Identifikasi Sejarah Pemekaran Kecamatan Blang Jerango

68 bekerja yang lebih besar bagi masyrakat. Semua ini tergantung pihak pemerintah setempat yang mengelolanya, jika di kelola dengan baik dan benar maka kesejahteraan msyarakat akan terlihat dalam daerah pemekaran tersebut. Fasilitas umum bagi masyarakat juga bisa dijadikan tolak ukur kesejahteraan bagi masyarakat. Di Kecamatan Blang Jerango, perubahan setelah pemekaran tidak terlalu banyak menunjukan peningkatan. Sarana dan prasarana apabila di bandingkan dengan sebelum dan setelah pemekaran tidak menunjukkan perubahan kearah yang positif. Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa pemekaran tidak selalu membawa kesejahteraan dan perbaikan bagi masyarakat. Namun manfaat pemekaran hanya berdampak pada segelintir orang, terutama mereka yang berada di pemerintahan dan bekerja dipemerintahan. Bagi masyarakat secara keseluruhan perubahan tersebut tidak banyak dirasakan.

4.3.2. Identifikasi Sejarah Pemekaran Kecamatan Blang Jerango

Pada tahun 2004, Kecamatan Blang Jerango telah resmi mekar dari Kecamatan Kuta Panjang. Sebelum pemekaran dilakukan, gejolak ketidakpuasan masyarakat terhadap hasil pembangunan sudah ada. Pembangunan yang hanya terpusat di ibukota kecamatan menyebabkan ketidakpuasan pada masyarakat. Kondisi ini pada awalnya mulai dijadikan oleh sekelompok aktor yaitu, elit politik untuk menjadikan modal pemekaran tersebut. Keinginan untuk memekarkan ini muncul di awali dengan melihat dan membandingkan dengan kecamatan lain yang telah mekar sebelumnya, dimana kecamatan - kecamatan yang telah mekar tersebut mengalami kemajuan dan perkembangan pembangunan yang lebih cepat serta menjadi lebih baik. Universitas Sumatera Utara 69 Wacana pemekaran ini muncul dari wilayah pedesaan yang meliputi Desa blangjerango, Desa penosan, Desa penosan sepakat, Desa gegarang, Desa peparik dekat, Desa peparik gaib, Desa sekuelen, Desa tingkem, Desa akul dan Desa ketukah. Terlepas dari keinginan masyarakat, tokoh-tokoh elit setempat sangat memiliki peran penting. Dari awal munculnya rencana pemekaran sampai terbentuknya kecamatan baru semuanya merupakan aspirasi dari masyarakat. Sebenarnya wacana pemekaran kecamatan ini sudah cukup lama munculnya, yaitu sejak tahun 2002. Tokoh dan masyarakat setempat sebelumnya sudah pernah mengadakan pertemuan untuk membicarakan rencana pemekaran kecamatan ini. Dari hasil musyawarah tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa seluruh masyarakat dari desa - desa yang ingin mekar tersebut sangat setuju dan mendukung rencana pemekaran. Karena tujuan dari rencana pemekaran sudah jelas, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebelumnya panitia telah menyampaikan proposal ke kantor bupati. Namun tetap saja belum mendapatkan tanggapan yang serius dari pemerintah pada saat itu. Sehingga rencana pemekaran sempat tertunda pada waktu itu. Hal ini sebagai mana yang di kemukakan oleh tokoh adat Bapak Abd. Manap berikut: ‘’Rencana pemekaran kecamatan ini sebenarnya sudah lama muncul, pada saat itu saya sendiri menyetujui dan mendukung rencana pemekaran tersebut. Pemekaran merupakan keinginan dari masyarakat dan tokoh - tokoh masyarakat. Pada saat itu sudah ada proposal pemekaran yang masuk. Proposal itu disampaikan kepada bupati oleh tokoh - tokoh yang mewakili masyarakat, tetapi pada saat itu belum ada tanggapan dari bupati, sehingga rencana pemekaran berhenti sampai disitu dan tidak ada kelanjutannya.’’Wawancara, 14 Maret 2015. Universitas Sumatera Utara 70 Hal ini seiring juga dengan salah satu pendapat tokoh agama yaitu Bapak Rahmat berikut ini: ‘’Wacana pemekaran kecamatan ini muncul sudah cukup lama, yaitu sekitar sejak tahun 2002. Sudah pernah menyampaikan proposal kepada bupati, namun belum mendapatkan tanggapan. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya pengawalan dari masyarakat maupun tokoh - tokoh masyarakat setempat. Sedangkan masyarakat hanya menunggu saja, sehingga rencana pemekaran ini hanya berhenti begitu saja dan tidak ada kelanjutan”Wawancara, 20 Maret 2015. Masyarakat Kecamatan Blang Jerango memandang bahwa pemekaran wilayah kecamatan adalah sebuah terobosan untuk mempercepat pembangunan, melalui peningkatan kualitas dan pelayanan bagi masyarakat. Pemekaran wilayah juga merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan pemerintah aparatur kecamatan dalam memperpendek rentang kendali pemerintahan sehingga meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Pemekaran wilayah Kecamatan Blang Jerango pada dasarnya merupakan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berpedoman pada pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan daya dukung wilayah, baik dari segi aspek pelayanan