya keluhan dari customer atau pegawai lainnya, dan adanya pencatatan atau dokumentasi yang mencurigakan. Tanda-tanda ini biasa disebut dengan Red Flag fraud Indicator. Meskipun dengan munculnya red flag tersebut tidak selalu mengindikasikan adanya fraud, namun setiap fraud selalu diikuti dengan adanya red flag, karenanya red flag merupakan peringatan dini terhadap fraud. Secara umum ada dua teknik pendeteksian fraud, yaitu pendeteksian fraud dengan critical point auditing yang dilakukan dengan analisis trend dan pengujian khusus, dan pendeteksian fraud dengan job sensitivity analisis analisis kepekaan yang dilakukan dengan mengidentifikasi posisi pekerjaan yang rawan kecurangan dan dengan mempertimbangkan karakter pribadi 13 . Pendeteksian fraud dengan teknik critical point auditing adalah teknik pendeteksian fraud melalui audit terhadap laporan keuangan catatan akuntansi yang mengarah pada indikasi adanya gejala fraud yang kemudian mengarah kepada penyelidikan lebih lanjut.

4. Fraud Pada Perbankan

Soekardi Hoesodo menjelaskan fraud di bidang perbankan dapat diartikan sebagai 14 : “tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi Bank, nasabah, atau pihak lain, 13 Karyono, Forensic Fraud, hal. 109. 14 Edi Fauzi, Prospek Efektivitas Strategi Anti Fraud Bank Indonesia 2011 Sebagai Bentuk Pencegahan kejahatah Perbankan, Depok, Universitas Indonesia : 2012, hal. 11. yang terjadi di lingkungan Bank danatau menggunakan sarana Bank sehingga mengakibatkan Bank, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian danatau pelaku Fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung”. Berdasarkan hasil laporan survei berkala yang dilakukan ACFE pada tahun 2014, industri perbankan dan jasa keuangan lainnya menempati urutan pertama sebagai sektor yang paling sering terjadi fraud. Sebesar 17,8 dari total kasus yang ada dalam survei terjadi di sektor perbankan. Survei ini didasarkan pada kasus fraud yang diinvestigasi oleh pemeriksa fraud bersertifikasi CFE yang tersebar di seluruh dunia, termasuk salah satunya di Indonesia 15 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut ini : Gambar 2.3 Persentase Kasus Fraud Pada Setiap Industri Perekonomian Global Sumber : Report to The Nations on Occupational Fraud and Abuse 2014 - Association of Certified Fraud Examiner 15 Association of Certified Fraud Examiner ACFE, Report to The Nations on Occupational and Abuse , hal. 27.