Energi Bahan Bakar Energi Listrik

25 3.22 jamorang. Jadi energi yang diperlukan untuk menghasilkan minyak 1 liter pada proses pengupasan baik metode industri maupun metode laboratorium adalah 0.69 kJ. Pada proses pengukusan pada produksi metode industri, energi manusia berperan dalam mengumpan bahan bakar cangkang ke dalam tungku. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 7 maka energi manusia yang diperlukan untuk menghasilkan hasil akhir 1 liter minyak pada proses pengukusan adalah 233.80 kJ. Setelah dikukus, minyak dikeringkan dengan panas matahari. Pekerjaan yang dilakukan adalah menebar di lantai jemur, meratakan tumpukan biji, dan mengumpulkan biji jika sudah sore. Berdasarkan Tabel 5, semua kegiatan dapat dikategorikan dalam jenis kegiatan menyapu. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 8, maka diketahui dalam memproduksi 1 liter minyak mentah diperlukan energi manusia dalam proses pengeringan 55.81 kJ. Pada proses ekstraksi atau pengempaan dengan mesin kempa tipe ulir, manusia yang berperan 2 orang dimana seorang sebagai pengumpan nyamplung ke hopper mesin press dan seorang lagi yang mengisi bahan bakar dan membersihkan saluran ampas. Jika diklasifikasikan ke dalam kategori kegiatan pada Tabel 5 maka seorang termasuk dalam kegiatan memuat dan seorang lagi dikategorikan pekerjaan buruh. Sebelum memulai ekstraksi seorang operator menghidupkan mesin diesel dengan memutar engkol, pekerjaan tersebut dikategorikan pekerjaan memutar beban berat. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 9, energi yang dibutuhkan dalam memproduksi 1 liter minyak mentah pada proses pengepresan ektraksi adalah 104.44 kJ. Untuk menjadi minyak yang bebas kotoran, maka minyak kotor hasil press disaring dengan kain saring yang dikempa dengan mesin kempa hidrolik. Tenaga manusia hanya berperan dalam menuang minyak ke dalam kain penyaring dan mendongkrak. Sehingga berdasarkan perhitungan pada Lampiran 10, energi manusia yang digunakan dalam proses penyaringan adalah 21.88 kJliter minyak nyamplung kasar. Pada proses penggiliingan biji kering dalam produksi minyak nyamplung metode laboratorium, tenaga manusia hanya berperan dalam mengoperasikan blender sambil berdiri. Pekerjaan ini dikategorikan pekerjaan sambil berdiri. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 11 besarnya energi manusia pada tahap ini untuk menghasilkan 1 liter minyak adalah 373.27 kJ. Pada proses pengempaan dengan mesin hotpress, manusia hanya terlibat pada proses mendongkrak yang dikategorikan pekerjaan buruh. Semakin besar massa bahan yang dikempa maka akan semakin lama kerja efektif manusia. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 12, energi manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 liter minyak nyamplung metode laboratorium sebesar

4.3.2 Energi Bahan Bakar

Pada proses produksi minyak nyamplung bahan bakar yang digunakan berupa diesel dan cangkang. Diesel digunakan untuk menggerakkan mesin kempa pada proses pengempaan. Sedangkan cangkang dibakar sehingga menghasilkan panas untuk proses pengukusan biji nyamplung. Untuk mengetahui konsumsi energi pada proses produksi minyak nyamplung maka perlu diketahui konsumsi bahan bakar pada proses tersebut. Konsumsi solar pada mesin kempa dibandingkan dengan minyak hasil pengempaan adalah 0.03 liter diesel liter minyak nyamplung. Jadi dengan nilai kalor diesel 38,937.6 kJliter Pandey, 2009, maka energi yang dikonsumsi per liter minyak hasil kempa adalah 1,168.13 kJ. Sedangkan untuk menghasilkan 1 liter minyak nyamplung kasar dibutuhkan energi dari bahan bakar diesel sebesar 1,238.22 kJ. Proses pengukusan memanfaatkan cangkang nyamplung sebagai bahan bakar. Selain untuk penghematan biaya, hal ini juga dapat menghemat energi karena sumber energi berasal dari cangkang 26 buah nyamplung itu sendiri. Konsumsi cangkang nyamplung pada proses pengukusan adalah 57.2 kg. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 13, nilai kalor cangkang 15,485.60 kJkg. Maka energi yang diperlukan dalam proses pengukusan 69.41 kg biji nyamplung adalah 885,776.32 kJ. Sedangkan untuk mengukus 2.70 kg biji yang natinya menghasilkan 1 liter minyak kasar adalah 34,456.07 kJ. Perhitungan energi bahan bakar cangkang pada proses pengukusan dapat dilihat pada Lampiran 14. Konsumsi cangkang nyamplung untuk pengukusan relatif tinggi. Dengan adanya proses pengukusan menyebabkan energi yang terkandung dalam cangkang nyamplung menjadi termanfaatkan. Cangkang nyamplung juga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kayu bakar.

4.3.3 Energi Listrik

Energi listrik hanya digunakan pada proses produksi metode laboratorium untuk proses penggilingan dan pemanasan mesin hotpress. Energi listrik spesifik yang digunakan dihitung melalui perkalian daya yang tercantum dengan spesifikasi alat dengan kapasitas alat. Pada mesin blender daya yang tercantum sebesar 350 W sedangkan daya mesin hotpress sebesar 900 W. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 15, energi listrik spesifik pada proses penggilingan adalah 473.31 kJkg biji kering halus. Sedangkan energi listrik spesifik yang digunakan pada pemanasan hotpress adalah 3,789.16 kJkg biji kering halus. Penggunaan energi listrik untuk menggerakkan blender relatif berbanding lurus terhadap massa biji yang digiling. Namun penggunaan energi listrik pada pemanasan hotpress tidak berbanding lurus terhadap kapasitas, karena waktu untuk memanaskan plat pertama kali relatif sama untuk semua kapasitas. Hal yang membedakan hanya waktu tunggu hingga semua minyak dalam biji keluar semua. Untuk mengefisienkan energi listrik, sebaiknya pengempaan dilakukan pada kapasitas maksimal mesin.

4.3.4 Energi Matahari