2.3 Kawasan Konservasi Sebagai Salah Satu Alat Menjaga Stok Perikanan
Kawasan konservasi merupakan salah satu upaya yang dianjurkan dalam pengelolaan perikanan. Salah satu manfaat yang diharapkan dengan adanya
kawasan konservasi adalah adanya habitat ikan yang terlindungi dan adanya efek spill over dari habitat ikan yang terlindungi tersebut sehingga laju penurunan
biomassa ikan akibat penangkapan dapat terimbangi sehingga sumberdaya ikan yang ada di kawasan tersebut tetap lestari.
Gambar 3. Prinsip Spill Over dalam Kawasan Konservasi White et al., 2006
Menurut Li 2000 dalam Fauzi dan Anna 2005 manfaat kawasan konservasi laut secara keseluruhan sebagai berikut: Manfaat biogeografi,
keanekaragaman hayati, perlindungan terhadap spesies endemic dan spesies langka, perlindungan terhadap spesies yang rentan dalam masa pertumbuhan,
pengurangan mortalitas akibat penangkapan, peningkatan produksi pada wilayah yang berdekatan, perlindungan pemijahan, manfaat penelitian, ekoturisme,
pembatasan hasil samping ikan-ikan juvenil juvenile by catch, dan peningkatan produktifitas perairan productivity enchancement.
Luas kawasan konservasi menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi dampak kawasan konservasi tersebut. Beberapa peneliti
mensyaratkan kawasan konservasi berkisar antara 10 sampai 40 dari total kawasan. Bahkan Watson et al. 2000 menyebutkan bahwa untuk kelestarian
sumberdaya perikanan biomassa ikan yang perlu dilindungi minimal 10 - 20 . Beck 2003 melakukan analisis sensitifitas berdasarkan pengetahuan ekologi dan
pembelajaran beberapa kawasan konservasi di Afrika dan Australia serta beberapa
Zona inti Penyebaran larva dan ikan
Daerah penangkapan yang diperbolehkan secara terbatas
kawasan konservasi lainnya sehingga diperoleh gambaran hubungan antara persentase tujuan dan luas kawasan konservasi yang dibutuhkan Gambar 4.
Pada Gambar 4 garis a manunjukkan perbandingan 1 : 1 antara target konservasi dan luas kawasan konservasi, garis putus-putus b menunjukkan dengan perubahan
pada persentase target konservasi berdampak pada sedikit perubahan kawasan konservasi yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya pada garis putus-putus c.
Untuk menentukan apakah suatu kawasan akan mengikuti kaidah garis a atau b atau c pada Gambar 4 sangat bergantung pada jenis target konservasi, serta
kondisi dan penyebaran target konservasi tersebut. Sebagai pembelajaran kawasan konservasi untuk perikanan biasanya dibutuhkan kawasan yang lebih
besar dibandingkan kawasan konservasi untuk biodiversitas.
20 25 30 35 40 45 45
40 35
30 25
20
Persentase Target Konservasi P
e rs
en ta
se Lu as
Ka w
a s
a n
Ko n
se rv
a s
i
a c
b
20 25 30 35 40 45 45
40 35
30 25
20
Persentase Target Konservasi P
e rs
en ta
se Lu as
Ka w
a s
a n
Ko n
se rv
a s
i
a c
b
Gambar 4. Hubungan Persentase Tujuan dan Luas Kawasan Konservasi yang Dibutuhkan Beck, 2003
2.4 Kondisi Perikanan Karang di Indonesia