Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

Gambar 3.1 Komponen Analisis Data Kualitatif Sumber : Sugiyono 2010

E. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kantor Internal Audit Group IAG Bank Syariah Mandiri di Jl. Surabaya No.58, Menteng, Jakarta Pusat, Indonesia.

F. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian

Penulis menggunakan buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2012 sebagai acuan penulisan laporan penelitian 37 . 37 Penulis adalah mahasiswa Passing Out dari Fakultas Syariah dan Hukum ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengumpulan Data Reduksi Data Display Data Kesimpulan Verifikasi 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri

Sesuai dengan namanya, Bank Syariah Mandiri atau yang biasa disebut BSM adalah anak perusahaan dari Bank Mandiri. BSM didirikan pada tanggal 26 Oktober 1999 dan mulai resmi beroperasi pada tanggal 1 November 1999. Gagasan pendirian BSM bermula dari melihat ketahanan Bank Muamalat Indonesia yang pada saat itu adalah satu-satunya bank syariah di Indonesia, terhadap krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998. Pendirian BSM juga dilakukan sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998 yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah dual banking system. Bank Syariah Mandiri adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Kini BSM telah memiliki 864 kantor yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan total 355.245 unit ATM 38 . Pada tahun 2015, nilai aset BSM mencapai Rp70.369.708.944.091,- 39 . Jumlah ini terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Pada Juli 2016, jumlah asetnya meningkat menjadi Rp74.214.014.000.000,- 40 . 38 Dikutip dari : https:www.syariahmandiri.co.idcategoryinfo-perusahaanprofil- perusahaanprofilperusahaan-profilperusahaan 39 Laporan keuangan tahunan Bank Syariah Mandiri tahun 2015. 40 Laporan Keuangan Publikasi bulanan Neraca PT. Bank Syariah Mandiri per Juli 2016. Berikut adalah grafik pertumbuhan aset BSM selama kurun waktu 5 tahun terakhir : Gambar 4.1 Pertumbuhan Aset Bank Syariah Mandiri BSM periode 2011-2016 Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT. Bank Syariah Mandiri Pada tahun 2015, BSM menerima penghargaan sebagai “The Best Islamic Bank in Indonesia ” versi Asiamoney Islamic Bank Award. BSM juga telah mengikuti program CGPI Corporate Governance Perception Index yang diselenggarakan oleh IICG The Indonesian Institute Corporate Governance yang merupakan program riset dan pemeringkatan pelaksanaan GCG di Indonesia sejak tahun 2012 sampai tahun 2015. Selama empat periode periode penilaian tahun 2011-2014, keikutsertaan BSM dalam program ini mendapatkan predikat perusahaan “The Most Trusted Company”. Pencapaian predikat ini menunjukkan komitmen BSM dalam mengimplementasikan GCG secara berkelanjutan. Setiap perusahaan pasti memiliki berbagai resiko yang harus dihadapi, terutama bagi perusahaan yang bergerak di sektor keuangan. Salah satu resiko tersebut adalah resiko fraud. Dengan adanya kasus fraud yang terjadi di Bank 20,000,000,000,000 40,000,000,000,000 60,000,000,000,000 80,000,000,000,000 A set Pertumbuhan Aset Bank Syariah Mandiri BSM Jumlah Aset Syariah Mandiri Cabang Bogor pada tahun 2012 menyebabkan berkurangnya integritas BSM di mata sebagian orang, khususnya calon nasabah yang masih awam mengenai berbagai resiko yang dihadapi lembaga perbankan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dalam dunia perbankan, resiko kerugian selalu ada di setiap lini bisnis. Resiko fraud adalah salah satunya. Fraud dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Untuk mengendalikan resiko ini, Bank Syariah Mandiri menerapkan strategi anti fraud agar tidak ada kasus bogor kasus bogor selanjutnya di masa yang akan datang. Salah satu poin penting dalam strategi anti fraud adalah tahap pendeteksian fraud, yakni tahap menemukan adanya fraud . Selanjutnya penulis akan memaparkan mengenai strategi pendeteksian fraud pada Bank Syariah Mandiri.

B. Strategi Pendeteksian Fraud Bank Syariah Mandiri

Mengacu pada Surat Edaran BI No.1328DPNP Perihal Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum, Bank Syariah Mandiri BSM menerapkan kebijakan dan mekanisme whistleblowing system, surprise audit dan surveillance system sebagai strategi pendeteksian fraud. Whistleblowing system ditujukan untuk meningkatkan efektifitas pengendalian fraud melalui pengungkapan laporan indikasi fraud. Seluruh pegawaipejabat BSM wajib melaporkan setiap dugaan tindakan penyimpangan yang terjadi di lingkungan kerjanya. Untuk penyampaian laporan pelanggaran dapat dilakukan melalui berbagai sarana whistleblowing system berupa email pengaduan, website, SMS, sarana Chatting , Surat, telepon, dan sebagainya.