Alat penangkapan ikan karang

Pseudobalistes fuscus dari famili Balistidae memiliki biomassa terendah yaitu sebesar 0,01 kgha. Chlorurus strongylocephalus dari famili Scaridae merupakan spesies dengan biomassa tertinggi dengan nilai 97,8 kgha.

4.1.2 Alat penangkapan ikan karang

Berdasarkan survei hasil tangkapan nelayan, terdapat 8 jenis alat tangkap yang dipergunakan untuk menangkap ikan karang oleh nelayan di Pulau Weh. Alat tangkap tersebut antara lain; jaring insang, pancing, jaring pisang-pisang, pukat jepang, purse seine, tonda, panah ikan speargun dan rawai. Alat tangkap pancing merupakan alat tangkap yang umum dan paling banyak di gunakan di Pulau Weh. Jaring insang merupakan jaring insang tetap yang dioperasikan di atas karang tanpa menggunakan perahu. Rawai merupakan alat tangkap yang paling jarang digunakan. Purse seine dan tonda yang pada umumnya merupakan alat tangkap yang menangkap ikan non karang, namun nelayan di Pulau Weh mengoperasikan alat ini di sekitar tubiran karang, sehingga alat tangkap ini juga menangkap ikan karang. Jaring pisang-pisang dan pukat jepang merupakan alat modifikasi dari Muroami. Pukat jepang masih menggunakan kantong dan memakai dua perahu dalam pengoperasiannya. Jaring pisang-pisang merupakan bottom gillnet yang dioperasikan di wilayah terumbu karang untuk menangkap ikan ekor kuning. Pancing merupakan alat tangkap yang menangkap seluruh famili ikan yang dimanfaatkan. Jaring insang, jaring pisang-pisang dan speargun merupakan alat tangkap berikutnya yang dominan menangkap ikan karang. Alat tangkap berikutnya adalah pukat jepang dan tonda. Purse seine dan rawai yang merupakan alat tangkap ikan pelagis, namun pengoperasiannya yang di sekitar tubiran karang menyebabkan ikan ini juga menangkap ikan karang. Bahkan rawai hanya menangkap ikan famili Lutjanidae atau kakap yang merupakan ikan associate reef fish. Hasil tangkapan oleh masing-masing alat tangkap disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Famili Ikan yang Tertangkap Masing-masing Alat Tangkap NO Famili Alat Tangkap JI JPP P PJ PS RW SG TD 1 Acanthuridae - - 2 Balistidae - - 3 Caesionidae - - 4 Carangidae - 5 Haemulidae - - - - - 6 Holocentridae - - 7 Lethrinidae - - - - - - 8 Lutjanidae - 9 Mullidae - - 10 Pemperidae - - - - 11 Priacanthidae - - - - - 12 Scaridae - - 13 Serranidae - - 14 Sphyraenidae - - - - - - - Catatan: JI:jaring insang, JPP:jaring pisang-pisang, P:pancing, PJ:pukat jepang, PS:purse seine, RW: rawai, SG: speargun dan TD:tonda Dilihat dari hasil tangkapannya, pancing memiliki rata-rata hasil tangkapan yang relatif sedikit. Pukat jepang dan purse seine juga memiliki nilai tengah hasil tangkapan yang relatif kecil. Penyebab pukat jepang memiliki nilai tengah yang kecil adalah banyaknya trip pukat jepang pada saat survei yang hasil tangkapannya sangat sedikit. Hasil tangkapan pukat jepang tertinggi pada saat penelitian dapat mencapai 45 kgtrip. Boxplot hasil tangkapan masing-masing alat tangkap disajikan pada Gambar 11 berikut ini. Gambar 11. Boxplot Hasil Tangkapan kg Masing-masing Alat Tangkap

4.1.3 Nilai ekonomi alat penangkapan ikan karang