Prosedur Penjualan Ekspor Prosedur Penjualan

2. Prosedur Penjualan Ekspor

Prosedur penjualan ekspor dimulai karena pembeli SCC mengontak perwakilan PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM Jakarta JPS via telepon atau faksilile untuk menegaskan aluminium yangtersedia untuk suatu pengiriman tertentu. Satu bulan sebelum pengangkutan dari PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM Kuala Tanjung, pembeli SCC menyerahkan order pembelian pertama kepada JPS melalui telepon atau faksimile setelah menyetujuinya. JPS kemudian mendistribusikan salinan order pembelian tersebut kebgian-bagian lain dari PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM yang bersangkutan dengan penjualan seperti SFA dan SMB. Selanjutnya pembeli SCC mengirm lembar asli dar order pembelian pertama ke JPS sebagai penegasan. Dua minggu sebelum pengangkutan dari Kuala Tanjung, pembeli SCC mengirimkan pesanan pembelian akhir ke JPS. JPS kemudian mendistribusikan salinan order tersebut ke bagian yang bersangkutan dari PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM. JPS memberitahukan kepada setiap pembeli melalui telepon atau faksimile mengenai harga sementara yang diberlakukan untuk setiap pengiriman. JPS juga memberitahukan ke bagian-bagian lain dari PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM mengenai harga sementara untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Universitas Sumatera Utara Setelah pemuatan barang selesai dilakukan sesuai dengan pesanan pembelian, departemen SMB mengirimkan surat perintah Notice of cargo readness kepada SCC dan pembeli via telepon atau faksimile serta bagian-bagian lain yang berkaitan. Setelah memulai pengangkutan Bagian Pengiriman mengirim surat tanda muat Notice of Loading Commencement kepada SCC dengan telepon atau faksimile dan ke bagian-bagian lain dari PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM. Jika kegiatan pemuatan lebih lama dari taksiran, Bagian Pengiriman akan mengkonfirmasikan kepada SCC untuk merevisi skedul pengangkutan. Setelah pemuatan selesai, SMB mengirimkan surat perintah pengiriman kepada SCC dan setiap pembeli melalui telepon atau faksimile. SMB mengirimkan lembar pertama dan kedua dari dokumen- dokumen seperti invoice, Bill of loading, Packing List,Certivicate of Origin, Stowage of Plan kepada SCC dan pembeli. JPS memberitahukan SCC tangal pengiriman dan nomor penerbangan melalui telepon atau faksimile. Setelah menerima dokumen dari Bagian pengiriman, Bagian Gudang dan Bagian Akuntansi kemudian mengirim lember pertama dan kedua kebagian NFA Nippon Financial Accounting sebagai dasar pengumpulan piutang. Atas dasar penerimaaan-penerimaan dokumen ini, NFA kemudian mengirimkannya kepada pembeli untuk menentukan bank sebagai Universitas Sumatera Utara penagih dan setelah penegasan pembayaran dari pembeli SCC, NFA memberitahukan kepada JPS melalui telepon atau faksimile. JPS juga mengkonfirmasikan ke bagian yang bersangkutan dari PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM mengenai harga akhir yang dipersiapkan untuk faktur akhir untuk nota debet atau credit. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dengan membandingkan antara teori dengan fakta yang terjadi di lapangan dalam evaluasi pengendalian intern atas pembelian, penjualan dan persediaan pada PT Indonesia Asahan Aluminium INALUM Kuala Tanjung, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: 1. PT Indonesia Asahan Aluminium INALUM Kuala Tanjung, dalam pelaksanaan pengendalian intern pembelian, penjualan, dan persediaan dapat dinilai cukup baik, dimana setiap kegiatan tersebut harus melalui prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya. 2. Struktur organisasi perusahaan juga sudah menunjukkan adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab yang baik, khususnya untuk pemisahan fungsi pada sistem pembelian, penjualan, dan persediaan. 3. Bagian Persediaan melakukan pemantauan secara berkala teradap stock material dan membuat safety stock agar proses operasional perusahaan tidak berhenti. 4. Bagian Penjualan melakukan pemantauan ke pihak luar Pihak Ketiga Pembeli secara berkala setiap enam bulan sekali untuk mengecek kebenaran penggunaan bahan material yang di beli pada PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM untuk digunakan dalam proses produksi Universitas Sumatera Utara