Kondisi Perikanan Karang di Indonesia

kawasan konservasi lainnya sehingga diperoleh gambaran hubungan antara persentase tujuan dan luas kawasan konservasi yang dibutuhkan Gambar 4. Pada Gambar 4 garis a manunjukkan perbandingan 1 : 1 antara target konservasi dan luas kawasan konservasi, garis putus-putus b menunjukkan dengan perubahan pada persentase target konservasi berdampak pada sedikit perubahan kawasan konservasi yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya pada garis putus-putus c. Untuk menentukan apakah suatu kawasan akan mengikuti kaidah garis a atau b atau c pada Gambar 4 sangat bergantung pada jenis target konservasi, serta kondisi dan penyebaran target konservasi tersebut. Sebagai pembelajaran kawasan konservasi untuk perikanan biasanya dibutuhkan kawasan yang lebih besar dibandingkan kawasan konservasi untuk biodiversitas. 20 25 30 35 40 45 45 40 35 30 25 20 Persentase Target Konservasi P e rs en ta se Lu as Ka w a s a n Ko n se rv a s i a c b 20 25 30 35 40 45 45 40 35 30 25 20 Persentase Target Konservasi P e rs en ta se Lu as Ka w a s a n Ko n se rv a s i a c b Gambar 4. Hubungan Persentase Tujuan dan Luas Kawasan Konservasi yang Dibutuhkan Beck, 2003

2.4 Kondisi Perikanan Karang di Indonesia

Indonesia kaya akan spesies ikan karang, bahkan menurut sebagian peneliti Indonesia disebut sebagai pusat keragaman spesies ikan di dunia. Menurut Allen and Adrim 2003 di Indonesia terdapat 2057 spesies ikan karang dari 113 famili. Sepuluh spesies utama ikan karang di Indonesia antara lain Gobiidae 272 spesies, Labridae 178, Pomacentridae 152, Apogonidae 114, Blenniidae 107, Serranidae 102, Muraenidae 61, Syngnathidae 61, Chaetodontidae 59, dan Lutjanidae 43. Secara umum pemanfaatan ikan terbagi menjadi dua jenis yaitu ikan karang hidup dan ikan karang mati. Untuk ikan karang hidup terbagi menjadi dua kelompok yaitu ikan hias dan ikan konsumsi. Ikan karang hidup untuk konsumsi umumnya adalah jenis-jenis kerapu, napoleon, dan lobster. Ikan karang hidup yang dimanfaatkan untuk ikan hias lebih dari 280 jenis ikan. Jenis ikan karang mati adalah ikan karang yang ditangkap dalam kondisi mati, umumnya adalah jenis-jenis yang dagingnya bisa dimakan seperti kerapu, kakap, lencam, ekor kuning, cucut, pari, alu-alu dan sebagainya DKP et al., 2001. Ikan karang hampir dapat ditemukan di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan terumbu karang yang merupakan habitat utama ikan karang menyebar rata di seluruh wilayah Indonesia. Namun kondisi habitat ikan karang di Indonesia cukup memprihatinkan, di wilayah barat Indonesia terumbu karang yang masih baik dan sangat baik tutupan karang di atas 50 hanya 23 dan di wilayah timur Indonesia 45. Hal ini disebabkan banyaknya ancaman terhadap habitat ikan karang tersebut. Ancaman utama dari habitat ikan karang adalah penangkapan yang merusak dan berlebih Burke et al., 2002. Alat tangkap yang dipergunakan nelayan di Indonesia untuk menangkap ikan awalnya adalah bubu, jaring penghalang, dan pancing. Namun seiiring dengan meningkatnya permintaan dan kurangnya pengetahuan nelayan, nelayan mulai menggunakan alat tangkap yang merusak seperti racun sianida dan bom. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya laju kerusakan terumbu karang DKP et al., 2001.

2.5 Kondisi Umum Pulau Weh