Latar Belakang Masalah Evaluasi Pengendalian Intern Atas Pembelian, Penjualan, Dan Persediaan Pada PT. Indonesia Asahan Aluminium Kuala Tanjung

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, maka sudah semestinya setiap organisasi perusahaan mempersiapkan sebuah sistem pengendalian yang baik agar terhindar dari berbagai kecurangan yang dapat terjadi di dalam organisasi perusahaan yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau diproses lebih lanjut menjadi barang untuk dijual. Perusahaan dagang maupun perusahaan industri pada umumnya mempunyai persediaan yang jumlah, jenis serta masalahnya tidaklah selalu sama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Pada umumnya dapatlah dikatakan bahwa hampir pada semua perusahaan, persediaan merupakan harta milik perusahaan yang cukup besar atau bahkan terbesar jika dibandingkan dengan harta lancar lainnya. dan persediaan juga merupakan elemen yang paling banyak menggunakan sumber keuangan perusahaan yang perlu disediakan agar perusahaan dapat beroperasi secara layak sebagaimana mestinya. Untuk memiliki persediaan maka kita harus melakukan proses pembelian terlebih dahulu seperti pembelian bahan baku, hal ini dilakukan agar proses operasi perusahaan Universitas Sumatera Utara dapat berjalan. Setelah persediaan barang jadi selesai di produksi maka persediaan dapat dijual untuk memperoleh laba bagi perusahaan. Persediaan sangat rentan terhadap kerusakan maupun pencurian. Pengendalian intern juga bertujuan melindungi harta perusahaan dan juga agar informasi mengenai pembelian, penjualan dan persediaan lebih dapat dipercaya. Pengendalian intern terhadap pembelian, penjualan dan persediaan dapat dilakukan dengan melakukan tindakan pengamanan untuk mencegah terjadinya kerusakan, pencurian, maupun tindakan penyimpangan lainnya. Kerusakan pemasukan yang tidak benar, lupa untuk mencatat permintaan pembelian, barang yang dikeluarkan tidak sesuai pesanan, dan kemungkinan lain yang terjadi yang dapat mempengaruhi laba perusahaan yang mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Dilihat dari begitu kompleks dan pentingnya peranan pembelian, penjualan dan persediaan dalam tubuh organisasi yang berorientasii laba dan betapa pentingnya sistem pengendalian intern atas pembelian, penjualan dan persediaan, Maka dari itu dibutuhkan pengendalian intern yang baik atas pembelian, penjualan dan persediaan dalam menunjang kesinambungan operasi perusahaan. PT Indonesia Asahan Aluminium Kuala Tanjung merupakan perusahaan industri yang bergerak di bidang peleburan aluminium, yang nantinya akan menghasilkan aluminium batangan ingot. Aluminium ini sebahagian besar di ekspor ke Jepang dan sebagian lainnya di ekspor ke Universitas Sumatera Utara Amerika, Australia, RRC, dan penjualan di dalam negeri domestik. Perusahaan pada umumnya melakukan penjualan secara tunai dan kredit. Penjualan secara kredit harus segera diselesaikan dalam waktu 20 hari setelah barang dikirimkan. Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan penulis, penulis menemukan permasalahan yang berhubungan dengan pengendalian intern pembelian, penjualan dan persediaan. Adanya penyimpangan dalam pendelegasian wewenang yang dilakukan oleh bagian pembelian, bagian penjualan, dan bagian gudang. Keadaan ini mengakibatkan kemungkinan terjadinya penyelewengan, kecurangan dan manipulasi terhadap pembelian, penjualan dan persediaan. Keadaan ini tentu akan sangat merugikan perusahaan karena akan berdampak terhadap pembelian, penjualan dan persediaan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi dengan judul “Evaluasi Pengendalian Intern Atas Pembelian, Penjualan Dan Persediaan Pada PT. Indonesia Asahan Aluminium Inalum Kuala Tanjung.”

B. Perumusan Masalah