masyarakat, aspek pemerintahan, aspek sosial ekonomi, dan aspek potensi wilayah yang ada. Dengan adanya pemekaran diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kemajuan masyarakat. Secara umum tujuan pembentukan kecamatan sebagaimana dikemukakan dalam peraturan pemerintah No.129 Tahun 2000 tentang persyaratan pembentukan dan kriteria pemekaran, yaitu pembentukan dan penggabungan daerah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Universitas Sumatera Utara 71 Beberapa alasan masyarakat yang kemudian menjadi tujuan bersama dalam pemekaran Kecamatan Blang Jerango antara lain: a. Masyarakat menginginkan pelayanan publik yang lebih baik dan lebih mudah, serta pemerataan pembangunan, melalui pemerintahan kecamatan yang baru diasumsikan akan lebih dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan pelayanan melalui pemerintahan kecamatan induk dengan cakupan wilayah pelayanan yang lebih luas. Melalui proses perencanaan pembangunan kecamatan pada skala yang lebih terbatas, maka pelayanan publik dan pemerataan pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat akan lebih tersedia. b. Tujuan ingin mendapatkan dana anggaran, dengan adanya pemekaran kecamatan baru tentunya akan mendapatkan dana anggaran sendiri, dan akan sangat mendukung kelancaran proses pemerataan pembangunan di segala aspek. c. Pemekaran kecamatan diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi penduduk setempat. Dengan dikembangkannya kecamatan baru yang otonom, maka akan memberikan peluang untuk menggali berbagai potensi yang selama ini tidak tergali. d. Penyerapan tenaga kerja secara lebih secara lebih luas di sektor pmerintahan. Dengan adanya pemekaran ini, berbagai peluang ekonomi baru baik secara formal maupun informal menjadi lebih tersedia sebagai dampak ikutan pemekaran kecamatan. Hal tersebut seperti pengungkapan camat Blang Jerango Bapak Abd Karim berikut ini: Universitas Sumatera Utara 72 ‘’Pemekaran Kecamatan Blang Jerango ini adalah keinginan masyarakat, intinya masyarakat menginginkan pelayanan menjadi lebih baik dari sebelumnya, dengan mendapatkan dana anggaran sendiri agar tercapai pemerataan pembangunan, yang tadinya kecamatan induk mendapatkan dana anggaran kecamatan, setelah dimekarkan masing-masing kecamatan mendapatkan anggarannya sendiri. Kemudian dengan adanya kecamatan baru akan tercipta peluang kerja di tingkat pe merintahan kecamatan’’.Wawancara, 25 Maret 2015 Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Bapak M.Kasim Ibrahim Mantan anggota DPRD ‘’Kalau tujuan dari pemekaran ini sendiri, masyarakat ingin mendapat pelayanan yang lebih baik dan juga mendekatkan pelayanan. Waktu belum mekar kan kuta panjang sebagai kecamatan induk itu sangat luas dan penduduknya banyak, pelayanan sudah baik tapi kan akan lebih baik kalau dimekarkan, jadi cakupan pelayanannya tidak terlalu luas. Kemudian kalau dimekarkan bisa mendapatkan anggaran kecamatan sendiri, masyarakat bisa mengembangkan potensi - potensi yang ada di kecamatan melalui pembinaan yang baik, kemudian terciptanya lapangan pekerjaan ditingkat aparat k ecamatan akan mengurangi pengangguran.’’ Wawancara, 27 Maret 2015 Jika dilihat dari jumlah penduduk dan luas wilayah saja, Kecamatan Blang Jerango sudah cukup layak untuk dimekarkan. Berangkat dari sini masyarakat bisa mempelajari bahwa perlu adanya pemekaran demi peningkatan kualitas pelayanan publik dalam percepatan pelayanan kepada masyarakat dan pemerataan pembangunan. Sebagai langkah keseriusan untuk memekarkan diri, beberapa tokoh masyarakat bertemu kembali untuk membicarakan soal pemekaran ini. Setelah mereka sepakat, kemudian mereka mengundang masyarkat untuk duduk bersama membahas dan membicarakan rencana pemekaran yang meliputi alasan - alasan pemekaran serta tujuan dari pemekaran itu sendiri. Universitas Sumatera Utara 73 Setelah mencapai kesepakatan, kemudian proposal permohonan pemekaran kecamatan di buat kembali dengan acuan proposal sebelumnya. Jadi hal - hal yang kurang atau belum dicantumkan dalam proposal sebelumnya, sudah di lengkapi dalam proposal yang baru ini. Proposal tersebut di ajukan kepada bupati setelah di setujui kemudian di lanjutkan lagi ke Banda Aceh untuk di verifikasi dan disidang paripurnakan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh mantan Camat Bapak M.Nasir : ‘’Setelah muncul keinginan untuk memekarkan diri dari Kecamatan induk, saya dan beberapa tokoh masyarakat berembuk bersama-sama untuk membicarakan soal keinginan pemekaran ini. Kemudian kami mengajak atau mengundang masyarakat untuk duduk bersama dan hasilnya ternyata semua sepakat dan betul - betul menginginkan untuk mekar.’’Wawancara, 28 Maret 2015

4.3.3. Proses Pembentukan Panitia Pemekaran Kecamatan.