10
d. Perumahan ; rumah harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, halaman
rumah cukup luas, untuk ruang gerak yang bebas mengingatn anak yang aktif. Adanya permainan dan alat untuk bermain-main.
“Dunia anak adalah dunia bermain “ karena dengan bermain secara psikologis kepuasan fisik, emosi, sosial dan perkembangan mental anak terpenuhi
sehingga dapat mengekpresikan perasaan dan menunjukkan kreatifitasnya Suherman, 2000.
2.1.3. Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Perubahan Psikologi Anak
Setelah anak mencapai usia enam tahun atau tujuh tahun perkembangan jasmaniah dan rohaninya mulai sempurna. Anak dari lingkungan keluarga dan
memasuki lingkungan sekolah, yaitu lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan jasmani dan rohani. Mereka lebih banyak mengenal teman dalam
lingkungan sosial yang luas, sehingga peranan sosialnya semakin berkembang. Ia ingin mengetahui segala sesuatu disekitarnya sehingga bertambah
pengalamannya. Semua pengalaman baru ini akan membantu dan mempengaruhi proses perkembangan berpikirnya Zulkifli, 2002.
Periode ini dikenal sebagai fase usia sekolah, yaitu anak mempunyai lingkungan lain selain keluarga, terutama sekolah, anak banyak mengembangkan
interaksi sosial belajar tentang nilai moral dan budaya lingkungan selain keluarganya Supartini, 2004.
11
Kehadiran disekolah merupakan perluasan lingkungan sosialnya dalam proses sosialisasi dan sekaligus merupakan faktor lingkungan baru yang sangat
menantang atau bahkan mencemaskan dirinya. Ada 4 tahap proses penyesuaian diri yang harus dilalui oleh anak selama
membangun hubungan sosialnya, yaitu sebagai berikut; a
Anak dituntut untuk tidak merugikan orang lain serta menghargai dan menghormati orang tua.
b Anak di didik untuk menanti peraturan – peraturan dan menyesuaikan diri
dengan norna – norma kelompok. c
Anak dituntut untuk lebih dewasa di dalam melakukan interaksi sosial berdasarkan asas saling memberi dan menerima.
d Anak di tuntut memahami orang lain.
Ke empat tahaf proses penyesuaian diri berlangsung dari proses yang sederhana ke proses yang semakin kompleks dan semakin menuntut penguasaan
sistem respon yang kompleks pula. Selama proses penyesiain diri, sangat mungkin terjadi anak menghadapi komplik yang berakibat pada terhambatnya
perkembangan sosial mereka Asroni, 2004. Masa kanak-kanak merupakan masa mempelajari sikap dasar sosial, seperti
sikap terhadap agama, kelompok sosial, politik, ekonomi, dan lain-lain. Sikap ini bisa berubah dikemudian hari karena faktor pengalaman. Pada masa kanak-kanak,
sikap sosial dasar tersebut banyak dimiliki atau masih sangat sedikit. Dengan semakin lengkapnya sikap sosial dasar ini, anak menjadi semakin tahu tentang apa
yang sebaiknya dilakukan dan apa yang sebaiknya dihindari. Perbedaan lingkungan dapat menimbulkan perbedaan sikap sosial pada individu.
12
Secara psikologis, sikap ini dapat dipelajari dengan tiga cara yaitu; 1 Meniru orang yang lebih berpresrasi dalam bidang tertentu.
2 Mengkombinasikan pengalaman. 3 Pengalaman khusus dengan emosional yang mendalam Asroni, 2004.
2.1.4. Perkembangan Kepribadian Anak