17 bawah tanah dan tingkat dari penggelapan pajak. Dengan menggunakan metode Auto
Regressive Distributed Error Correction Model dan uji kointegrasi bound testing,
berdasarkan hasil estimasi jangka panjang menunjukkan bahwa rata-rata tarif pajak, umur, dan inflasi memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap
penggelapan pajak sementara pendapatan riil perkapita dan jenis kelamin memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap penggelapan pajak.
Schneider et al. 2008 menganalisis karakteristik dari tarif pajak dan penggelapan pajak dalam jangka panjang diItali periode 1980-2004. Mereka
menggunakan teknik kointegrasi, ditemukan bahwa tarif pajak yang sebenarnya dan penggelapan pajak saling mempengaruhi satu sama lain. Mereka menyimpulkan
bahwa dalam jangka panjang tarif pajak merupakan salah satu penentu dari penggelapan pajak.
2.3 Kerangka Konseptual
Tarif Pajak
Pendapatan Riil Penggelapan
Perkapita Pajak
Inflasi
Gambar 2.1 Kerangka konseptual
Universitas Sumatera Utara
18
2.4 Hipotesis Penelitian
Bertitik tolak dari identifikassi masalah serta kerangka konseptual yang telah digambarkan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Tarif Pajak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap tingkat penggelapan pajak di Indonesia.
2. Tingkat Pendapatan Riil mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap tingkat penggelapan pajak di Indonesia.
3. Inflasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap tingkat penggelapan pajak di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua permasalahan yang akan dibahas, sehingga memerlukan dua langkah perhitungan. Masing-masing perhitungan berdiri sendiri.
Estimasi yang pertama dilakukan untuk memperoleh model estimasi dari tingkat penggelapan pajak di Indonesia. Kemudian estimasi yang kedua untuk menganalisis
bagaimana pengaruh tarif pajak, pendapatan riil perkapita, dan tingkat inflasi terhadap tingkat penggelapan pajak yang terjadi di Indonesia.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk kurun waktu time series yang bersifat kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka yang tercatat dari
World Bank, Bank Indonesia, dan BPS pada kurun waktu 1999-2013, adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data pendapatan riil perkapita, tarif pajak,
dan inflasi. Dan untuk menghitung besarnya nilai penggelapan pajak diperlukan data currency
, M1 ratio, M2 ratio, PDB, total pajak, tarif pajak, tingkat suku bunga, dan pendapatan riil perkapita.
3.3. Batasan Operasional
Dalam penelitian ini variabel terikat adalah tax evasion, dimana nilai dari tax evasion
diperoleh dengan menggunakan pendekatan moneter the monetary
Universitas Sumatera Utara
20 approach
, sedangkan untuk variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat rata-rata tarif pajak, pendapatan riil perkapita dan tingkat inflasi.
3.4 Definisi Operasional