40 penggelapan pajak melalui cara yang dipakai oleh Tanzi 1980, 1983, Schneider
2007, yaitu pertama dengan menghitung seberapa besar tingkat illegal money, legal money, velocity of money
perputaran uang, underground economy, dan terakhir adalah penggelapan pajak.
Tabel 4.4 Hasil Estimasi Illegal Money, Legal Money, Velocity of Money, Underground
Economy, dan Tax Evasion Tahun
Im Triliun
Lm Triliun
V Ue
Miliar Te Triliun
1999 -120.342
132.805 0.000097389
129.33 22345
2000 -68.003
84.222 0.000178477
150.317 111064
2001 -94.919
112.692 0.000127260
143.41 185541
2002 -99.823
119.017 0.000144834
172.37 210088
2003 -73.845
96.225 0.000234601
225.74 242048
2004 -49.048
736.433 0.000332754
245.05 280559
2005 -71.270
98.384 0.000276423
271.95 347031
2006 -115.052
149.754 0.000233074
349.03 409203
2007 -96.525
141.531 0.000292826
414.44 490989
2008 -117.976
163.655 0.000300701
492.11 658701
2009 -145.157
196.740 0.000264661
520.69 619922
2010 -127.312
187.853 0.000366926
689.28 723307
2011 -146.453
218.752 0.000375403
821.20 873874
2012 -145.265
229.430 0.000370836
850.81 980518
2013 -172.349
261.057 0.000322334
841.47 1077307
Sumber: Output Excel Diolah
4.4 Estimasi Tarif Pajak, Pendapatan Riil Perkapita, dan Inflasi
Mempengaruhi Tingkat Penggelapan Pajak Di Indonesia
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari model yang merupakan dasar bagi sebagian besar model penggelapan pajak yang pertama kali
dilakukan oleh Becker 1968 dengan memperkenalkan pendekatan teori ekonomi criminal economics of crime, dan kemudian dikembangkan oleh Allingham dan
Universitas Sumatera Utara
41 Sandmo 1972 yang dikenal dengan model pendekatan penggelapan pajak yang
menggunakan konsep expected utility yang selanjutnya dimodifikasi oleh Yitzhaki 1974, Clotfelter 1983 dan Tanzi 1993. Dimana estimasinya adalah sebagai
berikut: 1nTE
t
= α + α
1
1n ATR
t
+ α
2
1n rPCY
t
+ α
3
INF
t
+ µ
t
Tabel 4.5 Hasil Regresi Model 2
Variabel Dependen : Ln_ TE
Metode : Ordinary Least Square OLS Variabel
Nilai Koefisien Std. Error
t-statistic Prob
LnATR -1.470265
3.939106 -0.373248
0.7161 LnrPCY
1.606628 0.211318
7.602912 0.0000
INF 0.073292
0.034271 2.138575
0.0557 C
18.28285 13.27792
1.376937 0.1959
R-squared 0.841789
Adjusted R-squared 0.798641
F-statistic 19.50919
Prob F-statistic 0.000104
Sumber: Output Eviews Diolah
Bentuk persamaan Model 2:
1nTE
t
= .
− . n ��� + 1.606628 1n rPCY
t
+ 0.073292 INF
t
4.5 Pengujian Statistik
4.5.1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel-variabel bebas independent variables dalam menjelaskan perubahan pada
variabel tidak bebas dependent variables secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang
digunakan. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1 0R
2
1,
Universitas Sumatera Utara
42 dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut dikatakan baik karena
semakin dekat hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebasnya. Hasil estimasi model dengan metode OLS menunjukkan nilai koefisien
determinasi R
2
sebesar 0.841789, artinya sekitar 84.17 perubahan penggelapan pajak dipengaruhi oleh variabel-variabel penentu dalam model ini sedangkan sisanya
15.83 diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini.
4.5.2 Uji F
Uji F-stat digunakan untuk menguji tingkat signifikansi dari pengaruh secara bersama-sama dalam menjelaskan variasi variabel terikatnya. Uji ini dilakukan
dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Dengan tingkat signifikansi dan derajat kebebasan tertentu : Fα k, n-k-1,
dimana α adalah tingkat signifikansi, n menunjukkan jumlah observasi, k menunjukkan jumlah variabel bebas dan merupakan derajat kebebasan untuk
pembilang N1, serta n-k-1 menunjukkan derajat kebebasan untuk penyebut N2. Apabila ternyata setelah dihitung nilai F-hitung F-tabel, maka H0 ditolak
atau dengan kata lain bahwa paling tidak ada satu slope regresi yang signifikan secara 42statistik. Dimana k adalah jumlah variabel bebas koefisien slope, dan n jumlah
observasi sampel.
Tabel 4.6 Nilai F-Tabel
N1 N2
α 1
5 k=3
n-k-1=15-3-1=11 6.22
3.59
Universitas Sumatera Utara
43 Dari hasi regresi diperoleh F-hitung 19.50919. Nilai ini lebih besar dari F-
tabel pada tingkat signifikansi 1. Sehingga H0 ditolak yang artinya secara statistik variabel bebas tarif pajak rata-rata, pendapatan riil perkapita, dan inflasi secara
bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat penggelapan pajak.
4.5.3 Uji T
Pengujian t-statistik digunakan untuk menguji pengaruh parsial dari variabel- variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya. Uji ini dilakukan dengan
membandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel.
Tabel 4.7 Nilai t-tabel
Degree Of Freedom df
α 1
5 10
n-k 3.012
2.160 1.771
Tabel 4.8 Hasil Uji t-statistik
Variabel t-statistik
H Keterangan
C 1.376937
Diterima Tidak Signifikan
LnATR -0.373248
Diterima Tidak Signifikan
LnPCY 7.602912
Ditolak Signifikan pada α = 1
INF 2.138575
Ditolak Signifikan pada α = 10
Sumber : Output eviews telah diolah kembali
Dari Tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa variabel bebas pendapatan riil perkapita dan inflasi masing-masing berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat
penggelapan pajak. Sedangkan variabel bebas tarif pajak rata-rata tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat penggelapan pajak.
Universitas Sumatera Utara
44
4.6 Analisis Ekonomi Hasil Estimasi Model