Analisis kelayakan usaha penangkapan Optimasi alat tangkap

dengan nilai E mulai dari 0,1 hingga 0,5. Penghitungan MSY dilakukan pada beberapa spesies yang memiliki pertimbangan ekologi dan pertimbangan ekonomi. Pertimbangan ekologi didasarkan pada rekomendasi yang dikeluarkan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources – Redlist IUCN Redlist. Pertimbangan ekonomi didasarkan pada jenis-jenis ikan ekonomis yang ditangkap oleh nelayan Pulau Weh. M 1.6 1.4 1.2 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 Boxplot of M Gambar 7. Boxplot Tingkat Kematian Alami Ikan Karang

3.4.4 Analisis kelayakan usaha penangkapan

Analisis kelayakan usaha penangkapan dilakukan untuk menghitung keuntungan bersih dari masing-masing alat tangkap yang dioperasikan di Pulau Weh. Data untuk analisis kelayakan usaha diperoleh dari monitoring hasil tangkapan ikan untuk mengetahui biaya masing-masing alat tangkap. Penghitungan total keuntungan bersih selama satu tahun masing-masing alat tangkap dilakukan dengan persamaan Fauzi dan Anna, 2005: ∑ = = N i i KB TV 1 dimana; TV : Total keuntungan dalam 1 tahun KB i : Keuntungan bersih tiap trip N : Total trip dalam 1 tahun. Nilai keuntungan bersih tiap trip diperoleh dengan persamaan-persamaan yang dimodifikasi dari persamaan present value seperti dalam Fauzi dan Anna 2000: t i B Bp Bo Y KB − − − = ................................................................ 1 ∑ = = n i i Bo n Bo 1 1 ........................................................................... 2 ∑ = = 12 1 1 i i Bp N Bp ....................................................................... 3 ∑ = = g i i i t Bm N Bt 1 1 .......................................................................... 4 dimana; KBi : Keuntungan bersih setiap trip perahu Y : Penghasilan rata-rata kotor Bo : Biaya operasi rata-rata per satuan trip Bo i : Biaya operasi tiap trip pada pengambilan data ke i Bp : Biaya pengelolaan rata-rata persatuan trip B t : Biaya depresi alat per satuan trip Bp i : Biaya operasional setiap bulan Bm i : Biaya modal komponen ke i masing-masing alat tangkap N : Total trip dalam 1 tahun n : Jumlah trip selama waktu survei ti : Umur komponen ke i masing-masing alat tangkap g : Jumah Total jumlah komponen masing-masing alat tangkap. Berdasarkan analisis kelayakan usaha akan diketahui alat tangkap ikan ekonomis yang dapat dioperasikan di Pulau Weh.

3.4.5 Optimasi alat tangkap

Analisis untuk menentukan jumlah alat tangkap optimal di Pulau Weh menggunakan metode Linear Goal Programming dengan model sebagai berikut. Fungsi tujuan: ∑∑ = − + = l k m i i i k dA dB P Z 1 min Fungsi kendala: ∑ = = − + n j i i i j ij b dA dB X a 1 dimana; P k : Urutan prioritas dB i : Deviasi ke bawah dA i : Deviasi ke atas a ij : Koefisien X j : Variabel keputusan. Variabel keputusan yang dipakai dalam fungsi kendala ini adalah: 1 MSY sumberdaya ikan karang. 2 Rata-rata hasil tangkapan masing-masing alat tangkap dalam 1 tahun. Analisis Linear Goal Programming LGP dilakukan secara bertahap. Hal ini dilakukan karena nilai MSY masing-masing spesies memiliki variasi yang cukup tinggi sehingga fungsi hasil tangkapan tidak dapat terpenuhi secara optimal. Pada tahap 1, dihitung perbandingan hasil tangkapan rata-rata ikan dengan nilai biomassa ikan. Setelah dilakukan penapisan hasil perbandingan, spesies dengan nilai perbandingan kurang dari 10 maka spesies tersebut dikeluarkan dari model fungsi LGP. Spesies yang dikeluarkan dari model pada tahap 1 sebanyak 9 spesies, sehingga model LGP dilakukan pada 75 spesies. Pada tahap 2 dilakukan penghitungan jumlah optimum alat tangkap berdasarkan 2 kelompok yaitu a spesies yang memiliki nilai perbandingan diatas 10 dan b spesies yang memiliki nilai perbandingan diatas 100. Penapisan ini menyisakan 45 spesies yang dimasukkan pada model tahap 2.

3.4.6 Analisis Marxan untuk menentukan area prioritas