Bahaya – bahaya Psikologis Psikologi .1. Pengertian

15 Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku the science of behavior, dan lain sebagainya defenisi yang sangat bergantung pada sudut pandang yang mendefenisikannya Psikologiums, 2007. Erow and Crow memberikan batasan tentang Psikologi sebagai berikut : psychology is the study of humen behavior and human relationship. Psikologi adalah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik yang berupa manusia lain human relationship maupun yang bukan manusia seperti : hewan, iklim, kebudayaan Dalyono, 2005.

2.2.2. Bahaya – bahaya Psikologis

Bahaya Psikologis akhir masa kanak-kanak terutama mempengaruhi penyesuaian sosial, yaitu tugas perkembangan utama dalam periode ini. Bahaya itu sangat besar pengaruhnya pada penyesuaian pribadi dan pada perkembangan kepribadian anak. 1. Bahaya Dalam Berbicara, ada empat bahaya berbicara yang umum terdapat pada akhir masa kanak- kanak : a Kosa kata yang kurang dari rata-rata yang menghambat komunikasi dengan orang lain. b Ketahanan dalam berbicara, seperti salah ucap dari kesalahan tata bahasa, cacat dalam berbicaraa seperti gagap atau pelat, akan membuat anak menjadi sangat sadar diri sehingga anak hanya berbicara bila mana perlu. c Anak yang mempunyai kesulitan berbicara dalam bahasa yang digunakan dilingkungan sekolah akan terhalang dalam usaha untuk berkomunikasi dan mudah merasa bahwa ia berbeda 16 d Pembicaraan yang bersifat egosentris, yang mengkritik dan merendahkan orang lain, dan yang bersifat membuat akan ditentang oleh teman – teman. 2. Bahaya Emosi Anak akan dianggap tidak matang baik oleh teman – teman sebaya maupun orang – orang dewasa, kalau ia masih menunjukkan pola – pola ekspresi emosi yang kurang menyenangkan, seperti amarah yang meledak-ledak, dan juga bila emosi yang buruk seperti marah dan cemburu masih sangat kuat sehingga kurang disenangi oleh orang lain. 3. Bahaya Sosial a Anak yang ditolak atau diabaikan oleh kelompok teman – teman akan kurang mempunyai kesempatan untuk belajar bersifat sosial. b Anak terkucil, yang tidak memiliki persamaan dengan kelompok teman – teman akan menganggap dirinya “berbeda” dan merasa tidak mempunyai kesempatan untuk diterima oleh teman – teman. c Anak yang mobilitas sosial dan grafisnya tinggi mengalami kesulitan untuk diterima dalam kelompok yang sudah terbentuk d Anak yang berasal dari kelompok ras atau kelompok agama yang terkena prasangka 4. Para pengikut yang ingin menjadi pemimpin kemudian menjadi anak yang penuh dengki dan tidak puas. 5. Bahaya bermain, anak yang kurang memiliki dukungan sosial akan terasa kekurangan kesempatan untuk mempelajari permainan dan olahraga yang penting untuk menjadi anggota kelompok. 17 6. Bahaya dalam Konsep Diri Anak yang mempunyai konsep diri yang ideal biasanya merasa tidak puas pada diri sendiri dan tidak puas terhadap perlakuan orang lain. Kalau konsep sosialnya didasarkan pada berbagai stereotif, ia cenderung berprasangka dan bersikap diskriminatif dalam perlakuan orang lain. Karena konsepnya berbobot emosi maka itu cenderung menetap dan terus memberikan pengaruh buruk pada penyesuaian sosial anak. 7. Bahaya Moral ada enam bahaya yang umumnya dikaitkan dengan perkembangan sikap moral dan perilaku anak-anak. a Perkembangan kode moral berdasarkan konsep teman – teman atau berdasarkan konsep – konsep media massa tentang benar dan salah yang tidak serupa dengan kode orang dewasa b Anak tidak berhasil mengembangkan suara hati pengawas terhadap perilaku c Disiplin yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akan apa yang sebaiknya dilakukan d Hukuman fisik merupakan contoh agresifitas anak e Menganggap dukungan teman – teman terhadap perilaku yang salah begitu memuaskan sehingga perilaku itu menjadi kebiasaan f Tidak sadar terhadap perbuatan orang lain yang salah. 8. Bahaya yang menyangkut minat, ada dua bahaya yang umum dihubungkan minat masa kanak – kanak. Pertama, tidak berminat masa kanak – kanak. Kedua, tidak berminat pada hal – hal yang dianggap penting oleh teman – 18 teman sebaya. Mengembangkan sikap yang kurang baik terhadap minat yang dapat bernilai bagi dirinya, seperti kesehatan atau sekolah. 9. Bahaya dalam penggolongan peran seks, ada dua bahaya yang umum dalam penggolongan peran seks yaitu Kegagalan untuk mempelajari organ –organ peran seks yang dianggap pantas oleh teman – teman sebaya dan ketidak mampuan untuk melakukan peran seks yang disetujui. 10. Bahaya hubungan keluarga, pertentangan dengan anggota – anggota keluarga mengakibatkan dua hal yaitu melemahkan ikatan keluarga dan menimbulkan kebiasaan pola penyesuaian buruk, serta masalah – masalah yang dibawa keluar rumah. 11. Bahaya dalam perkembangan kepribadian, ada dua bahaya yang serius dalam perkembangan kepribadian periode ini: a Perkembangan konsep diri yang buruk yang mengakibatkan penolakan diri. b Egosentrisme yang merupakan lanjutan dari awal masa kanak – kanak. Egosentrisme merupakan hal yang serius karena memberikan rasa penting diri yang palsu Zulkifli, 2002. 2.3. Anak 2.3.1. Pengertian