Proses Produksi Minyak Nyamplung Metode Industri Kecil

15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 PROSES PRODUKSI MINYAK NYAMPLUNG KASAR CRUDE

4.1.1 Proses Produksi Minyak Nyamplung Metode Industri Kecil

Buah nyamplung yang masih muda kebanyakan belum berisi biji, berwarna hijau kecoklatan seperti pada Gambar 5 a. Buah nyamplung yang siap untuk diproses adalah buah nyamplung tua dan kering seperti Gambar 5 c. Tanda-tanda buah tua dan berisi adalah masih ada kulit buah yang keriput dan buah berwarna coklat kehitaman seperti pada Gambar 5 b. Gambar 5. a Buah nyamplung muda, b Buah nyamplung basah yang berisi, dan c Buah nyamplung kering yang berisi. Gambar 6. Bagan alir proses produksi minyak nyamplung metode industri kecil Pengukusan Pengupasan Pengeringan Pengempaan Penyaringan 16 Proses produksi minyak nyamplung kasar diawali dengan proses pengupasan buah hingga penyaringan seperti dijelaskan pada Gambar 6. Proses pengupasan dilakukan dengan memukul buah dengan bantuan palu Gambar 7 agar cangkangnya retak atau terbuka sehingga biji mudah diambil. Pengupasan dilakukan oleh dua hingga enam orang yang bekerja dari siang hingga sore. Lama waktu pengupasan tiap harinya tidak tentu, sehingga kapasitas proses pengupasan terbatas yang mengakibatkan daging biji yang sudah dikupas busuk akibat terlalu lama disimpan. Gambar 7. Palu untuk memecah cangkang buah nyamplung Setelah biji segar yang disimpan mencapai 2 karung ±65 kg, biji dikukus dalam tong besi selama 24 - 48 jam seperti pada Gambar 8 a. Biji Nyamplung yang sudah mengalami pengukusan akan berwarna coklat tua dan akan terbelah dua saat ditekan dengan jari seperti pada Gambar 8 b. Proses pengukusan ini menyebabkan resin yang ada dalam biji nyamplung keluar. Ini mengakibatkan air lebih mudah menguap dari daging biji sehingga mempersingkat proses pengeringan. Namun akibat pecahnya sel resin ini, meningkatnya viskositas minyak. Bahan bakar dalam pengukusan biji nyamplung adalah cangkang nyamplung hasil samping dari proses pengupasan buah nyamplung. Gambar 8. a Proses pengukusan dan b Biji nyamplung setelah dikukus Biji nyamplung yang sudah dikukus kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari selama 840 menit jika matahari bersinar terik. Pada sore hari sekitar pukul 16.00 biji nyamplung yang dijemur 17 dikumpulkan dan ditutup dengan plastik untuk melindungi dari hujan. Sebaliknya jika biji sudah hampir kering maka pada sore hari biji dimasukkan ke dalam karung agar tidak basah lagi akibat genangan air hujan pada laintai jemur atau akibat embun. Biji nyamplung yang sudah kering dan siap untuk dikempa tandanya sangat keras bila ditekan dengan jari dan warnanya coklat kehitaman seperti pada Gambar 9. Gambar 9. Biji yang sudah kering Sebelum melakukan proses pengempaan dikumpulkan biji-biji kering hingga diatas 200 kg. Hal tersebut untuk menghemat waktu dan mengefektifkan kerja mesin kempa. Mesin kempa yang digunakan adalah tipe single screw bertenaga mesin diesel seperti pada Gambar 10. Kapasitas kerja mesin kempa tipe ulir adalah 66.35 kgjam biji kering. Hasil samping dari proses pengempaan adalah ampas bungkil yang masih mengandung sedikit minyak. Jumlah pekerja pada proses ini 2 orang, dimana 1 orang berperan untuk memasukan biji-biji ke mesin press dan 1 orang lagi menjaga saluran pembuangan ampas agar tidak tersumbat, mengisi air pendingin, dan mengisi solar mesin diesel. Gambar 10. Mesin kempa single screw Minyak nyamplung hasil pengempaan disaring dengan menggunakan kain saring yang ditekan dengan alat pengempa hidrolik. Alat penyaringan dengan cara kempa tersebut dapat dilihat pada Gambar 11. Minyak hasil press dimasukkan ke dalam kantong berbahan kain yang tebal, kemudian dimasukkan ke dalam tong besi sebagai wadah proses penyaringan. Setelah kantong minyak diikat, tutup besi dipasang diatas tong untuk menahan saat dipress peras. Hasil perasan penyaringan 18 berupa minyak yang lebih bersih dari ampas kasar dan hasil sampingnya berupa ampas. Minyak Nyamplung yang sudah lebih halus tersebut dikemas dalam jerigen sesuai pesanan. Gambar 11. Alat penyaring minyak hasil press

4.1.2 Proses Produksi Minyak Nyamplung Metode Laboratorium