Energi Matahari Perbandingan Energi Metode Laboratorium dengan Industri

26 buah nyamplung itu sendiri. Konsumsi cangkang nyamplung pada proses pengukusan adalah 57.2 kg. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 13, nilai kalor cangkang 15,485.60 kJkg. Maka energi yang diperlukan dalam proses pengukusan 69.41 kg biji nyamplung adalah 885,776.32 kJ. Sedangkan untuk mengukus 2.70 kg biji yang natinya menghasilkan 1 liter minyak kasar adalah 34,456.07 kJ. Perhitungan energi bahan bakar cangkang pada proses pengukusan dapat dilihat pada Lampiran 14. Konsumsi cangkang nyamplung untuk pengukusan relatif tinggi. Dengan adanya proses pengukusan menyebabkan energi yang terkandung dalam cangkang nyamplung menjadi termanfaatkan. Cangkang nyamplung juga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kayu bakar.

4.3.3 Energi Listrik

Energi listrik hanya digunakan pada proses produksi metode laboratorium untuk proses penggilingan dan pemanasan mesin hotpress. Energi listrik spesifik yang digunakan dihitung melalui perkalian daya yang tercantum dengan spesifikasi alat dengan kapasitas alat. Pada mesin blender daya yang tercantum sebesar 350 W sedangkan daya mesin hotpress sebesar 900 W. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 15, energi listrik spesifik pada proses penggilingan adalah 473.31 kJkg biji kering halus. Sedangkan energi listrik spesifik yang digunakan pada pemanasan hotpress adalah 3,789.16 kJkg biji kering halus. Penggunaan energi listrik untuk menggerakkan blender relatif berbanding lurus terhadap massa biji yang digiling. Namun penggunaan energi listrik pada pemanasan hotpress tidak berbanding lurus terhadap kapasitas, karena waktu untuk memanaskan plat pertama kali relatif sama untuk semua kapasitas. Hal yang membedakan hanya waktu tunggu hingga semua minyak dalam biji keluar semua. Untuk mengefisienkan energi listrik, sebaiknya pengempaan dilakukan pada kapasitas maksimal mesin.

4.3.4 Energi Matahari

Proses pengeringan biji Nyamplung memanfaatkan panas dari sinar matahari. Lama pengeringan biji Nyamplung yang telah dikukus adalah 50,400 detik. Berdasarkan pengukuran dan perhitungan pada Lampiran 16 rata-rata radiasi matahari per hari sebesar 503.72 Wm 2 dan massa hamparan biji kering per luasan lantai adalah 5.25 kgm 2 . Maka energi matahari yang digunakan untuk memproduksi 1 liter minyak nyamplung metode industri adalah adalah 29,335.61 kJ. Pada proses produksi minyak nyamplung metode laboratorium, biji nyamplung dikeringkan dengan panas matahari selama 25 hari. Pengeringan ini sangat lama karena air yang terkandung dalam biji segar tertahan oleh adanya sel resin dan getah pada kulit. Lama pengeringan pada proses ini menyebabkan energi radiasi matahari yang digunakan semakin besar. Pengeringan berlangsung selama 200 jam, maka besarnya energi radiasi matahari yang digunakan berdasarkan perhitungan pada Lampiran 16 sebesar 338,161.34 kJliter minyak.

4.3.5 Perbandingan Energi Metode Laboratorium dengan Industri

Pada metode laboratorium, besarnya pemakaian energi manusia, matahari, dan listrik diuraikan pada Tabel 8. Sedangkan besanya energi yang dibutuhkan pada proses produksi minyak nyamplung metode industri ditampilkan pada Tabel 9. Konsumsi cangkang pada proses pengukusan menyebabkan tingginya energi input yang diperlukan dalam produksi minyak nyamplung. Terlihat pada Tabel 8 bahwa persentase energi matahari mencapai 98.53 dari total kesuluruhan energi yang digunakan. Berdasarkan pengukuran nilai kalor minyak nyamplung di laboratorium Lemigas, besarnya nilai kalor minyak nyamplung adalah 37,998.17 Jgram. Dari hasil analisis energi pada proses pembuatan minyak nyamplung 27 diperoleh bahwa energi yang dibutuhkan dalam pembuatan minyak nyamplung lebih tinggi dibandingkan nilai kalor yang dihasilkan. Tabel 8. Persesntase energi pada proses produksi minyak nyamplung metode laboratorium Proses Sumber Energi Jumlah kJliter Persentase Pengupasan Manusia 0.64 0.00 Pengeringan Matahari Manusia 338,161.34 379.67 98.53 0.11 Penggilingan Listrik Manusia 473.31 373.27 0.14 0.11 Pengempaan Listrik Manusia 3,789.16 32.79 0.10 0.01 Total 343,210.20 100 Tabel 9. Persentase energi pada proses produksi minyak nyamplung metode industri Proses Sumber Energi Jumlah kJliter Persentase Pengupasan Manusia 0.69 0.00 Pengukusan Bahan bakar cangkang Manusia 33,813.34 233.80 72.54 0.50 Pengeringan Matahari Manusia 11,541.88 55.61 24.73 0.12 Pengepresan Bahan bakar diesel Manusia 1,238.22 104.44 2.65 0.22 Penyaringan Manusia 21.88 0.05 Total 46,671.62 100

4.4 Analisis Ekonomi