24
sebesar 40.82 dan dengan mesin kempa tipe ulir rendemennya 47.45. Minyak yang keluar dari alat kempa tipe ulir masih tercampur dengan kotoran kasar sedangakan dengan hotpress kotoran sudah
tersaring dengan kain saring. Dari nilai rendemennya, proses produksi dengan menggunakan mesin kempa tipe ulir lebih
tinggi dibanding dengan mesin kempa tipe hidrolik. Namun dari mutu minyak, proses produksi dengan mesin kempa hidrolik lebih baik dibanding dengan mesin kempa tipe ulir karena masih
banyaknya kotoran yang terbawa dalam minyak yang diproduksi. Pada kedua metode produksi membutuhkan energi manusia sebagai operator dan proses pengeringan dengan matahari. Hanya saja
pada proses produksi metode laboratorium pengeringannya lebih lama.
4.3 ANALISIS ENERGI
Pada proses produksi minyak nyamplung kasar metode industri, energi yang digunakan dapat dibagi menjadi 3, yaitu energi manusia, bahan bakar, dan energi radiasi matahari. Sedangkan dalam
proses produksi metode laboratorium, energi yang digunakan adalah energi radiasi matahari, manusia, dan listrik. Dalam proses produksi ini energi manusia yang paling dominan. Penggunaan sumber
energi dalam produksi minyak nyamplung diuraikan pada Tabel 7. Tabel 7. Uraian penggunaan energi pada proses produksi minyak nyamplung kasar
Metode produksi
Proses Sumber Energi
Manusia Bahan Bakar
Matahari Listrik
Industri Pengupasan buah
Pengukusan Pengeringan
Pengempaan √
√ √
√ -
√ -
√ -
- √
- -
- -
- Laboratorium Pengupasan buah
Pengeringan Penggilingan
Pengempaan √
√ √
√ -
- -
- -
√ -
- -
- √
√
4.3.1 Tenaga Manusia
Pada proses produksi minyak nyamplung kasar crude tenaga manusia mendominasi pada tiap tahapan proses. Tenaga manusia berperan pada awal dan akhir tahapan proses, misal pada
pengeringan yang hanya berperan untuk menjemur dan mengemas dalam karung. Jadi kerja efektif manusia lebih singkat dibandingkan dengan lamanya proses, dan sisanya digunakan untuk menunggu
atau mengerjakan hal lain. Pada proses pengupasan buah, dalam sehari tenaga pemecah buah hanya bekerja efektif antara
tiga hingga empat jam. Jumlah tenaga pemecah pun tiap harinya tidak menentu, jumlahnya antara dua sampai tujuh orang. Tenaga pemecah menggunakan palu untuk memecahkan buah Nyamplung dan
mengambil biji di dalamnya. Berdasarkan perhitungan kapasitas pengupasan buah pada Lampiran 6, kapasitas pengupasan buah nyamplung 0.79 kg bijijam per orang. Jika untuk menghasilkan 1 liter
minyak kasar dibutuhkan biji nyamplung segar sebanyak 2.48 kg maka waktu yang dibutuhkan adalah
25
3.22 jamorang. Jadi energi yang diperlukan untuk menghasilkan minyak 1 liter pada proses pengupasan baik metode industri maupun metode laboratorium adalah 0.69 kJ.
Pada proses pengukusan pada produksi metode industri, energi manusia berperan dalam mengumpan bahan bakar cangkang ke dalam tungku. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 7 maka
energi manusia yang diperlukan untuk menghasilkan hasil akhir 1 liter minyak pada proses pengukusan adalah 233.80 kJ.
Setelah dikukus, minyak dikeringkan dengan panas matahari. Pekerjaan yang dilakukan adalah menebar di lantai jemur, meratakan tumpukan biji, dan mengumpulkan biji jika sudah sore.
Berdasarkan Tabel 5, semua kegiatan dapat dikategorikan dalam jenis kegiatan menyapu. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 8, maka diketahui dalam memproduksi 1 liter minyak mentah diperlukan
energi manusia dalam proses pengeringan 55.81 kJ. Pada proses ekstraksi atau pengempaan dengan mesin kempa tipe ulir, manusia yang berperan 2
orang dimana seorang sebagai pengumpan nyamplung ke hopper mesin press dan seorang lagi yang mengisi bahan bakar dan membersihkan saluran ampas. Jika diklasifikasikan ke dalam kategori
kegiatan pada Tabel 5 maka seorang termasuk dalam kegiatan memuat dan seorang lagi dikategorikan pekerjaan buruh. Sebelum memulai ekstraksi seorang operator menghidupkan mesin diesel dengan
memutar engkol, pekerjaan tersebut dikategorikan pekerjaan memutar beban berat. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 9, energi yang dibutuhkan dalam memproduksi 1 liter minyak mentah
pada proses pengepresan ektraksi adalah 104.44 kJ. Untuk menjadi minyak yang bebas kotoran, maka minyak kotor hasil press disaring dengan kain
saring yang dikempa dengan mesin kempa hidrolik. Tenaga manusia hanya berperan dalam menuang minyak ke dalam kain penyaring dan mendongkrak. Sehingga berdasarkan perhitungan pada
Lampiran 10, energi manusia yang digunakan dalam proses penyaringan adalah 21.88 kJliter minyak nyamplung kasar.
Pada proses penggiliingan biji kering dalam produksi minyak nyamplung metode laboratorium, tenaga manusia hanya berperan dalam mengoperasikan blender sambil berdiri. Pekerjaan ini
dikategorikan pekerjaan sambil berdiri. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 11 besarnya energi manusia pada tahap ini untuk menghasilkan 1 liter minyak adalah 373.27 kJ.
Pada proses pengempaan dengan mesin hotpress, manusia hanya terlibat pada proses mendongkrak yang dikategorikan pekerjaan buruh. Semakin besar massa bahan yang dikempa maka
akan semakin lama kerja efektif manusia. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 12, energi manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 liter minyak nyamplung metode laboratorium sebesar
4.3.2 Energi Bahan Bakar