Jenis-jenis Stasiun Pengertian Judul

2.1.4 Jenis-jenis Stasiun

Stasiun sendiri menurut Imam Subarkah 1981, memiliki jenisnya masing- masing, dengan rincian sebagai berikut: a. Menurut bentuknya 1. Stasiun siku-siku, letak gedung stasiun adalah siku-siku dengan letak sepur-sepur yang berakhiran di stasiun tersebut. 2. Stasiun paralel, gedungnya sejajar dengan sepur-sepur dan merupakan stasiun pertemuan. 3. Stasiun pulau, posisi stasiun sejajar dengan sepur-sepur tetapi letaknya di tengah-tengah antara sepur. 4. Stasiun semenanjung, letak gedung stasiun pada sudut dua sepur yang bergandengan. b. Menurut jangkauan pelayanan 1. Stasiun jarak dekat Commuter Station. 2. Stasiun jarak sedang Medium Distance Station. 3. Stasiun jarak Jauh Long Distance Station. Gambar2.2 Stasiun siku-siku. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar2.3 Stasiun paralel. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar2.4 Stasiun pulau. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar2.5 Stasiun semenanjung. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Universitas Sumatera Utara c. Menurut letak 1. Stasiun akhiran, stasiun tempat kereta api mengakhiri perjalanan. 2. Stasiun antara, stasiun yang terletak pada jalan terusan. 3. Stasiun pertemuan, stasiun yang menghubungkan tiga jurusan. 4. Stasiun silang, stasiun terdapat pada dua jalur terusan. d. Menurut ukuran 1. Stasiun kecil, disini biasanya kereta api ekspress tidak berhenti, hanya ada dua atau tiga rel kereta api. 2. Stasiun sedang, disinggahi kereta api ekspress, terdapat gudang barang dan melayani penumpang jarak jauh. 3. Stasiun besar, melayani pemberangkatan dan pemberhentian kereta yang banyak dari berbagai jenis perjalanan, fasilitasnya lengkap dengan sistem pengaturan yang sangat kompleks. e. Menurut posisi 1. Ground level station, bangunan stasiun yang letaknya sejajar dengan platform peron diatas tanah. Gambar2.6 Stasiun kecil. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981 Gambar2.7 Stasiun sedang. Sumber : Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar:2.8 Stasiun besar. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar2.9 Ground Level Station Sumber : Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Universitas Sumatera Utara 2. Over track station, letak bangunan stasiunnya diatas platform peron. 3. Under track station, letak bangunan stasiunnya di bawah peron. Sedangkan menurut PT. Kereta Api, stasiun digolongkan diklasifikasikan dalam beberapa kelas yang diputuskan oleh PT. Kereta Api Indonesia dengan mempertimbangkan nilai bobot stasiun. Penilaian bobot stasiun menggunakan rumus Point Method yang terdiri dari 10 faktor penilaian klasifikasi, yaitu : 1. Jumlah Personel. 2. Jumlah kereta api yang dilayani. 3. Jumlah kereta api yang berhenti. 4. Jumlah kereta api yang dilangsir. 5. Daerah tingkat kedudukan stasiun. 6. UPT lain disekitarnya. 7. Potensi angkutan. 8. Volume penumpang. 9. Volume barang. 10. Pendapatan stasiun. Dengan menggunakan kriteria-kriteria di atas, stasiun kereta api dikelompokkan menjadi 4 kelas stasiun, yaitu : 1. Stasiun kelas besar. 2. Stasiun kelas 1. 3. Stasiun kelas 2. 4. Stasiun kelas 3. Gambar2.10 Over Track Station Sumber : Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar2.11 Under Track Station Sumber : Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Universitas Sumatera Utara Perubahan kelas suatu stasiun diputuskan oleh Dirut PT. Kereta Api Persero dengan memperhatikan penilaian di atas dan juga memperhatikan usulan-usulan yang disampaikan oleh pengelola stasiun serta wilayah dimana stasiun itu berada.

2.1.5 Struktur Organisasi Pengelola Stasiun Kereta Api