Penyalahgunaan Aset Korupsi Jenis kecurangan ini terdiri dari adanya pertentangan kepentingan,

yang terjadi di lingkungan Bank danatau menggunakan sarana Bank sehingga mengakibatkan Bank, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian danatau pelaku Fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung”. Berdasarkan hasil laporan survei berkala yang dilakukan ACFE pada tahun 2014, industri perbankan dan jasa keuangan lainnya menempati urutan pertama sebagai sektor yang paling sering terjadi fraud. Sebesar 17,8 dari total kasus yang ada dalam survei terjadi di sektor perbankan. Survei ini didasarkan pada kasus fraud yang diinvestigasi oleh pemeriksa fraud bersertifikasi CFE yang tersebar di seluruh dunia, termasuk salah satunya di Indonesia 15 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut ini : Gambar 2.3 Persentase Kasus Fraud Pada Setiap Industri Perekonomian Global Sumber : Report to The Nations on Occupational Fraud and Abuse 2014 - Association of Certified Fraud Examiner 15 Association of Certified Fraud Examiner ACFE, Report to The Nations on Occupational and Abuse , hal. 27. Industri perbankan memiliki berbagai regulasi terkait kebijakan operasional perbankan, namun dengan ketatnya regulasi pun risiko fraud masih tinggi jika tidak disertai dengan penguatan pengendalian internal. Seperti yang disampaikan oleh Joy Luhukay selaku pengamat perbankan strategic Indonesia, modus kejahatan perbankan bukan hanya soal kecurangan fraud, tetapi lemahnya pengawasan internal control bank terhadap sumber daya manusia juga menjadi titik celah kejahatan perbankan. “Internal Control menjadi masalah utama perbankan. Bank Indonesia harus mengatur standard operating system SOP”, Kata Joy Luhukay 252011 16 . Guna memperkuat pengendalian internal bank, Bank Indonesia selaku regulator perbankan Indonesia menerapkan strategi anti fraud bagi bank umum melalui Surat Edaran Bank Indonesia No.1328DPNP Perihal Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum. Penerapan strategi ini akan memperkuat pengendalian internal bank melalui pengendalian fraud.

B. Audit

Audit merupakan suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan tentang kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan 17 . 16 Diakses pada Selasa, 29 Maret 2016. Dikutip dari www.kompas.com 17 Yusar Sagara dan Fitri Yani Jalil, Auditing, Tangerang Selatan : UIN Jakarta Press, 2013, hal. 16.