9
3.3 Prosedur Penelitian
.
Gambar 2. Diagram alir penelitian
3.3.1 Perhitungan Neraca Massa Nyamplung
Pada setiap tahapan proses produksi minyak nyamplung metode industri ditimbang massa hasil utama dari proses serta hasil sampingnya. Pada proses pengupasan buah, cangkang dan biji ditimbang
masing-masing massanya. Pada proses pengukusan ditimbang massa awal bahan sebelum dan sesudah pengukusan.  Pada  tahapan  pengeringan  ditimbang  massa  bahan  sebelum  dan  sesudah  dikeringkan.
Dalam tahapan ekstraksi minyak dari biji nyamplung kering dilakukan penimbangan biji kering yang digiling,  massa  dan  volume  minyak  yang  dihasilkan,  dan  massa  ampas.  Pada  proses  penyaringan
diukur volume minyak yang disaring dan hasil saringannya. Pada  metode  laboratorium,  pengukuran  neraca  massa  mulai  dari  proses  pengeringan  dimana
ditimbang  massa  biji  sebelum  dan  sesudah  dikeringkan.  Tahapan  selanjutnya  adalah  grinding penggilingan agar minyak mudah keluar saat diekstraksi. Pada tahap grinding ditimbang massa awal
bahan, massa akhir bahan yang digiling, dan kehilangan massa. Pada tahap ekstraksi ditimbang massa minyak  dan  ampas  yang  dihasilkan.  Perbedaan  metode  laboratorium  dengan  industri  terletak  pada
tahapan prosesnya dan alat pengempanya seperti dijelaskan pada gambar 3 dan 4.. Mulai
Persiapan bahan baku Buah Nyamplung
Perhitungan neraca massa metode laboratorium dan industri
Selesai Analisis kebutuhan energi dan ekonomi pada proses
produksi minyak nyamplung metode laboratorium dan industri
Pengukuran nilai kalor buah dan cangkang nyamplung
Pengukuran nilai kalor minyak nyamplung di Lemigas
10
Neraca massa yang dibuat berdasarkan  pada rendemen produk pada tiap tahapan proses. Pada tiap tahapan proses akan ditimbang massa awak bahan, massa produk dan hasil sampingnya. Dari data
massa produk dan hasil samping diproleh persentase massa terhadap massa awal.
3.3.2 Analisis Energi Proses Produksi Minyak Nyamplung
Analisis energi yang dilakukan menggunakan metode analisis proses. Analisis diawali dengan mengidentifikasi  tahapan-tahapan  proses.  Hal  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  aliran  bahan  dan
masukan  energi  yang  digunakan  pada  tiap  tahapan  proses  pembuatan  minyak  nyamplung.  Satuan input akan dikonversi ke dalam satuan energi yang sama, yaitu kilo Joule per liter minyak nyamplung
yang dihasilkan. Dalam proses produksi minyak nyamplung metode industri, energi yang digunakan antara lain
tenaga  manusia,  bahan  bakar  solar  dan  cangkang,  dan  matahari.  Bagan  alir  dan  jenis  energi  yang digunakan  pada  proses  pembuatan  minyak  metode  industri  dijelaskan  pada  Gambar  3.    Sedangkan
pada  metode  laboratorium  energi  yang  diperlukan  adalah  energi  matahari,  manusia,  dan  listrik  yang dapa  dilihat  pada  Gambar  4.  Tenaga  manusia  diperlukan  pada  semua  proses  produksi  minyak
nyamplung.  Bahan  bakar  cangkang  digunakan  dalam  proses  pengukusan  dan  diesel  untuk menggerakkan  mesin  kempa.  Energi  radiasi  matahari  selama  pengeringan  didapat  dari  pengukuran
dengan pyranometer.
