13
6 Dimana;
E listrik = energi listrik kJkg
P = daya listrik Watt
t = lama penggunaan detik
m = massa bahan kg
3.3.3 Pengukuran Nilai Kalor Minyak Nyamplung
Pengukuran nilai kalor minyak nyamplung dilakukan untuk mengetahui besarnya energi yang terkandung  dalam  minyak  yang  dihasilkan.  Pengukuran  nilai  kalor  minyak  nyamplung  kasar
dilakukan di Laboratorium Bagian Proses, Lemigas.
3.3.4 Pengukuran Karakter Fisik Minyak Nyamplung
Pengukuran karakter fisik minyak nyamplung yang dilakukan adalah pengukuran densitas dan viskositas  minyak  nyamplung  hasil  pembuatan  dengan  metode  laboratorium  dan  industri.  Pengujian
densitas  menggunakan  piknometer  0.92  ml  yang  diisi  minyak  pada  suhu  30°C  kemudian  ditimbang massanya sehingga diperoleh densitas minyak gml.
Pada pengukuran  viskositas  atau  kekentalan  minyak  menggunakan  viskometer  Oswald  dalam skala  Poise.  Pengukuran  viskositas  minyak  nyamplung  dilakukan  pada  suhu  minyak  30°C  suhu
kamar.
3.3.5 Analisis Ekonomi
Pada  penelitian  ini  lingkup  analisis  ekonomi  hanya  sebatas  pada  penentuan  harga  pokok minyak  nyamplung  metode  industri  dan  metode  laboratorium.  Dalam  penentuan  harga  pokok,  yang
diperhitungkan  adalah  biaya  variabel,  biaya  tetap,  dan  kapasitas  produksi.  Dalam  penentuan  biaya tetap, harga alat pendukung, umur ekonomi alat, nilai akhir alat, dan biaya pemeliharaan berdasarkan
asumsi.  Asumsi-asumsi tersebut antara lain: a.
Umur ekonomis tanah dan bangunan 10 tahun dan bernilai akhir 10 dari nilai awal bangunan b.
Biaya perawatan bangunan per bulan 0.5 dari nilai awal. c.
Nilai akhir peralatan dan mesin 10 dari nilai awal d.
Nilai sisa alat dan mesin 10 dari nilai awal dan biaya pemeliharaan tiap tahun 1 dari nilai alat e.
Kapasitas produksi berdasarkan kapasitas mesin kempa hotpress untuk metode laboratorium dan alat kempa ulir tunggal untuk skala metode industri kecil.
f. Dalam 1 bulan hanya beroperasi 25 hari
g. Jam kerja manusia 8 jamorang  hari.
Yang  termasuk  dalam  biaya  variabel  pada  penelitian  ini  adalah  biaya  bahan  baku  buah nyamplung,  bahan  bakar  solar,  dan  tenaga  kerja  langsung.  Perhitungan  pada  biaya  variabel
menggunakan persamaan 7. Sedangkan elemen dalam biaya tetap antara lain penyusutan peralatan dan mesin,  penyusutan  nilai  tanah  bangunan,  dan  biaya  pemeliharaan.  Untuk  menghitung  biaya
penyusutan  menggunakan  persamaan  8.  Biaya  pemeliharaan  bangunan  dan  peralatan  tiap  bulan dihitung  dengan  persamaan  9.  Untuk  menentukan  biaya  total  dalam  suatu  produksi  maka  dihitung
dengan persamaan 10  Lypsey et al., 1985
14
7 Dimana;
VC = biaya variabel
A = harga parameter per satuan output Rpkg atau Rpliter
X = kapasitas produksi kg atau liter
8 9
10 Dimana;
TC = Biaya total Rp
TVC  = Biaya variabel total Rp TFC  = Biaya tetap total Rp
Harga pokok  minyak  nyamplung dihitung berdasarkan  jumlah biaya tetap dan biaya  variabel. persamaan 11. Biaya yang diperhitungkan adalah biayaproduksi tiap bulan.
11 Dimana;
Biaya tetap = biaya tetap tiap bulan Rp
Biaya variabel = biaya variabel tiap bulan Rp
Jumlah produk  = jumlah produk tiap bulan liter Setelah  melakukan  perhitungan  biaya  maka  akan  didapat  harga  pokok  produk.  Kemudian
dibandingkan  harga  pokok  antara  minyak  nyamplung  metode  industri  dengan  metode  laboratorium. Dari  perbandingan  tersebut  akan  diketahui  proses  produksi  mana  yang  lebih  rendah  biaya
produksinya.  Semakin  rendah  harga  pokok  minyak  nyamplung  akan  mudah  bersaing  dengan  bahan bakar konvensional.
15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 PROSES PRODUKSI MINYAK NYAMPLUNG KASAR CRUDE
4.1.1 Proses Produksi Minyak Nyamplung Metode Industri Kecil
Buah  nyamplung  yang  masih  muda  kebanyakan  belum  berisi  biji,  berwarna  hijau  kecoklatan seperti pada Gambar 5 a. Buah nyamplung yang siap untuk diproses adalah buah nyamplung tua dan
kering seperti Gambar 5 c. Tanda-tanda buah tua dan berisi adalah masih ada kulit buah yang keriput dan buah berwarna coklat kehitaman seperti pada Gambar 5 b.
Gambar 5. a Buah nyamplung muda, b Buah nyamplung basah yang berisi, dan c Buah nyamplung kering yang berisi.
Gambar 6. Bagan alir proses produksi minyak nyamplung metode industri kecil Pengukusan
Pengupasan
Pengeringan
Pengempaan
Penyaringan