Gambar 3. Bagan alir penggunaan energi pada proses  pembuatan minyak nyamplung metode industri Pengukusan
Tenaga Manusia Bahan bakar
cangkang Pengupasan
Pengeringan
Pengempaan
Penyaringan Tenaga Manusia
Tenaga Manusia Radiasi matahari
Tenaga Manusia solar
Bahan bakar
Tenaga Manusia
11
Gambar 4. Bagan alir penggunaan energi pada proses  pembuatan minyak nyamplung metode laboratorium
3.3.2.1 Energi Bahan Bakar
Pada proses produksi minyak nyamplung kasar bahan bakar yang digunakan adalah cangkang nyamplung  untuk  pengukusan  dan  diesel  untuk  menggerakkan  mesin  kempa.  Untuk  mengetahui
besarnya  energi  yang  dikonsumsi  untuk  pengukusan  yang  berasal  dari  pembakaran  cangkang nyamplung,  diukur  nilai  kalor  yang  terkandung  dalam  cangkang  nyamplung.  Dari  data  pengujian
menggunakan bom kalorimater adiabatik, besarnya nilai kalor dihitung dengan persamaan 1: 1
dimana : Nk = Nilai kalor Jg
∆T = Perubahan suhu rata-rata dalam bejana sebelum dan sesudah pembakaran °C
m = Massa bahan gram
B = koreksi panas pada kawat besi Jg
N
a
= Nilai ekuivalen air N
a
= 592.5 g Persamaan  untuk  menghitung  energi  bahan  bakar  cangkang  E  cangkang  yang  dibutuhkan
untuk  memanaskan  bahan  pada  proses  pengukusan  menggunakan  persamaan  2.  Sedangkan  untuk menghitung energi bahan bakar solar E solar yang dikonsumsi mesin kempa digunakan persamaan
3. Listrik
Pengupasan
Pengeringan
Penggilingan
Pengempaan Tenaga Manusia
Tenaga Manusia Radiasi matahari
Tenaga Manusia Listrik
Tenaga Manusia
12
2 dimana:
E cangkang   = Energi spesifik pembakaran cangkang kJkg m
= massa cangkang kg Nk
= Nilai kalor kJkg m nyamplung  = massa nyamplung yang diproses kg
3 dimana:
E diesel = energi spesifik pembakaran solar kJkg
m = massa solar yang digunakan kg
Nk = Nilai kalor kJkg
m nyamplung  = massa nyamplung yang diproses kg
3.3.2.2 Energi Manusia
Tenaga  manusia  yang  dihitung  sebagai  energi  manusia  dihitung  pada  tiap  tahapan  produksi dengan berbagai tingkatan jenis pekerjaan. Perhitungan energi manusia berdasarkan lama kerja efektif
manusia, dimana besarnya energi  yang dikeluarkan berdasarkan lampiran  1 dengan beberapa  asumsi bahwa  kegiatan  tersebut  membutuhkan  energi  yang  sama.  Untuk  menghitung  energi  manusia  yang
digunakan dalam proses produksi minyak nyamplung digunakan persamaan 4. 4
dimana: Etm
= energi manusia kJkg atau kJliter Qm
= Nilai energi manusia kJmenit K
= kapasitas kerja kgmenit atau litermenit
3.3.2.3 Energi Matahari
Energi  matahari  yang  digunakan  dalam  proses  pengeringan  dihitung  melalui  persamaan  5. Besarnya  radiasi  matahari  Wm
2
diukur  dengan  pyranometer,  luas  pengeringan  didapat  dengan melakukan pegukuran luas Ap pada massa nyamplung m.
5 Dimana;
Es = energi matahari kJkg
I = radiasi matahari Wm
2
Ap = luas pengeringan m
2
m = massa biji yang dikeringkan kg
t = lama pengeringan detik
3.3.2.4 Energi Listrik
Energi  listrik  yang  digunakan  berdasarkan  daya  yang  digunakan  yang  tercantum  pada spesifikasi alat. Energi listrik  digunakan pada proses grinding dan ekstraksi dengan  hotpress. Energi
listrik yang digunakan dapat digitung dengan persamaan 6.
13
6 Dimana;
E listrik = energi listrik kJkg
P = daya listrik Watt
t = lama penggunaan detik
m = massa bahan kg
3.3.3 Pengukuran Nilai Kalor Minyak Nyamplung
Pengukuran nilai kalor minyak nyamplung dilakukan untuk mengetahui besarnya energi yang terkandung  dalam  minyak  yang  dihasilkan.  Pengukuran  nilai  kalor  minyak  nyamplung  kasar
dilakukan di Laboratorium Bagian Proses, Lemigas.
3.3.4 Pengukuran Karakter Fisik Minyak Nyamplung